part 1

15 4 0
                                    

menulis sesuatu di dalam bukunya terlalu fokus hingga tidak menyadari sendari tadi di panggil

"mr,lee"

"mr,lee"

"mr,lee."

kim mingyu pun berdehem,org yg duduk disebelah taeyong hingga taeyong pun menyadari dan melihat kearah depan dan bersitatap dengan mr,jung yg sendari tadi memanggilnya

"saya mengharapkan jawaban untuk pertanyaan saya, mr.lee? jika anda ingin bergabung dengan kami."tanya jaehyun

taeyong diam karena tidak mendengarkan pertanyaan apa yang di bicarakan oleh profesornya itu,dan merutuki diri sendiri karena tidak memperhatikan.

"sialan kau lee taeyong kenapa kau tak mendengarkan apa yg di tanya olehnya" batin taeyong memaki diri sendiri.

"apakah bahasa korea adalah bahasa utama anda?"tanya jaehyun lagi karena tidak mendapat jawaban dari pertanyaan nya.

taeyong tersedak dengan pertanyaan profesor, tentu saja dia mengetahui nya dia lahir di negara ini mana mungkin dia tidak tahu bahasa korea bahkan anak usia 5thn saja tau bahasa korea jika ia lahir di negara ini.

"karena mr.lee tampaknya meneruskan seminar pararel dalam bahasa yang berbeda, mungkin orang lain akan berbaik hati menjawab pertanyaan saya?"tukas jaehyun bertanya kepada muridnya karena tidak mendapat jawaban dari taeyong

berdehem lalu mengangkat tangannya jihyo menjawab pertanyaan profesor jung "dante menatap wajah tuhan dan berkata untuk imajinasi tinggi disini saya rindu dirinya"sambil tersenyum centil

"benar miss,kim"

"all'alta fantasia qui mancò possa"tulis profesor jung dipapan setelah mendapat jawaban dari jihyo

melihat temannya terdiam cemas kim mingyu menulis sesuatu dan memberikannya kepada taeyong

membuka kertas yang diberikan mingyu taeyong tertawa atas apa yang ditulis

~jung is an ass

"setelah tuscan guelphs mengalahkan ghibellines pada 1289 di pertempuran di campaldino dan vicopisano....apakah ada sesuatu yang lucu mr,lee"lanjut jaehyun karena terganggung

taeyong terkejut dan langsung melipat kertas yang diberi mingyu ke kamus bahasanya

"itu salah saya mr,jung. saya bertanya halaman berapa kita berada"sergah mingyu

"bukan jawaban yang tepat dari seorang mahasiswa doktoral,kim. kami mulai dengan canto pertama saya percaya anda dapat menemukannya tanpa bantuannya."balas jaehyun

"dan mr,lee temui saya di kantor setelah kelas"lanjutnya

                           ~INFERNO~

setelah pembelajaran selesai taeyong pun keluar ia mencari sesuatu yang hilang didalam tasnya

mingyu yang melihat taeyong langsung memberikan kamusnya karna pasti ia sedang mencarinya
"maaf soal itu."ucapnya sambil memberikan kamus "dan,uhm kita belum memperkenalkan diri saya kim mingyu"sambil jabatangan

"saya, lee taeyong"balas taeyong

"maaf,profesor itu sangat menyebalkan saya tidak tahu apa yang memakannya. Anda baru disini?" tanya mingyu

"saya baru tiba di hanyang university"

"kamu disini untuk master(S3)?"

"ya, mungkin sepertinya tidak seperti itu saya seharusnya belajar untuk menjadi spesialis dante."ucap taeyong

huu"jadi anda disini untuk belajar bersama mr.jung dia, eh, sulit diajak bekerja sama saya juga di bimbing olehnya dan ada juga kim jihyo"

"jihyo?"

"dia mahasiswa PhD lainnya, tetapi tujuannya adalah menjadi nyonya jung dimasa depan. Dia baru saja memulai program dan dia sudah membuat terkesan untuknya" jelas mingyu
"bagaimanapun,kamu lebih baik pergi. Mr,jung benci menunggu semoga berhasil"mingyu pun pergi meninggalkan taeyong

akhirnya taeyong pun buru-buru menemui ruangan mr,jung sesampainya di depan pintu taeyong mendengar percakapan mr,jung mungkin sedang menelpon taeyong mencoba buka pintu ternyata tidak di kunci ketika ia melihat kedalam.

"maaf aku tidak meneleponmu kembali,saya berada di seminar saya ini kuliah pertama tahun ini, brengsek dan terakhir kali saya berbicara dengannya, dia bilang dia baik-baik saja. Tentu saja saya ingin berada di sana aku juga mencintainya, saya tidak tahu jam berapa karena saya tidak tahu. Penerbangan apa yang bisa saya dapatkan agar cepat kesana."jawab jaehyun ditelpon"hanya... katakan saja pada mereka aku minta maaf" lanjutnya sambil mematikan telponnya, ia sangat terpukul atas berita tersebut.

taeyong yang mendengar itupun mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan mr.jung lalu ia menulis sesuatu di sebuah kerta permintaan maaf lalu menyimpannya di sela pintu dan pergi.

"maaf,lee taeyong" tulisnya

sesampainya di apartemennya lee taeyong memperhatikan kembali foto yang bertulis belakang Jung Jaehyun.

mendengar handphone nya menyala ia mengangkat

"hai,ayah"

"orang-orang hanyang itu memperlakukan mu dengan benar?"tanya ayah taeyong disebrang telpon

"ya mereka semua sangat baik."

"apakah semuanya baik-baik saja? kwon boA meninggal hari ini, apakah kau mendengar berita yang ayah katakan?"

"ya, aku sudah mendengarnya"

"aku tahu kamu akan mendengar berita itu, dia seperti ibu bagi mu dan kau dan juga,Ten teman baik mu di SHS pernahkan kamu mendengar kabar darinya?"

"umm... tidak,aku belum"

"aku bahkan tidak yakin bahwa boA sakit lagi aku sudah kerumah mereka sebelumnya, jaehyun tidak ada disana yang menyebabkan...cukup masalah dasar bajingan sialan."jawab ayah taeyong kesal

"apakah ayah sudah mengirim bunga"

"ayah kira, ayah tidak pandai dalam hal semacam itu, tapi aku bisa bertanya pada jeno apakah dia mau membantu."

"minta dia untuk mengirim bunga dariku, ahjumma kwon sangat menyukai gardenia, bilang pada jeno untuk menulis kartu itu."jelas taeyong agar ayah memberitahu jeno untuk mengirim bunga atas namanya sebagai penghormatan terakhir.

"aku akan melakukannya, apakah kamu butuh uang?" tanya ayah

"umm... aku baik-baik saja." jawab taeyong cepat

"ayah minta maaf tentang harvard, mungkin tahun depan"

"mungkin? akun akan berbicara dengan mu lagi ayah" jawab taeyong lalu mematikan sambungan telpon

taeyong segera membuka laptopnya dan mengetik sebuah email
~Untuk Ten
aku sangat menyesal mendengar kabar tentang boA ahjumma, aku....

keesokan harinya taeyong datang ke kampus seperti biasa dan memeriksa tempat surat yang tersedia di setiap loker

merasakan ada seseorang memegang bahunya di belakang membuat taeyong kaget
"seperti kelinci yang takut" ucap mingyu

"mingyu,hai"

"bagaimana pertemuan mu dengan profesor jung?" tanya mingyu penasaran

"aku tidak pergi"

"itu... tidak baik"

"pintu kantornya ditutup, aku pikir dia sedang menerima telpon jadi aku meninggalkan pesan surat."

"mari berharap itulah yang terjadi. Kalau tidak, aku katakan kamu hanya mengambil hidupmu ditangan dirimu sendiri."cemas mingyu"beritahu aku jika kamu tertimpa masalah, dan aku akan membantu jika bisa."ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan taeyong

buru-buru taeyong melihat surat yang di dapat dalam lokernya dan melihat ada sebuah kertas kecil terjatuh, taeyong terkejut setelah membaca kertas itu

"ya, tuhan."

"mati aku"

INFERNO || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang