Mungkin........?

144 29 13
                                    

  🍁  Typo bertebaran 🍁

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karya_ by Lidwinsetya
~ Seandainya Kamu~

💔💔 Happy Reading💔💔
_

________________________________________


~Jika rasa cinta itu telah hilang mungkin tidak akan ada hati yang saling menjatuhkan dan saling menyakiti hanya karena sama-sama merasa terluka~

~Seandainya Kamu~

🥀🥀🥀

Jika luka itu tercipta karena orang ketiga mungkin sakitnya tak seberapa, tapi ketika  kesakitan yang di alami Gazala adalah dari keluarganya maka yang ia dapat bukan lagi dalam tahap biasa . Gazala mengalami kesakitan tingkat akhir dalam hidupnya.

     Malam itu sang Ayah langsung memutuskan untuk tidak melanjutkan  dan berganti dengan acara berbagi dengan anak-anak yatim dan kaum duafa pada siang hari. Namun pagi ini di tambah  dengan ketegangan abang dan adiknya melengkapi kedukaannya.

     Sampai ia menjerit tanpa di sadari, lelahnya hati tak mampu ia obati sendiri. Bisakah hari ini ia menghirup udara yang menyejukkan hingga kerongga dadanya! Kenyataannya sungguh memilukan. Abangnya Rasyid tidaklah mengerti dirinya, di tambah Hafiz yang ceplas ceplos tidak tahu kondisi menambah semuanya menjadi rumit.

     Bila pilihan bunuh diri adalah halal untuk di lakukan, sudah pasti  Gazala telah melakukannya sedari awal. Usapan di punggungnya membuatnya lebih tenang,  orang-orang terdekatnya justru menjadi pelengkap  atas kesedihannya.

"Aaaaaaah" suara nyaring itu Gazala lontarkan sesaat setelah Zahwa berlalu masuk ke dalam kamar tamu.

"Bisakah, Bisakah sekaliiii saja kalian  mengerti. Luka hati ini belum sembuh seperti sedia kala, tolong,tolong jangan menambah lagi luka yang baru. Luka yang kalian  torehkan padaku sudah terlalu banyak." Gazala sambil mengangkat kedua tangannya membentuk permohonan, sambil terduduk di lantai.

    Nabila yang melihat itu tak kuasa menahan tangisnya. Sambil terus mengusap punggung Gazala. Ia terus memberikan kekuatan agar Gazala mampu melewatinya. Tidak mudah, sungguh ini tidak mudah. Nabila pernah  melewati fase dimana dirinya hancur berkeping-keping.

"Mbak,  ayo, bangun, kita pindah" inisiatif dari Nabila sebagai orang luar dari keluarga Albagaz.

"Ummi___" Sikha berlari menghampiri Nabila. Ikut mengusap airmata Ummi nya.

"Dek, Abang." Nabila menggelengkan kepala. Seolah mengatakan pada Rasyid, tidak saat ini. Karena kondisi Gazala yang sungguh tidak bisa di katakan baik-baik saja.

Seandainya Kamu 4 (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang