Caca dan Diana

943 22 9
                                    

Setelah kelahiran adiknya yang bernama Chandra, Doni terpaksa putus sekolah karena harus membantu ibunya mencari nafkah di salon. Doni jadi makin mahir dalam kemampuan make up dan hair stylist. Dia sering latihan dengan mendandani dirinya sendiri di depan cermin. Siang itu ketika salon sepi, Doni mencoba mempraktekkan dari tutorial make up yang baru dia lihat di youtube. Tiba-tiba datang pelanggan salon.

"Maaf mbak, Mas Doni kemana ya?" Orang itu tidak tau kalau yang dia tanyai sebenarnya adalah Doni.

"Aku Doni tante, ini lagi coba make up" Jawab Doni diikuti tawanya kemudian disusul pelanggan salon tersebut.

Karena dandanan itu membuat Doni total berubah. Wajahnya sangat cantik hingga orang jadi pangling atau tidak tau kalau sebenarnya di balik make up itu adalah Doni.

"Beneran ini kamu Mas Doni?" Tanya orang itu seakan tak percaya Doni bisa secantik ini kalau berdandan wanita.

"Iya tante, suaranya masak gak hapal sih" Kata Doni kembali terkekeh.

"Wah, boleh dong aku besok dirias kayak gitu mbak Doni haha" Ucap orang itu yang tertarik dengan riasan Doni.

Sejak saat itu Doni makin laris job meriasnya. Dia sering dapat orderan merias kemana-mana di seputaran Jogja kota. Ibunya pun mengetahui dan menyadari kemampuannya lebih bagus Doni dalam merias. Namun Doni terus belajar kalau ada waktu senggang.

Pada suatu siang yang sepi karena Ibu dan adik Doni keluar. Doni mencoba riasan sekaligus mencoba berdandan ala wanita dengan pakaian Ibunya. Dia terlihat anggun dan menawan. Berkali-kali dia berkaca di cermin. Karena dia saat itu masa pubertas penisnya mulai tegang melihat sosok Doni versi wanita yang begitu cantik dan seksi. Semakin dia berkaca semakin mengeras pula batangnya yang membuat gundukan di gaun yang dia pakai.

"Aku kok jadi nafsu liat diri sendiri ya" Doni ngomong sendiri.

Kemudian ditutup dan kunci pintu salon. Doni kembali ke depan cermin. Disibakkan gaunnya dan dia mulai mengocok batang yang sudah mengeras sedari tadi sembari melihat dirinya di cermin. Sekira 10 menit dia pun klimak dan pejunya berceceran di depan cermin.

Setelah itu Doni lebih sering onani setelah dia mencoba riasan baru. Dia terpukau dengan dirinya sendiri yang berdandan cewek yang begitu seksi.

Semakin hari Doni sering berdandan dan merias diri. Ibunya pun tak keberatan karena dia tahu kalau itu bagian dari kerjaan Doni.

"Ibu dulu memang pengen anak cewe tapi lahirnya cowo, eh sekarang malah kayak cewek yang cantik sekali" Puja Ibu Doni suatu ketika.

Tahun demi tahun berlalu. Doni masih kerja di salon, bahkan sekarang dia yang handle sendiri sedangkan Ibunya di rumah yang baru beberapa bulan mereka beli. Chandra, adik Doni sudah SMP.

Siang itu Jogja hujan deras. Salon sedang sepi pelanggan. Doni pun mencoba merias diri. Hingga kembali dia jadi nafsu melihat dirinya yang sudah dandan di cermin. Dia pun beronani. Tiba-tiba Chandra datang dan mengetahui kakaknya sedang onani di depan cermin.

"Ih Mas Doni ngocok ya?" Ucap Chandra mengagetkan Doni yang sedang asik onani.

"Duh, lupa ku kunci deh, kamu ngagetin aja chan" Jawab Doni terbata-bata kemudian mengakhiri onani sebelum waktunya itu.

"Eh jangan bilang sama ibu apa yang barusan ku lakuin ya" Pinta Doni pada Chandra yang dibalasnya dengan cengar-cengir.

"Ada biayanya mas" Kata Chandra.
"Ah dasar mata duitan nih, noh buat kamu" Balas Doni memberikan selembar uang kertas lima puluh ribuan pada Chandra.

"Makasih mas, btw mas doni cantik kalau dandan gitu" Kata Chandra memandangi kakaknya.

"Bisa dong oral punyaku" Kata Chandra sambil menunjuk ke arah burungnya yang belum di sunat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Sudut HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang