Tom and Jerry

999 116 3
                                    

"JONGSSAENG, MANDINYA JANGAN LAMA-LAMA!!"

Sebuah pemandangan pagi yang biasa ditemui di kamar 207. Akan ada Jay yang bangun pagi dan bersiap mandi, juga suara nasal Sunghoon yang belum apa-apa sudah meneriaki Jay supaya mandi dengan cepat. Rutinitas pagi.

Seperti biasa, Jay gak menghiraukan itu dan mandi dengan tenang. Persetan dengan Sunghoon, toh ini masih terlalu pagi. Dia mandi lama pun mereka gak bakalan telat, kok.

Tapi beberapa menit kemudian, pintu toilet digedor dari luar. Jay langsung tahu pelakunya ialah Sunghoon dari suara teriakannya yang samar-samar terdengar. Ini aneh. Gak biasanya Sunghoon gak sabaran begini. Pada hari-hari biasa, Jay cuma akan menemui anak itu menggerutu kalau dia mandi lama.

Begitu Jay selesai dan membuka pintu toilet, dia gak menemukan Sunghoon di dalam kamar. Cuma ada Heeseung yang setengah ngantuk duduk di atas ranjangnya, dan Jake yang tengah mempersiapkan tas sekolah.

"Si bawel ke mana?" tanya Jay pada Jake.

"Ke sebelah. Dia gak tahan sakit perut katanya." jawab Jake diiringi kekehan pelan.

Ck. Jay berdecak malas. Selalu ada-ada saja tingkah anak itu setiap harinya.

























Jay baru saja keluar dari perpustakaan setelah meminjam sebuah buku. Kelasnya sedang kosong, guru yang bertanggung jawab di mata pelajaran itu mengabari beliau tidak bisa masuk dan hanya meninggalkan tugas untuk muridnya. Jadi, karena terlalu bosan di kelas, Jay memutuskan menghabiskan waktu di perpustakaan saja.

Tapi ternyata perpustakaan sedang dipakai oleh kelas lain. Jay gak bisa berlama-lama di dalam sana, makanya dia cuma meminjam buku dan kembali keluar. Sekarang dia gak punya tujuan. Balik ke kelas pun rasanya malas.

"Dih, bolos lo ya!"

Ujug-ujug Sunghoon datang dengan satu alis menukik naik, tatap Jay mungkin dengan maksud, 'Kenapa lo ada di sini di jam pelajaran?!'

Jay memutar bola matanya, malas meladeni. Tapi Sunghoon bukan Sunghoon kalau gak tengil. Sekarang anak itu sibuk menodong pertanyaan yang sama sembari menyamakan langkahnya dengan Jay yang entah ke mana tujuannya.

"Lu sendiri ngapain kelayapan anjir?"

"Dih, gue sih abis dari ruang guru tadi."

"Balik ke kelas lu lah sana."

"Gamau."

Secara gak sadar, mereka sudah berada di ujung koridor yang memisahkan antara dua gedung sekolah. Jay tentu berpikir lebih baik kembali ke kelasnya yang berada di gedung A, daripada harus mendengarkan celotehan nyeleneh Sunghoon. Tapi agaknya Sunghoon gak masalah buat ikutin Jay ke manapun cowok Taurus itu pergi.

"Hoon."

"Eum."

"Lu ngapain sih?"

"Lagian lo ditanya gak jawab!"

Keras kepala banget sih ni bocah, keluh Jay dalam hati.

"Stop ngikutin gua. Kita gak seakrab itu."

Dan ajaibnya, Sunghoon menurut.

Bukan sesuatu yang biasanya bocah Park itu lakukan.

Kendati demikian, Jay gak mau ambil pusing. Dia kembali bawa langkahnya pergi.






"Jongseong!"

Si empunya nama berbalik, jengah. "Apaan lagi?"

"Bukan lo, 'kan?"

Ada kiranya lima detik, Sunghoon gantungkan suara.

"Bukan lo yang nyebarin soal pretest b-ing kemarin, 'kan?"

PAINTING THE UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang