Masa pengenalan lingkungan sekolah SMA Mahesa yang di tutup dengan acara pameran ekskul telah usai dari beberapa hari yang lalu.Hari ini adalah hari di mana SMA Mahesa mengumumkan akan di adakan nya malam keakraban untuk menyambut siswa siswi baru SMA Mahesa.
Tok.. tok.. tok...
Seorang siswi yang mengenakan jas almamater berwarna biru navy itu memasuki kelas yang di huni oleh siswa siswi yang masih mengenakan seragam SMP dari asal sekolah mereka sebelumnya.
"Mohon perhatian semuanya!" Ucapnya dengan tegas membuat seluruh pasang mata yang ada di sana menatapnya.
"Perkenalkan nama saya Erika, di sini saya akan memberi tau kalian semua bahwa sebentar lagi akan diadakannya agenda kegiatan makrab rutin yang diadakan setiap penerimaan siswa siswi baru di SMA Mahesa. Kegiatan ini akan di adakan pada tanggal 12 Agustus 2022, dan ini bersifat wajib bagi seluruh siswa siswi kelas 10-1 hingga 10-3. Jadi, besok setelah pulang sekolah kalian di minta berkumpul di hall lantai dua gedung teori baru untuk pemberitahuan barang apa saja yang akan di bawa saat pelaksanaan makrab nanti. Bisa di mengerti?" Jelas nya panjang lebar masih dengan mempertahankan ketegasan nya.
"Ngerti kak!!" Jawab siswa siswi itu dengan serentak.
"Baik, kalo sudah di mengerti sekian dari saya dan terima kasih atas perhatiannya." Pamit Erika kemudian meninggalkan kelas tersebut.
***
Teng...teng...teng...
Setelah beberapa jam pelajaran Bu Astrid, akhirnya bel pulang pun berbunyi.
"Guys jangan pada pulang dulu yak, nanti kita ngumpul di hall gedung teori baru jam setengah tigaan." Kata ketua kelas memperingati teman-temannya yang sedang membereskan barang-barang mereka.
Sebagian dari mereka banyak yang mendengus kesal lantaran harus menunda jam kepulangan mereka.
"Yaelah, ini aja baru jam satu."
"Dih, terus kita harus nunggu 2 jam gitu?!"
"Males banget gueee!!"
Protes mereka tidak terima jika harus menunggu beberapa jam.
"Zi, kantin yuk! Laper nih gue dengerin Bu Astrid dari tadi, sekalian nunggu jam kumpul juga." ujar Kiara sambil cemberut memegang perutnya yang keroncongan.
Kiara dan zisel sudah saling mengenal sejak masa pengenalan lingkungan sekolah hari kedua, dan kebetulan saat pembagian kelas mereka menempati kelas yang sama.
"Kuy lah!" Jawab zisel antusias.
Kantin sudah sepi di karenakan ini sudah jam pulang sekolah, tidak seperti biasanya yang sangat penuh dan sesak.
Kedua gadis itu pergi untuk memesan makanan mereka, "bulek, jus alpukat satu sama gorengan tiga. Lo apa ra?"
"Gue ini aja nih permen tiga."
"Yaelah, lo ngajak gue ke kantin cuma buat beli permen doang?"
"Hehe yaudah deh sama jus mangga satu." Ucap Kiara cengengesan.
Beberapa menit kemudian mereka menempati meja yang berbeda persis di depan warung bulek tersebut dengan membawa pesanan mereka berdua.
Saat mereka sedang menikmati makanan mereka, tiba-tiba saja datang segerombolan laki-laki dan menempati meja yang tidak jauh dari tempat duduk kedua gadis itu.
"Hay, lo anak foza kan?" Tanya salah orang laki-laki dari gerombolan itu tiba-tiba.
Foza adalah salah satu ekskul yang ada di Smakenza. Ekskul ini biasa di bilang bergerak di bidang foto grafi dan mading online sekolah.
Zisel yang mendengar pertanyaan itu mendongakkan kepalanya dan melihat sekeliling nya yang sepi.
"Gue?" Zisel menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, lo."
Zisel hanya mengangguk meng-iyakan pertanyaan laki-laki tersebut sebagai jawaban nya.
"Sapa tuh cewe? Gebetan baru lo?" Tanya Reksa menyenggol lengan Dito.
"Cielah, gebetan baru mulu lo!" Sahut Diza yang lebih akrab di panggil dija.
"Lah, lo bukan nya lagi deket sama si Alya anak kelas 11-2?" Sahut Rio menimpali.
Kiara melirik jam tangan nya, "Zi, balik yok, udah mau jam 2 nih."
Setelah menyetujui ajakan Kiara, mereka pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas.
"Bukan anjir." Jawab Dito.
"Lah, terus?" Reksa semakin penasaran.
"Dia tuh anggota foza yang baru, masa lo kaga tau sih kan lo ketua nya ege."
"Lah iya, kan lo ketua nya ege." Diza menoyor kepala Reksa.
Memang betul, Reksa adalah orang yang menjabat sebagai ketua foza saat ini. Tapi dia tidak terlalu mengingat wajah-wajah baru anggota foza.
Rio tidak terlalu menanggapi percakapan tersebut dan hanya fokus dengan ponselnya.
Sedangkan Algara, entah kenapa tatapan matanya terus tertuju pada gadis itu hingga gadis itu pergi meninggalkan kantin.
11/08/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Month
Novela JuvenilMungkin beberapa orang juga pernah mengalami hal yang serupa, kisah cinta klise di masa SMA yang tidak pernah terhapus dari memori ingatan kita dan akan selalu menjadi kenangan yang manis. Zisel menghela nafas kasar, tanpa menjawab pertanyaan terseb...