Pada hari itu, ibu mulai kesakitan mungkin akan melahirkan adik yang akan menemaniku di hidup ini.
.
Sore tiba menunjukkan pukul 15:25 WIB, Ibu kesakitan meminta untuk di antar menuju puskesmas terdekat. Untung ada tabungan sedikit untuk periksa. Dengan bantuan warga sekitar, sesampai di sana bidan pun mengecek kesehatan kandungan dan ternyata sekarang sudah mulai terlihat bahwa akan melahirkan, sontak pikiranku kacau bahagia bercampur haru mudah mudahan tidak ada apa.
Selang beberpa jam terdengarlah teriak tangis dari si mungil, bidan keluar dan mengizinkanku untuk masuk dan melantunkan adzan. Sesampai di rumah aku pun meminang dan menjaga adikku dengan penuh kasih sayang, Pak Ustadz memberi nama adikku Ian sedangkan aku Arju.
Bermula ketika adikku berusia 6 tahun, ibu
sering sekali memarahinya yang terlahir tak sempurna dengan cacian dan hinaan. Pada saat itu aku pun curiga dengan sifat ibu sekarang ini hati kecilku pun menggumam, "apa mungkin ibu sudah tak sayang lagi pada kita, ah tidak mungkin," tak lama kemudian datang seorang laki-laki dengan berbaju rapi menjemput ibu dan tak pernah pulang kembali, Ian aku besarkan sampai sekarang. (Arju POV)
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHENIA
Cerita PendekArju yang ditinggalkan ayahnya untuk selamanya. Bekerja ekstra keras menjadi tulang punggung keluarga untuk ibu dan adiknya yang istimewa. Lika liku kehidupan telah dilalui berdua oleh Arju dan adiknya, Ian. Setelah ditinggal pergi ibunya dengan keh...