STORY 29

86 41 2
                                    

Raja kegelapan telah tiba, dan mimpi itu berlanjut lagi.

"Serang mereka......."

Ucap Pasukan Istana Kerajaan

Dita hanya bisa, mengandalkan pedang panjangnya itu untuk menyerang musuh.

"Kau melawanku, tidak mungkin bisa kau perempuan menyerahlah kau yang Mulia Ratu."

Ucap Musuh yang menyepelekan di kekuatan Dita.

Dita yang tidak terima dengan ucapannya itu, dia langsung membanting lawan dan mempenggal kepalanya dengan pedang.

"Kau menyepelekan kekuatanku, memang aku wanita tetapi jiwaku jiwa pendekar."

Saut Dita yang langsung menendang kepalanya itu.

Dara yang kesulitan, untuk menghadapi musuh Dita datang untuk menyelamatkannya.

"Kau jangan khawatir Dara, ada aku disini jangan biarkan tanah kita menjadi milik mereka."

Ucap Dita yang bertekad untuk menang, dan tidak membiarkan musuh mengambil tanah kerajaan.

"Terimakasih yang Mulia, hwaiting..... Tidak akan kubiarkan mereka mengambil tanah ini.

Lawan aku sini, maju lewati mayatku dulu sampai darah ini belum berhenti mengalir tidak akan ku biarkan kalian mengambil Kerajaan ini."

Saut Dara dengan semangat untuk mematikan musuh.

-Author Pov-

Perang sengit, yang memakan banyak korban membuat Dita kewalahan karena kehabisan pasukan.

Musuh, yang berhasil menang melawan Kerajaan Dream membuat Dita sangat frustasi.

Jika, dia kalah ketiga kalinya Dita benar-benar akan terjebak dimimpi ini dan tidak bisa keluar.

Lubang hitam muncul, dan menghisap Dita ke dalam lubang itu. Peri Lily yang sudah menunggu Dita datang ,sambil duduk dibox besar dengan wajah yang sangat cemas.

"Aku sudah berusaha sekuat mungkin Peri Lily. Aku pasrah dan jika memang aku kalah dalam peperangan ini aku akan menerima semuanya dengan ikhlas."

Ucap Dita yang sangat pasrah

(Sambil menangis)

"Andwae.... Ini bukan saatnya, untuk kau menangis dan menyerah. Kau pasti bisa Dita aku yakin kau bisa.

Jika kau menyerah, bagaimana kau akan melanjutkan part ceritamu. Kau ingin menjadi penulis terkenal kan."

Saut Peri Lily yang memberikan semangat kepada Dita.

"Tapi nyatanya, aku sudah kalah Peri Lily musuhku menang 1-0. Aku bingung aku harus berbuat apalagi.

Kami kekurangan pasukan, bagaimana caranya untuk memenangkan perang dingin ini coba katakan padaku."

Saut Dita yang begitu sangat pasrah

"Aku akan ikut membantumu, karena aku yang memulai mimpi ini aku harus bertanggung jawab.

Dan mungkin, kau akan membutuhkan satu orang untuk menemanimu berperang melawan musuh Raja Yoonrang."

Saut Peri Lily

"Satu orang siapa, tapi bagaimana mungkin sahabatku saja tidak percaya Peri Lily dengan mimpiku ini."

Saut Dita (Frustasi)

"Aku tidak tauk, tapi kau harus berusaha mencarinya untuk perang memenangkan peperangan ini."

Saut Peri Lily

Dita yang terbangun, karena jam bekernya berdering sangat kencang.

"Aku memasak ini, khusus putriku tercinta pasti dia akan menyukainya."

Ucap Yoong-Ah yang tidak sengaja terdengar oleh Dita.

Dita yang sedang mengintip, Yoong-Ah memasak dipagi hari dengan senyuman kasih sayangnya untuk Dita.

Tiba-tiba air matanya menetes dipipinya, karena baru pertama kalinya dia merasakan kasih sayang seorang Ibu.

-Dita Pov-

Eomma... Kenapa disaatku dilahirkan kemuka bumi ini. Kau ingin melenyapkanku, wae???.

___________________

Ruang Makan

"Kau memasak semuanya?"

Ucap Nenek Dita yang terkejut

"Nde. Duduklah Bu, aku akan menyiapkannya untukmu."

Saut Yoong-Ah

"Ah.... Gamsahamnida...."

Saut Nenek Dita yang terlihat sangat senang.

Beberapa menit, Dita keluar dari kamarnya dan duduk disamping Nenek.

"Aku juga mao, perut terasa sangat lapar Nek."

Ucap Dita, yang tidak mengatakannya pada Yoong-Ah.

"Yoongu, kau siapkan untuknya juga yah"

Saut Nenek Dita

"Baik Ibu, tunggu sebentar "

Saut Yoong-Ah (Sambil memberikan senyuman manisnya).

___________________

Bersambung...

Selamat membaca dan menjalankan ibadah puasa semuanya bagi yang menjalankan.☺️🙏🙏

LUCID DREAM TAMAT 2023 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang