Chapter 2

56 5 4
                                    

"Risa"

"hmm?"

"Ada yang ingin aku bicarakan?"

Sekarang mereka berdua sedang menonto tv dengan Risa yang tiduran berbantalkan paha Neru. Risa melirik keatas menatap wajah serius Neru. Dia kemudian bangun dan menghadap kearah Neru.

"Ada apa? Sepertinya serius." Neru menatap kebawah ragu-ragu mengatakan pada Risa.

"Heii... Ada apa? kau membuatku takut" ucap Risa sambil memengang pipi Neru. Mereka saling menatap beberapa detik sebelum Neru berbicara.

"Aku ingin melanjutkan pendidikanku" Setelah mengatakan itu, ada beberapa jeda sebelum Risa tertawa. "Aku kira apa. Tentu saja, Neru ingin kuliah dimana?" tanya Risa.

"London"

Seketika senyum Risa luntur. Dia tidak salah dengarkan? London. Artinya di luar negeri

"London? Kenapa jauh sekali Neru? Tidak bisakah kau kuliah disini saja?"

"Tidak bisa Risa. aku sudah ikut ujiannya dan sudah membereskan semua berkasnya dan 2 bulan lagi aku berangkat" ucap Neru menunduk takut menatap langsung kearah Risa.

Seketika semuanya hening. Neru yang menunduk dan Risa yang menatap kearah tv. Risa tidak mengatakan apapun membuatnya khawatir.

"Nggak Neru." Neru mengangkat kepalanya untuk melihat Risa. "Tapi Risa.."

"Aku bilang Tidak ya Tidak. Jika kau ingin kuliah, Kuliah disini" ucap Risa sambil menoleh kearah Neru. Dari tatapannnya Neru merasakan sedikit takut. Walaupun begitu dia tidak bisa mundur, tidak setelah sejauh ini.

"Tapi aku sudah ikut ujian Risa"

"Aku tidak peduli" Bentak Risa. "Dan juga kau tidak pernah mengatakah hal tentang mengikuti ujian. Kenapa? Apa kau tidak menganggap" Sekarang Risa sangat kesal menatap tajam kearahnya. Neru tidak pernah mengatakan hal ini terus tiba-tiba mengatakan akan pergi. Tentu saja Risa marah.

"Keputusanku sudah bulat Neru. Kau tidak akan pergi ke London"

"Kau benar-benar egois Risa" Neru pergi meninggalkan Risa dan masuk ke kamar. Risa meliriknya dan menghela nafas sambil mengusap wajahnya.

Setelah pertengkaran itu Neru tidak berbicara dengannya. Neru masih membuatkannya sarapan atau menyiapkan pakaiannya tapi Neru tidak ingin disentuh olehnya dan membuat Risa sangat frustasi. Dia tidak tahan tidak menyentuh Neru seharian. Saat dia sempat-sempatnya cari kesempatan untuk menyentuhnya tapi tangannya langsung dilepas.

Seperti saat ini mereka berada di dalam kamar dengan Neru yang berada di atas kasur sedang memengang ponselnya dan Risa yang duduk kursi sambil memeriksa beberapa dokumen kerjanya. Setelah 20 menit akhirnya kerjaannya selesai lalu dia berbalik dan melihat Neru yang sudah berbaring dikasur.

Risa berdiri dan membereskan terlebih dahulu berkasnya lalu naik ke kasur dan tidur disamping Neru. Neru tidur membelakanginya lalu Risa menganggkat tangannya memeluk Neru dari belakang. Sudah beberapa hari ini dia merindukan memeluk kekasihnya itu.

"Neru~" Neru segera melepas pelukan Risa darinya. Risa memeras tangannya kesal karena penolakan. Dia kemudian bangun dan menarik Neru menghadapnya dengan Risa yang berada diatasnya. Neru terkejut dengan apa yang dilakukan Risa.

"Kau benar-benar membuatku kesal Neru. Apa kau akan selalu seperti ini?" ucap Risa kesal. Neru tidak menjawab dan malah mengalihkan pandangannya ke samping.

"Jika kau pergi aku akan sendirian disini. Kau tau aku hanya punya kamu" ucap Risa dengan tatapan sendu. Neru kembali meliriknya lalu memegang pipi Risa.

Story of RisaNeruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang