"Tentu sama sekali tak Midori aku tak pernah bercanda sama sekali"
"T-tapi! Kenapa aku harus ikut? Aku bahkan tak tahu apa-apa! B-bagaimana jika aku merusak acara mu!! L-lalu penampilan ku akan membuat mu malu!! Apalagi aku adalah Quirklees!!"
"Silly Midori kau tak perlu takut atau malu! Aku sudah mengatur semuanya, semuanya sudah terkendali!"
"Kau akan menjadi murid ku tentu para kolega ku harus tahu, baju mu? aku sudah menyiapkan nya, penampilan mu juga menurut ku sangat baik dan untuk Quirk tenang saja beberapa kolega ku sama dengan mu bahkan murid mereka juga ada yang sama dengan mu tak perlu risau sama sekali dirimu ini"
"Aah lihat itu tempat kita akan mendarat"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan kah Pulau Pribadi ku sangat cantik?"
"P-pulau Pribadi?"
"Itu benar sekali Brokoli kecil ini adalah pulau yang ku beli dari pemerintah dan ku ubah sesuka ku dan Kali ini aku adalah tuan rumahnya maka dari itu aku akan sedikit memamerkan kekayaan ku hihihi"
Sesampainya di salah satu bangunan di pulau tersebut
"Oy kau bawa brokoli ini dan bantu dia bersiap, 2 jam kemudian bawa ke ruang makan" teriak kirito kepada salah satu pengawal nya dan setelah mendapatkan anggukan ia pergi dari sana sambil berteriak
"Midori ikuti saja mereka! Mereka tidak akan menggigit mu!"
Kirito pergi dengan cepat menuju ruang kerjanya yang tak jauh dari tempat pendaratan helikopter, membuka pintu berlapis emas dengan ukuran kuno nya itu ia menemukan klon nya atau mungkin saudaranya ya? Hmmm.... Mari kita panggil mereka klon dulu saudara aslinya belum datang sepertinya projects itu belum selesai.
"Bagaimana? Apa sudah selesai?"
"Projects baru berjalan 90,9% Tuan" salah satu klon nya menjawab pertanyaan nya dan itu membuat nya senang ia pikir ia setidaknya butuh waktu satu tahun tapi sepertinya itu tidak di perlukan.
"Baiklah terimakasih atas kerja keras kalian aku ingin projects ini selesai dengan benar tidak penting berapa waktu atau biaya nya yang penting hasilnya" ucap Kirito yang duduk dengan santai nya di kursi kebesaran miliknya