L Dan Mine

1📖

"Mungkin aku terlihat baik baik saja
Tapi mentalku tidak baik baik saja"
Jasmine Alexandra Graham Lmos

📖
📖
📖

Malam itu mobil yang di kendarai Alexa membelah keheningan malam dengan kecepatan tinggi.

Hingga saat sampai di rumah ia berjalan dengan santai sambil memutar mutar kunci mobil di jari telunjuknya.

"Dari mana kamu?." tanya seorang laki laki paruh baya yang menatapnya dengan tajam yang tak lain adalah ayahnya.

"Aku habis sama temen temen." jawab Alexa dengan santai walaupun ayahnya menatapnya dengan dingin.

"Temen kamu yang mana." ucapnya dengan sinis.

"temen kamu yang berandalan itu iya?" tanyanya dengan nada yang begitu tinggi.

"STOP AYAH PANGGIL MEREKA BERANDALAN!!!." Alexa berbicara dengan nada yang tak kalah tinggi.

"YANG SEHARUSNYA DI PANGGIL BERANDALAN ITU AYAH!!!."

"BERANI KAMU BICARA DENGAN NADA SEPERTI ITU!!!."

DOR

Jika saja Alexa tidak siaga dan menghindar maka peluru yang di tembakan ayahnya akan mengenai kepalanya.

"JANGAN PERNAH LANCANG KAMU BERBICARA PADA ORANG TUA!!!." ucapnya dengan geram sambil menjambak rambut Alexa putrinya sendiri.

Alexa hanya tersenyum miring.

"Bukannya ayah yang mengajarkannya padaku."

"SEMAKIN BERANI KAMU!!!."

"Hanya karena aku pulang larut malam sampai sampai ayah ingin menembakku." Alexa berbicara dengan sinis dan tatapan yang tajam.

"LALU BAGAIMANA DENGAN KAK DAVID YANG SELALU PULANG PAGI, DAN HAMPIR MEMBUNUH SEORANG WANITA TUA!!!." bentak Alexa sambil melepaskan cengkraman ayahnya pada rambutnya.

"KAMU DAN DAVID BERBEDA!!!."

"IYA KITA EMANG BERBEDA AYAH MEMPERLAKUKANKU SEPERTI ANAK TIRI BERBEDA DENGAN KAK DAVID YANG SELALU AYAH BANGGAKAN!!!."

"MUNGKIN AYAH BERFIKIR YANG AYAH LAKUKAN SUDAH BENAR.... TAPI  AYAH NGGAK SADAR KALO YANG AYAH LAKUKAN ITU MERUSAK MENTAL AKU ANAK GADIS AYAH!!!."

Itu yang Alexa rasakan saat ini perlakuan ayahnya membuat mentalnya sakit walaupun raganya baik baik saja.

"TAPI INI UNTUK KEBAIKAN KAMU SENDIRI MINE!!!." ayahnya berbicara sambil mencengkram pundak Alexa.

Alexa hanya menatap mata ayahnya dengan tajam dan mete yang memerah.

"MUNGKIN ITU YANG AYAH PIKIRAN, TAPI YANG AKU RASAKAN BUKAN ITU!!!." Alexa berbicara dengan tegas sambil berlari menuju kamarnya dengan air mata yang terus berjatuhan dari matanya

Ayahnya hanya melihat Alexa yang menjauh dari pandangannya.

"Aku tidak pernah salah dalam mendidik anak anakku." itu yang ada di pikirannya sekarang, Menjadi egois.

Sementara di dalam kamar Alexa hanya berbaring di atas kasur dan menatap langit kamarnya yang kosong hingga ia terlelap tidur.

Keesokkan harinya seperti biasa Alexa sudah berada di sekolah tepatnya di tempat parkiran mobil bersama teman temannya.

"WOY ALEXSA LU DI PANGGIL KEPSEK." teriak teman sekelasnya.

Alexa hanya menatapnya datar sambil mengacungkan jempol dengan entengnya seakan akan tidak akan terjadi masalah.