01

18 4 0
                                    


HAI 👋

terimakasih udah mampir di cerita aku

jangan lupa buat vote ya!

"kebahagiaan yang sangat sempurna kala itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kebahagiaan yang sangat sempurna kala itu"

-NADELA ZILONA ARDIANZA

☆☆☆☆

BRUKK..
suara botol susu yang jatuh

"yah.." ucap satria ketika minuman yang ia bawa terjatuh dan mengenai boneka milik nadela

tapi untung saja nadela masih berada di dapur  nadela juga sedang mengambil minum ,melihat situasi yang aman satria langsung membereskan bekas minuman yang tumpah dan merapihkan boneka nadela agar tidak ketahuan

"anaa!!" teriak nadela yang baru saja datang dari arah dapur kepada flora saat melihat boneka kesayangan kotor

"hahaha maaf ya  ela , salahin abang iaa"  tuduh flora kepada satria (abang nadela) sembari cengengesan  dan menunjuknya

"ih kok jadi aku sih"  ucapnya saat flora menuduhnya lalu melototkan matanya  ia sangat tau pasti setelah ini nadela pasti marah padanya

"abang!!" teriak nadela lagi lalu melototkan matanya pada satria , satria yang melihat itu hanya menundukkan kepalanya takut ponakan kesayangannya itu marah 

"iya iya maaf" cicitnya

fyi
nadela dan satria itu sebatas om dan ponakannya tapi karena satria tidak mau di panggil om jadi nadela memanggilnya abang dan memang sudah sedari dulu nadela menyebut satria dengan sebutan abang

flora adalah sahabat nadela dan satria dari mereka masih sangat kecil ya bisa di bilang mereka sudah berteman dari masih bayi karena bunda nadela dan mama flora juga sudah berteman

"ada apa ini ribut ribut " tanya bunda aprilia pada nadela yang masih mengomeli abangnya

"bunda liat  nih ,boneka aku di kotoran sama abang" ucap nadela sembari memberika bonekanya kepada sang bunda dengan wajah cemberutnya

"engga sengaja kak ,maaf" ucap satria kepada aprilia

"yaudah gapapa nanti bunda beresin oke"  ucap bunda kepada mereka berdua sambil mengusap puncak kepala nadela dan satria

"yaudah kalian main lagi ya "  ucap aprilia setelahnya ia pergi  dengan boneka milik nadela di tangannya ia berniat untuk membersihkannya

"siap bunda /kak" kompak mereka bertiga

♡♡♡♡

1 tahun kemudian

keluarga ardianza kini tengah berada di ruang rawat aprilia bundanya nadela  , mereka berniat untuk menjenguk aprilia yang baru saja melahirkan adek dari nadela

"yey adik aku udah lahir " ucap nadela senang saat adeknya lahir 

"iya sayang  di jaga ya adekya " ucap dirgala (ayah nadela ) lalu mengusap puncak kepala nadela

"iya ayah " ucapnya yang masih tersenyum dan melihat adek perempuannya yang sangat cantik yang berada di pelukan sang bunda

"ela!! " panggil  satria yang baru saja memasuki ruangan bersama dengan  mandradan zalina  (kakek dan nenek nadela)

"abang.. liat deh adek aku cantik banget ya!"  ucapnya menghampiri satria dan menariknya ke arah brankar sang bunda  di ikuti  kakek nenek nya

"ihh lucu banget , mah liat adeknya ela lucu banget " ucap satria pada mamahnya (nenek nadela)

[disisi lain]

"mah ayo aku mau liat adeknya ela.." ucap flora merengek pada mama nya

"bentar bisa sabar nggak?" ucap [ AURELIA CANDRA WIJAYA] mamanya sedikit membentak

flora yang mendengar itu langsung berhenti merengek dan pergi dari ruangan kerja milik aurel

aurel  yang melihat itu langsung menghampiri anaknya yang kini tengah terduduk di sofa ruang tamu dengan wajah yang di tekuk

"maaf ya sayang tadi mama bentak kamu" ucapnya yang berjongkok di hadapan flora dengan memegang tangannya

tak ada sautan dari flora , ia masih mempertahankan wajah nya yang di tekuk itu dan menarik tanganya dari genggaman mamanya lalu menyilangkan nya di depan dada , karena ia kesal kepada mamanya

"ayo kita liat adeknya ela" sambungnya saat tak dapat respon dari sang anak kesayangnya itu

flora yang mendengar itu yang langsung berdiri dengan wajah gembiranga lalu menarik tangan aurel agar cepat berangkat "ayoo mah "

aurel yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lalu mengikuti langkah kecil putrinya

****

hai

terimakasih udah baca

jangan lupa vote yaa



pluviophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang