Daddy's here

31 5 0
                                    

Hujan deras mengguyur gelapnya kota yang sedikit lenggang membuat aroma patricor sedikit pekat di penciuman.

Triya dan Aska terjebak macet yang padat karena masih jam pulang kantor. Banyak suara klakson yang berbunyi padahal baru saja lampu berpindah menjadi hijau. Mereka tidak langsung pulang ke rumah namun mampir membeli martabak yang terlihat sepi.

"Pak, martabak manis sama ketan satu, margarin nya dikit aja, sama martabak telur spesial satu."

"Oh iya dek, silahkan duduk dulu."

Triya dan Aska duduk di tempat yang disediakan sambil melihat pedagang tersebut membuat martabak pesanan mereka. Tak lama pembeli datang satu-persatu membuat martabak kaki lima tersebut ramai.

"Kan, kalo lu Dateng mah jadi pembawa rejeki," ucap Aska sambil memainkan hpnya.

"Syukur kalau gitu, pan kapan bisa kali kita pergi kemana-mana, dah tu martabaknya udah jadi" Triya membalas ucapan Aska sambil menarik ujung pakaian Aska.

"Ini dek martabaknya," Triya mengambil paper bag yang berisi martabak tersebut lalu memberikan uang lebih dan pamit ke pedagang tersebut.

✠✧✠

10Jaya jaya jaya (40)

Kak Shreya
|Selamat malam semua, besok jangan lupa bawa yang kita suruh ya. Jadi besok jadwal kita membuat Mading kecil berisikan tentang kita semua. Tolong disiapkan dari sekarang.

Mahen
|Baik kakak cantik

Revan
|Baik kak

Me
Baik kak terimakasih|

Kamala baru ingat bahwa besok mereka akan membuat sebuah Mading. Namun rasa malas keluar dari kamar yang berwarna putih itu menahannya untuk keluar. Justru sekarang dia sibuk memainkan game horor yang baru saja dia install, game ini cukup membuat penasaran apalagi dengan suasana hujan yang menambah kesan menegangkan.

Lampu kamar tersebut tiba-tiba mati membuat Kamala memberhentikan permainannya. Dia melihat lingkungan rumahnya menjadi gelap dari jendela kamar. Tak lama suara kutukan pintu terdengar mengisi keheningan kamar yang disinari cahaya dari luar.

"Siapa sih yang ngetok kamar?" Kamala berjalan menuju pintu dengan diterangi cahaya dari hpnya. Tak ada yang di depan pintu kamar tersebut, hal itu membuat Kamala sedikit takut dan dengan hp digenggamnya dia keluar dari kamar yang terletak di lantai dua rumahnya.


"Kamala," Kamala terkejut karena ada yang menepuk bahunya ternyata itu hanya Abang nya yang menggendong seekor hewan berbulu.

"Ish ngagetin, eh Victor!" Kamala langsung merebut kelinci putih kesayangan dari gendongan abangnya.

"Ciee penakut, Abang bilangin mama nih."

"Bilangin aja, nanti gw bilangin mama kalau talenan nya di patahin sama Abang."

"Eh jangan dong."

"Makanya jangan rusuh. Sebagai gantinya, Abang bantu siapin keperluan adek buat besok, nanti list nya aku kirim di wa."Kamala langsung pergi ke kamar nya dengan pencahayaan dari HP-nya meninggalkan abangnya yang tidak terima dan sedikit menyesal karena usil dengan Kamala.

✠✧✠

Hari Selasa sudah tiba, sekarang hari kedua MPLS dilaksanakan di SMA Harapan Negeri. Shreya datang lebih awal karena hari ini ada jadwal piket nya.

Abisatya GamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang