Aldi yang baru pertama kali mendapatkan perilaku seperti itu tentu saja terkejut bukan main, pasalnya Aldi tidak pernah tahu bahwa yang dimaksud main kuda-kudaan selama ini adalah melakukan hubungan yang dimana perempuan lah yang mendominasi
Seumur hidupnya baru pertama kali juga bagi Aldi mengeluarkan sperma yang bisa membuat badannya lemas sekaligus nikmat, rasanya tidak bisa di definisikan.
Ternyata Hema juga menjadi korban selama ini namun Aldi baru kali ini melihat abangnya yang begitu tunduk pada Rei.
“Bayi sedang apa?” Tanya Vera yang menghampiri Aldi, submisive nya itu sedang sibuk dengan layar ponsel yang menampilkan game, mulut Aldi juga tak henti berseru panik bersaman dengan mulut Hema yang terus mengumpat.
“Abang jangan disana”
“Al astaga hati-hati!”
“Abang nyawa Al sedikit lagi!”
Rei dan Vera dua dominant itu hanya menatap submisive meraka dengan jengah, sudah hampir 2 jam Aldi dan Hema ada di posisi itu, dua dominant sudah mulai jengah dengan tingkah submisive mereka. Dengan kesal Rei merampas ponsel Hema dan menyimpan ponsel kekasihnya itu pada meja, begitupun dengan Vera yang merapas ponsel Aldi.
Dua kakak beradik yang awalnya akan marah langsung mengatup kembali mulut mereka, tatapan dua dominant seperti akan menguliti keduanya.
“Berdiri kalian!” Titah Vera dengan intonasi yang tenang, namun Aldi hafal betul bahwa intonasi tenang menandakan Vera sedang di kuasai oleh amarah yang memuncak.
Aldi dan Hema langsung menurut
“Berbalik dan menungging!”
Hema menatap melas pada kekasihnya namun Rei malah membuang muka.
“CEPAT!”
Hema dan Aldi yang terkejut langsung menurut, dua submisive itu menunduk memperlihatkan bongkahan sintal keduanya yang begitu menggoda.
Plak!
Plak!
Hema dan Aldi menjerit kesakitan ketika tangan Vera mendarat sempurna dibokong mereka secara bergantian, namun Rei malah dengan senang hati melihat dua bongkahan sintal itu bergetar akibat pukulan kakaknya.
Plak!
“Akh ampun kak!"
Plak!
“Hiks udah al minta maaf!”
Plak!
“Ampun iya udah!”
.........
Karyakarsa.