Yeonjun tuh punya satu pacar, satu loh ya. Namanya Soobin, si anak IPS kelas dua yang bertugas sebagai ketua kelas sekaligus Ketua OSIS di sekolah mereka.
Dirinya sebenarnya udah bersyukur bisa dapet pacar kayak Soobin, udah ganteng, baik, pinter, boyfriend material lagi. Kurang beruntung apa coba? Udah dapet pacar yang paket lengkap kayak gitu.
Yah, merasa beruntung memang. Sangat, tapi ada kalanya saat dia merasa pusing akan kelakuan sang pacar yang absurd dan dapat dibilang bodoh.
Contohnya saat ini, dirinya sedang berdiri menatap Soobin yang tengah duduk di lantai sambil memasang senyuman. Iya, dia tampan saat tersenyum. Tapi yang membuatnya pusing adalah dapurnya tempat mereka berada saat ini sedang kacau balau, tepung ada dimana-mana, peralatan memasaknya berserakan tidak tertata dan beberapa patah serta kompor yang sepertinya sudah meledak karena tadi ia mendengar suara ledakan.
Dan semua itu tentu saja ulah Soobin, si laki-laki tampan dan lucu bagaikan kelinci yang menjabat sebagai pacarnya.
Sumpah, kepala Yeonjun rasanya pusing pake banget. Baru pulang dari tempat kerja part-time nya malah disuguhi oleh suara ledakan dan dapur yang berantakan dengan oknum pelakunya disana.
Ingin rasanya dia membanting pacarnya itu saat ini namun diurungkan karena tak ingin Soobin sakit. Dengan helaan nafas kasar pun Yeonjun menyuruh oknum pelaku penghancuran dapurnya itu keluar lalu dia dengan berat hati membersihkan seluruh kekacauan disana mulai dari menyapu tepung yang ada dilantai, membuang peralatan dapurnya yang hancur dan lain sebagainya.
Yeonjun hanya melakukannya sendiri karena jika Soobin ikut membantu maka bukannya makin bersih malah makin hancur. Memang tangan Soobin itu sangat ajaib hingga bisa menghancurkan barang yang dipegang.
Butuh selama satu jam buat Yeonjun membersihkan dapurnya hingga menjadi seperti semula kecuali beberapa peralatan dapur yang di buang. Tepat saat itu juga Soobin sudah selesai mandi, memang tadi dia disuruh untuk mandi oleh Yeonjun karena badannya terkena tepung semua.
Untuk pakaiannya sih tenang itu bukan milik Yeonjun melainkan milik Soobin sendiri, terkadang dia menginap disini jadi adalah beberapa pakaiannya yang tertinggal. Lagian mana muat pakaian nya untuk badan Soobin yang amat bongsor itu.
Soobin yang sudah selesai mandi itu mendekati pacarnya dan memeluk nya, dapat Yeonjun cium dari badannya wangi sabun apel. Ditebak nya pasti Soobin mandi dikamarnya. Sudah jelas itu harum dari sabun dan shampoo miliknya, sedangkan dikamar mandi bawah itu wanginya harum mawar bukan apel.
"Kau mandi di kamar ku Bin? "
Soobin tak menjawabnya, dia hanya membenamkan wajahnya pada ceruk leher Yeonjun. Mencium wangi badan pacarnya itu yang entah kenapa tidaklah berbau malahan tetap wangi, padahal Yeonjun sudah mandi keringat setelah membereskan kekacauan yang dibuatnya. Dasar, bucin tuh emang beda ya
"Maaf Hyung" gumamnya, Yeonjun yang mendengarnya hanya mengangguk.
"Ya aku maafkan, tapi jangan lagi-lagi kau masuk ke Dapurku. Jika ingin makan tunggulah aku pulang kerumah atau pesan saja, oke? " Soobin mengangguk.
"Nah! Sekarang waktunya Quality time! Ayo kita menonton TV" Soobin hanya tersenyum tatkala Yeonjun menariknya menuju ruang tengah, mereka berdua pun menonton drama di TV sambil berpelukan.
Terkadang mereka saling bercanda satu sama lain atau mungkin menjahili yang lainnya. Tawa canda keduanya terdengar memenuhi ruang tengah, bahkan mengalahkan suara drama dari TV.
Suara dari bell rumah Yeonjun yang berbunyi mengalihkan atensi keduannya, Yeonjun yang ingin beranjak dari sofa mereka duduk dihentikan oleh Soobin.
"Ah! Hyung biarkan aku saja, itu pasti kurir yang membawakan pesanan ku... Jadi Hyung tunggu saja disini aku akan segera kembali" Soobin melesat pergi kedepan meninggalkan Yeonjun yang sedikit bingung akan perilakunya, menghiraukan itu dia memilih fokus dengan drama yang masih menyala di TV.
Padahal dirinya sudah menonton drama itu berkali-kali namun tidak pernah bosan sama sekali, malahan rasanya makin seru saja.
Saking terlalu fokusnya Yeonjun dengan drama itu dia sampai tidak menyadari jika pacarnya telah kembali, namun bukan dengan tangan yang kosong seperti saat pergi tadi.
Soobin sedikit menahan tawanya saat melihat mata Yeonjun yang karena terlalu fokus hampir seperti ingin keluar, sangat lucu dimatanya.
Tanpa sepengetahuan Yeonjun Soobin duduk didekatnya, menatap wajah cantik itu yang amat indah dalam matanya. Bahkan dia sampai lupa akan rencananya.
Merasa ada seseorang yang menatapnya Yeonjun menoleh ke samping, secara tak sengaja pun mereka berdua saling bertatapan sejenak hingga Yeonjun mengalihkan wajahnya. Merasa malu setelah bertatapan dengan pacarnya itu.
Soobin tersenyum melihat rona merah yang menghiasi wajah Yeonjun, apakah dia sedang malu? Oh~ sangat lucu!
"Hyung... Kenapa ada rona merah di wajahmu? Apakah kau malu? " godanya.
"Eh? Ti-tidak! Aku tidak malu! Kata siapa memang? " bantah Yeonjun, Soobin terkekeh mendengarnya. Oh! Sungguh pacarnya ini terdengar sangat menggemaskan saat membantah hal yang sudah pasti.
"Oh ya? Benarkah? Kalau begitu hadaplah kesini Hyung, kenapa kau malah menghadap ke arah lain? Pacar mu itu disini" goda nya lagi.
Yeonjun yang merasa sedikit kesal pun menoleh kan kepalanya dengan cepat kearah Soobin namun dia terkejut saat melihat sebuah kue ditangan kekasihnya itu.
"Tara! Happy birthday Jjunie Hyung! Maaf karena telah membuat dapur milik mu hancur, sebenarnya tadi aku ingin membuatkan mu kue ulang tahun tapi tak tau nya malah menghancurkan nya... Hehe" dengan senyuman Soobin mengangkat kue ditangannya dan mengucapkan selamat ulang tahun.
Yeonjun yang diberikan selamat itupun hanya memasang wajah datar, tidak bukannya dia tidak senang akan kejutan ini namun ada satu hal yang salah.
Soobin yang melihat wajah datar milik pacarnya itu menjadi bingung, apakah Yeonjun tidak menyukai ini?
Ditengah otak Soobin yang berpikir dengan keras Yeonjun menjitak dahinya yang terpampang itu, berharap agar kepala dari kekasihnya yang tampan itu kembali normal.
"Aduh! Hyung... Apakah kau tidak suka dengan kejutanku? Dan kenapa kau menjitak dahi ku? " Soobin mengelus dahi membahana miliknya itu yang kini sedikit terhiasi oleh warna merah bekas jitakan pacar cantiknya itu.
Sudut bibir Yeonjun sedikit berkedut akibat kesal namun dia tetap menjawabnya. "Bukannya aku tidak senang dengan kejutan yang kau buat Binnie... Namun kau itu salah hari! Ulang tahun ku itu besok, bukannya hari ini! " serunya dengan keras.
"Apa?! " Soobin dengan terburu-buru nya melihat tanggal di handphone miliknya, disana terlihat bahwa hari ini tanggal 12 September sedangkan ulang tahun Yeonjun adalah tanggal 13 September.
"Ah! Hyung maafkan aku Hyung! Aku salah melihat tanggal di kalender, maafkan aku Hyung! " Soobin dengan muka yang hampir menangis itu meminta maaf, dia sangat merasa bersalah karena salah hari. Seharusnya dia memberi kejutan ini besok bukan hari ini.
Yeonjun yang awalnya diam saja itu kini tertawa terbahak-bahak melihat wajah Soobin, sungguh sangat lucu melihat wajahnya yang hampir menangis itu. Sementara itu Soobin yang melihat pacarnya tertawa malah bingung, apakah ada hal yang lucu?
"Hahaha... Jangan memasang wajah seperti itu Binnie, kau terlihat sangat lucu! Baiklah akan ku maafkan hari ini, sekarang mari kita makan kuenya! Aku sudah lapar dari tadi belum makan" mengambil sendok yang ada Yeonjun mengambil sedikit potongan kue stroberi itu dan memberikannya pada Soobin.
"Aaa" Soobin hanya membuka mulutnya saat Yeonjun mengarahkan sendok itu padanya.
Yeonjun tersenyum menatapnya, yah mungkin memang Soobin itu terkadang menjadi bodoh saat bersama dengannya namun kelakuannya yang sedikit bodoh itulah yang menjadi penghibur bagi Yeonjun.
"Saranghaeyo Bin"
"Nado saranghaeyo Hyung"
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glitter
Short Story[Update sesuai mood] Hi, cuma cerita singkat alias beberapa shot kagak jelas buatan ku yang masih gitulah. So, jangan terlalu berharap. Karena sumpah ni cerita aneh plus kagak jelas, covernya apa isinya apa.