0. They Love Story [Soobjun feat. Beomtae + HueningKai]

100 7 2
                                    

Hi(●’◡’●)ノ, comeback again with me.
Yeah, buat kalian yang pernah baca 'Bubblegum' harusnya cukup paham ni cerita gimana. Intinya satu, aneh.

Ni cerita ku bikin sebagai pengganti 'Bubblegum', Why? Yah karena entah kenapa di sana tuh error. Cuma cerita itu doang.

Error nya tuh kayak ada chapter yang entah kenapa gak ada tulisan udah terpublikasikan, masih draft padahal dah ku publish. Juga gak bisa ku atur tempatnya, bikin Aku cukup pusing. Mana kadang juga tiba-tiba ada draft kosong yang muncul.

Sumpah itu bikin kepala pengen meledak rasanya, jadi yah ini penggantinya. Chapter yang udah ku buat di 'Bubblegum' juga bakalan ku publish disini, jadi bisa kalian skip aja langsung kalau mau baca yang baru.

Udah itu aja, and Happy reading guys!










Kampus Hybe

Terlihat sebuah panggung yang besar nan cukup megah ditengah-tengah lapangan yang besar dengan banyak penonton duduk di depannya dengan rasa penasaran, entah itu mahasiswa dalam kampusnya ataupun orang dari luar yang hanya ingin ikut menonton.

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa di kampus itu dan sangat dinanti-nanti oleh orang-orang, hari dimana perayaan kelahiran kampus Hybe lah hari yang mereka sangat nantikan.

Kenapa sangat dinantikan? Apalagi dengan orang luar yang tak berkaitan didalam kampus, apakah ada hal yang spesial?

Alasan di mana hari perayaan ulang tahun kampus adalah hari yang paling dinanti oleh orang-orang dikarenakan kampus Hybe akan mengadakan suatu acara, entah itu bazar dari para mahasiswa ataupun pasar malam di sana. Yah, memang agak aneh membuat pasar malam didalam kampus tapi karena kampusnya emang besar jadi tak masalah.

Akan tetapi bukan hal-hal seperti itulah yang dinanti-nanti oleh mereka, melainkan sebuah pertunjukan teater drama unik yang diperankan oleh beberapa mahasiswa dari jurusan berbeda. Kenapa unik? Drama yang mereka tampilkan ini tak seperti di dongeng-dongeng, melainkan real langsung kisah nyata dan yang memainkannya adalah si pemilik kisah tersebut.

Seperti penampilan drama yang mereka nantikan sekarang..

Layar yang menjadi background panggung tiba-tiba menyala ditengah gelap gulita nya kampus, layar itu menunjukkan sebuah tulisan besar yang bertuliskan 'Enemies Become Lovers', judul dari drama teater yang dipersembahkan. (Buat yang ngerasa buat video Soobjun yang ada kata itu aku minjem dikit beberapa idenya ya)

Layar dengan cepat berganti menjadi background sebuah taman dipenuhi tanaman hijau serta sebuah pohon besar yang menjulang, lampu sorot menyala dan menyoroti seorang pemuda dengan seragam anak SMA yang tak lengkap serta mic yang terpasang di telinganya. Baju dari tipe-tipe anak nakal didalam sekolah.

"Nama gue Yeonjun, Choi Yeonjun. Anak jurusan IPS kelas 12 yang berada di semester terakhir, gue anaknya itu nakal dan berandalan tapi gak juga. Ya, gak bisa diomongin sebagai anak pinter juga, singkatnya gue bodoh dan gue ngaku. Itu aja" beberapa penonton tertawa kecil mendengar penjelasan karakternya, ada beberapa juga yang sedikit gemas akan senyuman manis yang diperlihatkannya diakhir kalimat. Suara Yeonjun kembali terdengar di telinga para penonton.

"Gue itu orangnya baik dan ramah sama orang-orang, kebangetan malah. Tapi ada beberapa yang kagak bisa gue ramahin, salah satunya dia! Si musuh dan Rival gue sejak semasa SMP" telunjuk Yeonjun menunjuk kearah pemuda tinggi berambut blonde yang tiba-tiba muncul dipanggung dan disoroti oleh lampu sorot lainnya. Wajahnya terlihat sedikit tak senang ketika melihatnya, afeksi seluruh penonton pun beralih secara perlahan ke pemuda itu dan suara Yeonjun kembali terdengar.

"Namanya Soobin, Choi Soobin. Panggil aja si tiang. Orang yang paling nyebelin dan paling gue benci di hidup gue. Yah, ada alasannya sih.. " layar panggung mati sejenak sebelum menampilkan pemandangan suatu sekolah SMP. Ditengah-tengah panggung terlihat seorang gadis mengenakan seragam SMP, rambut yang terurai dan senyuman manis terasa menghangatkan di hati para penonton.

"Yeji!! " Yeonjun berlari dari sisi gelap panggung, tampilannya yang terlihat sangat rapi sampai memberikan kesan kutu buku yang sedikit mengejutkan para penonton karena terasa seperti orang yang berbeda.

"Yeonjun, selamat pagi! " sapa gadis yang dipanggil Yeji dengan senyuman tipis yang membuat kecantikannya bertambah. Terlihat Yeonjun yang sedikit mematung karenanya dan sound detakan jantung serta suara hatinya oleh penonton.

"Oh, astaga. Kenapa dirimu terlihat sangat cantik!? Jantung, tolong berkompromi lah sejenak.. Astaga! Rasanya hatiku ingin meledak-ledak!! " beberapa penonton tertawa ketika mendengar suara hatinya yang sudah bagaikan seorang bucin. Apalagi dengan Yeji yang berakting memanggilnya.

"Yeonjun, Yeonjun! Yeonjun!! Apakah kau mendengar ku? " teriak Yeji sambil melambaikan tangannya menyadarkan pemuda cantik itu dari lamunannya.

"Ah? Ya! Ada apa? "

"Kau itu, dari tadi ku panggil-panggil tidak jawab malah ngelamun. Hayooo~ mikirin apa? Mikirin Crush ya? " goda Yeji.

"Iya, mikirin dirimu Yeji" suara hati Yeonjun yang berkebalikan dengan mulutnya.

"E-enggak! Aku gak mikirin apa-apa kok! " elaknya dengan wajah sedikit memerah. Waktu dipanggung seakan berhenti dan sebuah lampu sorot menyinari Yeji di antara cahaya remang-remang dari lampu lain.

"Gue Yeji, sesosok orang yang disukai disukai Yeonjun semasa SMP tapi sayang cuman gue anggap temen. Bisa dibilang anak pinter tapi gak terlalu, setidaknya gak kayak dia pas SMA lah" para penonton menahan tawa mereka ketika Yeji menunjuk Yeonjun.

Lampu panggung padam lalu menyala kembali, menampilkan Yeonjun yang menatap sebuah surat dengan tatapan antara ragu dan gugup. Ditangan kanannya terlihat sebuah bunga mawar berwarna merah. Dari itu saja sudah jelas bahwa dia ingin menyatakan perasaannya pada seseorang.

"Ayolah Yeonjun, kau pasti bisa! Ingat, kau sudah mengumpulkan tekad ini semalam. Oh, astaga. Kenapa aku gugup sekali? Jangan sampai aku menghancurkannya" suara hatinya terdengar keras diiringi oleh sound detakan jantung yang cepat dan wajah serta perilaku gugupnya.

"Yeonjun!! " Yeonjun dengan cepat menyembunyikan surat serta bunga mawar ke belakang tubuhnya.

"E- eh? Apa yang kau sembunyikan itu?? " Yeji sedikit mengintip ke belakang Yeonjun yang langsung dibalas celengan cepat oleh temannya itu.

"T- tidak apa-apa! "

"Oh, yaudah. Eh, btw Yeonjun. Kau tau tidak? Aku bahagia banget hari ini" ujarnya dengan wajah sumringah.

"Bahagia kenapa? " bingung Yeonjun.

"Kau tau? Hari ini aku menyatakan perasaan ku pada anak kelas sebelah dan diterima!!! Astaga! Aku ingin pingsan rasanya!!! " Yeji melompat-lompat bahagia, sementara Yeonjun hanya tersenyum yang diikuti oleh ringisan dari para penonton serta backsound suara kaca pecah.

"Oh ya? Selamat! Aku harap kau dan dia bisa sampai jenjang pernikahan ya~ " Yeji memukul-mukul kecil badan Yeonjun.

"Aaa.. Yeonjun! Jangan menggodaku, kami baru jadian tadi. Masa bakal sampe ke pernikahan sih, tapi terimakasih! Karena aku sedang senang ayo ke kantin, aku akan mentraktir mu sepuasnya! " Yeonjun hanya tersenyum mengikuti Yeji yang menariknya, surat serta bunga ditangannya terjatuh ke lantai.

"Yah.. Tidak mendapatkan hatinya, tapi setidaknya aku mendapatkan perut kenyang. Aku harap kau bahagia dengannya Yeji-ya" suara hati Yeonjun membuat penonton merasa bingung ingin ngakak atau sedih.

Tak lama setelah keduanya pergi seorang pemuda dengan rambut warna peach datang, wajahnya yang tak terlihat karena memakai masker membuat para penonton sedikit penasaran akan dirinya. Pemuda itu mengambil surat serta mawar yang tergeletak dilantai lalu menatap sejenak dan kemudian pergi dari sana.

Tbc.

Glitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang