Langit malam yang kelam seolah tengah berkabung.
Menjadi saksi bisu akan perbuatan hina yang dilakukan seorang gadis cantik itu.Rambut coklat kayunya terjuntai indah menutupi punggunya.
Ia tersenyum sangat manis.
Tetapi tidak dengan orang di depannya. Tepatnya ada tiga orang menatap nanar gadis yang telah membelit mereka dengan tambang kasar yang telah usang.Evelyn, sang pelaku menatap dengan lembut pada lelaki berperawakan gemuk yang sudah tak berdaya. Wajahnya menyiratkan ketakutan teramat besar.
"Kau tau siapa aku?"
Sebelum lelaki itu menjawab lewat mulutnya yang diikat sapu tangan, Evelyn sudah melayangkan sebuah pisau yang tepat mengenai dada kirinya.
Seorang wanita berambut pendek yang berada di samping lelaki itu memekik. Melihat sang suami telah tewas dengan darah yang keluar dengan deras di dada kirinya.
Di samping wanita itu juga terdapat seorang anak lelaki. Umurnya berkisar sepuluh tahun. Ia hanya diam melihat sang ayah terbunuh oleh orang yang tak berperasaan seperti Evelyn. Namun, matanya yang hitam pekat menggambarkan sebuah keterpurukan yang besar. Memancarkan luka yang menganga lebar.
Evelyn tertawa melihat penderitaan mereka. Dan detik berikutnya, tawanya berubah menjadi isakan tangis yang sungguh memilukan.
Ia berjalan ke arah lelaki yang telah tewas bercucuran darah.
Memegang pisau yang masih tertancap kemudian membelah dadanya."Kau mau lihat jantung suamimu yang sudah tidak berdetak?" tanya Evelyn pada wanita yang menatapnya takut.
Wanita itu menunduk tak berani melihat apa yang diberikan Evelyn. Itu adalah jantung suaminya. Masih dilumuri oleh darah yang merah pekat.
"Kau pasti sangat mencintainya bukan?"
Evelyn mengangkat wajah wanita itu dengan pisau yang siap menggores pipinya.
"Jangan takut. Kau akan menemuinya setelah ini"
Kemudian wanita itu lemas. Dengan pisau yang telah mengoyak perutnya.
Sang anak yang melihat kedua orang tuanya telah tewas mengenaskan hanya dapat menangisi mereka.
Evelyn hanya menatap anak itu lamat-lamat.
Ia tersenyum manis seraya mengusap kepala anak itu.Anak itu menatap Evelyn bingung.
"Tumbuhlah besar. Aku tidak akan membunuhmu, jika kau bersikap manis"Ia mengeluarkan sebuah permen lolipop kecil dari balik jaketnya. Kemudian menyodorkannya pada anak itu.
"Untuk mu"
***Akhirnya langit malam itu menumpahkan kepedihannya.
Mengiringi perjalanan Evelyn untuk mencari target selanjutnya.Baju Evelyn basah. Namun ia tidak peduli. Angin malam yang berhembus kencang menampar tubuhnya, juga tak ia hiraukan.
Evelyn P.O.V
Aku memasuki sebuah rumah yang sepi. Aneh. Mengingat ini adalah rumah seorang polisi, tapi tak ada penjaga satu pun yang berkeliling.
Hujan turun dengan deras.
Berjam-jam sudah aku menelusuri kota ini untuk mencari orang-orang yang telah menghancurkanku. Dan aku berhasil. Walaupun itu tidak mudah. Aku hampir saja menjual harga diriku sebagai wanita untuk mendapatkan seluruh alamat mereka.Untung saja aku cerdas! Haha
Aku masuk lewat jendela.
Hanya kegelapan dan kesunyian yang aku dapatkan. Selain suara hujan yang masih dengan setia mengiringiku sampai di rumah ini.Aku melangkahkan kakiku untuk menelisir setiap bagian dari rumah ini.
Banyak sekali benda antik yang menghisi dinding dan meja-meja kecil yang ku jumpai.Ada sebuah pintu berwarna coklat tua di depan ku. Aku membukanya perlahan.
Ku lihat sebuah ruangan yang cukup luas namun gelap, di balik pintu ini. Aku terus melangkah ke depan, berharap dapat melihat dengan jelas ada apa di depan sana.
Jantungku hampir copot melihat seseorang tengah duduk di kursi dengan tubuh yang terikat. Kepalanya yang sedikit botak mengeluarkan banyak darah. Bibirnya juga robek. Dan di dada kirinya terdapat pisau yang masih menancap.
Siapa yang telah membunuh lelaki keparat ini???!!
***Feelnya dapet gak? Feelnya dapet gak? Aduuuhh maafkan daku jika tidak ya nduk.. *kedip-kedip*
Okehh.. Nggak mau banyak cakap.
Tinggalkanlah votemen anda anda semua yang melirik cerita ini. Kalo enggak.... *manggil Evelyn*
Muahahahahaha..Np: di multimed ada gambar bagus buat kalian. Nggak tau kenapa suka aja sama gambar mystic begitu *lah curhaaat*
Sabtu, 24 mei 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Psychopath
Mystery / Thrillerkamu tak pernah tahu apa yang disembunyikan oleh seorang Psycho.