Chirp! Chirp!
"GUA ADA DIMANA BANGSA*T!!!" teriak zin yang terdengar hingga keluar dan menakuti para burung yang bernyanyi
"Saya mengerti anda panik tuan lee, tapi tolong jangan berteriak anda bisa menganggu hanseol" balas seorang pria paruh baya sembari membungkuk meminta maaf dihadapan zin
"Siapa pulak hanseol bangs*t!? Tuan lu hah!?" teriak zin lagi
"Saya mengerti tuan lee, nanti akan saya jelaskan siapa hanseol dan maaf saya tidak bisa memberitahu lokasi anda karena privasi tuan muda" jawabnya
"PRIVASI LU KATE!? Lama-lama gua ancurin nih tempat sampe rata ama tanah!" gerutu zin ia menggertakkan giginya dengan penuh amarah
"Dan lagi kenapa handphone gua disita!? Mo lu jual!? Lu dah kaya njr!!" tanya zin yang sebenarnya agak heran
"Saya mengerti tuan lee, tapi ini sudah peraturan dari tuan muda"
"Lu gila ya? Gua kagak bisa hidup tanpa handphone tercinta gua!"
"Maafkan saya tuan lee, tapi tuan muda tidak mengizinkan anda menggunakan barang elektronik apapun kecuali televisi" balasnya
"Bang*sat! Siapa sih tuan muda lu hah!? Panggil dia sekarang!" zin menarik kerah baju pria itu hingga membuatnya terangkat
"Saya mengerti anda panik tuan lee karena itu tolong tenanglah" balasnya dengan wajah datar
"Tenang!? Matamu tenang!"
"Saya mengerti anda panik tuan lee karena itu--"
"Lu ini robot ato apa sih!? Ngulang perkataan yang sama!? Lu sadar kagak sih?!" teriak zin dengan ekspresi heran sekaligus ngeri pada pria ini
"Saya mengerti anda panik tuan le--"
"Udah lah bangs*at! Enyah lu dari hadapan gua" zin melepaskan cengkeramannya
"Tapi tuan--"
"Gua bilang enyah ya enyah"
"Saya mengerti tuan lee, biarkan saya tahu jika anda butuh sesuatu"
Pria paruh baya tadi pun pergi meninggalkan zin di ruangan antah berantah tersebut sendirian
Sepeninggalan pria tadi zin pun menatap keluar jendela sembari sesekali menghela napasnya
Ia teringat kembali kejadian sebelumnya, dimana ia bertemu orang yang ingin sekali ia lupakan
"Kupikir kau muak dan memilih pergi agar tidak melihatku lagi"
"Mana mungkin aku muak padamu! Kamu adalah orang yang sangat baik padaku!"
Nyuutt~
"Sial! Sial! SIAL!!!"
BRAK!
"Kenapa... Kenapa kau harus kembali sekarang... Kenapa...? Kenapa mijin..."
Zin pun terduduk di dekat jendela tadi
Perlahan pandangannya mulai kabur dan air matanya berhasil meluncur ke kedua pipinya
Terasa hangat namun juga menyakitkan
Ia pun menatap telapak tangannya yang terluka karena pecahan vas tadi, darah segar berwarna merah keluar banyak hingga membuat genangan kecil dibawahnya
Tapi rasa sakit luka tersebut tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya
Marah
Sedih
KAMU SEDANG MEMBACA
Fixation [Lookism]
RomanceZin lee yang biasa dipanggil sebagai zin adalah seorang sad boy berusia 17 tahun yang sedang menduduki bangku sma Ketika zin sedang merenung di sungai tiba-tiba seseorang menariknya dan membawanya ke sebuah gang kecil! Siapa orang tersebut? Dan mau...