006

15 4 0
                                    




📖📖📖📖📖

06

" kalau begitu saya sudah bisa kembali ke kelas pak " tanya nya sopan.

" silakan, ingat surat itu paling lama minggu depan kamu kembalikan, setuju maupun tidak setuju kertas itu tetap harus kamu kembalikan ke saya "

" baik Pak, saya permisi " ucapnya lalu pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah itu.

Kini Jena sudah berada di dalam rumah nya, ia berjalan masuk kedalam kamar nya ingin membersihkan kan tubuh nya lalu ingin merebahkan dirinya.

Sekarang perasaan nya tidak enak, Jena tidak mau jika juan akan pergi karena dia sebentar lagi akan lulus, padahal Jena belum membuat juan untuk kenal padanya.

Jena menghela nafasnya, dia begitu merasa sangat frustasi akan perasaan nya terhadap juan.

Dia pikir mencintai juan akan terasa indah, namun ternyata tidak, ia sama saja seprti mengharapkan angin untuk ia sentuh dimana ia sudah jelas-jelas tahu jika angin itu sama sekali tidak dapat untuk ia sentuh.

Jena tertawa menahan air mata yang ingin keluar tanpa sebab.

" kenapa kamu mau keluar " tanya Jena pada air matanya.

" untuk siapa air mata ini, untuk juan? , untuk pria yang sama sekali tidak mengenaliku untuk pria yang sama sekali tidak mencintai aku, kenapa harus nangis sepenting apa juan dalam hidup ku sampai aku takut kehilangan dirinya, kenapa hati ini harus sakit ketika aku tau kalau dia akan pergi jauh dari ku, kenapa susah sekali rasanya untuk menghilangkannya bayangan juan dari diriku, dan kenapa harus aku yang merasakan hal ini " ucapnya pada dirinya sendiri.

Jena mau menyerah namun ragu karena entah mendapatkan dari mana keyakinan itu, ia menyakini jika dia dan juan itu berjodoh, iya yakin juan akan menjadi miliknya suatu saat nanti.

Jena menghela nafasnya, Jena menatap langit-langit kamarnya membayangkan jikanjuan ada di sana yang sedang memeluknya dirinya dengan erat seakan tidak ingin kehilangan dirinya.

Lalu ia tersenyum malu akan khayalan yang tidak masuk akal itu menurut nya, namun terasa indah jika membayangkan nya hal itu benar-benar terjadi.

Tiba-tiba saja Jena teringat akan kertas pemberian dari kepala sekolahnya itu dengan gerakan cepat cewek itu berlari ke arah meja belajarnya, lalu mengambil kertas itu di dalam tasnya.

Jena membaca isi dari kertas itu yang terdapat tulisan berhurup besar dan tebal.

Undangan siswa Dari Universitas fashion Institute of technology untuk siswa Smk negeri 1 .
Nama : jenahara sheina sriwijaya.

Jena membaca isi kertas itu lalu menghela nafasnya karena kebimbangan nya, jika menerimanya dia akan pergi ke Amerika ketika sudah lulus nanti, namun jika tidak menerima nya jena akan bersekolah di sini di Universitas fashion juga.

Jena bertanya pada dirinya apakah juan juga menyetujui undangan ini, apakah dia akan pergi ke London untuk melanjutkan study nya.

Sebenarnya Jena memang bercita-cita untuk menjadi desainer ternama di luar negeri, namun karena memikirkan juan membuat nya jadi bimbang untuk menyetujui undangan dari salah satu Universitas di Amerika ini.

˙Maaf˙  ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭  RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang