Chapter 2

30 3 0
                                    

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tok...tok...tok

"Risa ayo bangun. kita akan terlambat jika kau tidak bangun" Risa dengan malas membuka matanya. Dia mencoba bangun dan melihat sekeliling kamarnya. dia kemudian berdiri dan membuka jendela kamarnya lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Setelah beberapa menit dia keluar dan memakai seragamnya. Dia keluar dari kamar dan melihat kakaknya yang sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Ayo duduk. kita sarapan bersama" Risa hanya mengangguk dan duduk di satu kursi dan mulai menyantap makanannya. setelah beberapa menit mereka selesai makan dan bersiap-siap untuk berangkat. Watanabe Rika, satu tahun lebih tua dari Risa dan sekarang dia kelas 3 dan bersiap untuk ujian kelulusan yang akan datang beberapa bulan lagi. jadi dia harus berangkat pagi untuk bisa mengulang materi yang pelajari.

"Kamu ingin berangkat bersama Neru?" tanya Rika saat mereka sudah di luar rumah. Risa hanya mengangguk.

"Baiklah kakak duluan" Rika meninggalkan Risa didepan rumah dan melambai padanya. Risa menunggu Neru di depan rumahnya.

Beberapa menit menunggu Neru akhirnya keluar dari rumahnya dan melihat Risa telah menunggunya.

"Pagi Risa"

"Pagi Neru" balasan Risa dengan senyuman. Kemudian mereka pun berangkat bersama dengan menaiki sepeda risa bersama neru yang berada di belakangnya.

"Nee Risa"

"Hmm" balas Risa singkat

"Biarkan aku yang memboncengmu sekali saja. Kau tidak pernah membiarkanku melakukannya" pinta Neru yang berada di belakang Risa.

"Apa kau kuat?. Bagaimana kalau kita jatuh?" Balas Risa yang masih mengayun sepedanya.

"aku kuat. ayolah biarkan aku mencobanya" Neru menggoyangkan badan Risa dan memintanya untuk berhenti. Risa pun berhenti dan turun dari sepedanya dan mengizinkan neru yang membawa sepeda. Neru terlihat bahagia dan membuat Risa terlihat tersenyum.

"Hati-hati jangan sampai jatuh" Risa naik dan berpegang di pinggang Neru. Neru kemudian mulai mengayun sepeda. awalnya terlihat lancar di jalanan datar tapi saat di jalanan turunan dia kehilangan kendali dan membuatnya terjatuh ke samping. Risa yang pada awalnya tinggi jadi kakinya bisa langsung menyentuh tanah sedangkan neru dia terjatuh dan membuat lututnya terluka.

"Neru" teriak Risa dan bergegas membantu neru dan menyuruhnya untuk duduk di trotoar.

"Apa aku bilang. sekarang liat kamu terluka" Bentak risa sedikit membuat neru merasa sedih. Risa benar-benar khawatir melihat lutut neru terluka. Risa yang mengalihkan pandangannya dari luka ke wajah neru yang diam saja. Risa menghela nafas saat melihat neru yang sepertinya akan menangis.

"Kau bisa berdiri?"Tanya lembut Risa sambil mengulurkan tangannya di depan neru. Neru melihat tangan risa kemudian mendongak ke atas dan melihat wajah khawatirnya. Tanpa sadar air matanya tiba-tiba keluar dan membuat Risa merasa bersalah karena membentaknya.

"Maaf aku tidak bermaksud membentakmu. maaf yah" Risa berjongkok dan mengusap air mata neru di pipinya kemudian mengelus kepalanya untuk menenangkan gadis yang menangis di depannya.

"Ayo kita harus ke sekolah. Aku akan mengobatimu di UKS nanti" Risa membimbing neru untuk berdiri dan menyuruhnya untuk duduk di belakang dan menyuruhnya untuk berpegangan

Mereka akhirnya sampai di parkiran sekolah. Lalu Risa memarkir sepedanya dan membopong Neru ke UKS untuk membersihkan lukanya. Banyak siswa yang melihat mereka. Risa yang awalnya memang tidak peduli dengan sekitar tidak berpengaruh sedangkan neru sedikit rishi dengan tatapan mereka.

Setelah sampai Risa kemudian masuk dan membiarkan neru duduk di kasur dan segera mencari kotak P3K. Setelah menemukannya dia langsung berjongkok di depan Neru dan membersihkan lukannya

"Tahan yah. ini akan sedikit sakit" Kata Risa mendongak kepalanya dan melihat neru

Risa mulai membersihkan luka neru sedangkan neru berusaha untuk menahan sakitnya. tanpa sadar dia memegang tangan risa yang berada di sampingnya. Risa terkejut dan kemudian mendongak dan melihat neru sedang memejamkan matanya untuk menahan sakitnya. Risa saat itu hanya tersenyum manis melihat Neru yang saat ini terlihat imut.

"Udah" kata Risa lalu neru membuka matanya dan melihat bola mata hitam dan senyuman Risa membuat Neru juga tersenyum. Setelah selesai mereka langsung keluar dan pergi ke kelas dengan Risa yang masih menggandeng neru agar tidak terjatuh karena belum lancar berjalan

Saat masuk ke kelas banyak bola mata yang melihat mereka dan mulai mengerumuni neru untuk mencari tau kenapa neru terluka. Disisi lain ada siswa yang memperhatikan Risa dan Neru di sudut kelas. dia menatap mereka dengan tatapan sedih.

"Yuipon ada apa?" Tanya gadis lain di sampingnya Zumin. Yuipon hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian zumin juga melihat ke arah pandangan yuipon dan sadar apa yang dipikirkan gadis itu.

"Aku sudah bilang. Jika kau menyukai Risa maka dekati dia. jangan hanya melihatnya dari bayang-bayang" Yuipon hanya mengalihkan pandangannya kearah lain. berpura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu.

Kemudian Techi yang baru masuk ke dalam kelas menyadari keributan dan menghampirinya. dia melihat lutut Neru yang diperban. dia kemudian bertanya dan neru hanya menjawab seadanya dengan senyuman. Risa yang menyadari itu langsung memotong dan mengantar neru ke mejanya.

"kamu duduk saja. jangan terlalu banyak bergerak" Neru hanya mengangguk menuruti perkataan Risa. Kemudian Risa mengelus kepala neru lalu pergi ke mejanya. tentu saja yang lainnya melihat itu termasuk Techi dan Yuipon.

Saat berjalan ke mejanya, Risa melihat Manaka yang sudah duduk di kursinya. Dia tidak terlalu memikirkan masalah yang terjadi di antara mereka kemarin jadi Risa hanya bersikap seperti biasanya. Saat pelajaran dimulai mereka hanya duduk diam tanpa suara membuat siswa yang berada di depannya sedikit bingung karena biasanya mereka berdua akan berbisik-bisik saat pelajaran dimulai. kemudian siswa itu berbalik dan menyadari atmosfer yang berubah menjadi dingin setelah melihat Manaka dan Risa sedang dalam mode diam.

"Baiklah anak-anak sensei akan memberi tugas kelompok dan akan dipresentasikan di depan kelas. jadi harap kalian mengerjakannya secara kelompok. Mengerti?"

"Haiii.." jawab serentak dari para siswa

"Dan untuk kelompoknya saya yang akan membaginya"

.....

"kelompok 6 : Nagahama Neru dan Hirate Yurina, Kelompok 7: Shida Manaka dan Yonetani Nanami, dan kelompok 8 diisi oleh 3 orang yaitu : Imaizumi Yui, Kobayashi Yui dan Watanabe Risa" Mendengar Dia satu kelompok dengan Risa, Yuipon tersenyum dan melirik kearah Risa. menyadari temannya tersenyum bahagia, zumin kemudian mengejeknya

"Jangan senang dulu kita satu kelompok jadi kau tidak akan berduaan dengan Risa" Zumin tertawa mengejek yuipon yang sudah senang tadi sedangkan Yuipon berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah

Disisi lain Risa yang ternyata tidak satu kelompok dengan Neru hanya melirik ke arahnya. dia bisa melihat Neru yang terlihat tersenyum. Dia tidak suka Neru tersenyum seperti itu pada orang lain. dia ingin hanya dia saja yang bisa membuat Neru tersenyum. Tapi dia tidak bisa meminta hal itu pada Neru. Dia hanya sekedar sahabat untuknya dan sahabat tidak pernah meminta hal seperti itu.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita ini akan dibagi beberapa chapter tapi tidak sampai 10 chapter kayaknya.

Author

~TNR~

Story of RisaNeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang