gombalan maut

31 10 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Pak Danar I love you! "


°°°

Kelas viona terdengar hening. Para serdadu tengah khusyuk dan khidmat mendengarkan pemaparan materi bahasa Indonesia yang tengah diterangkan oleh pak Danar. Pembawaannya yang tenang membuat pendengar juga ikut senang. Terlebih untuk kaum hawa, menatap ketampanan beliau dengan telanjang mata juga tidak boleh ditinggalkan. Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan! .

Viona yang masih setengah emosi--karena perlakuan 2 sahabatnya yang kelewat Jahannam, dilanda bosan berkepanjangan. Apalagi pelajaran bahasa Indonesia berlangsung selama 3 jam full. Dan dia duduk dibelakang, sendirian pula.

Dia Memeletkan lidah saat naraya menengok kearahnya, sambil terkikik-kikik. Merasa merdeka telah menelantarkan viona. Kapan lagi coba dia bisa membuat viona menderita.

Viona merasa sebentar lagi dia akan karatan-lumutan-jamuran lalu busuk, mendengarkan penjelasan pak Danar tentang teks editorial dan bio.. Bio..aish Entahlah viona sama sekali tidak mengerti. Menurutnya bahasa Indonesia adalah pelajaran yang sangat sangat sangat membosankan. Apalagi kalau sudah membahas teks teks, viona ingin sekali meminjam pintu kemana saja nya Doraemon. Atau setidaknya menjadi casper.

Dia hampir saja menglunglaikan kepalanya diatas lipatan tangan kalau saja ide cemerlang milik nobita tiba-tiba tidak muncul. Tanpa pikir panjang dia langsung mengacungkan tangan, padahal penjelasan pak Danar belum selesai.

"Ada apa almayra? " Tanya pak Danar heran.

Pak Danar itu tipe guru yang santai dan tidak suka marah marah macam bu neiha. Tegas tapi juga bisa diajak ngelawak. Itulah yang membuat Menambahnya vote menjadi guru terfavorit para muridnya.

"Viona pak! " Ralat viona dengan menyengir.

Termasuk juga sabar dalam menyikapi satu murid ajaib di kelas ini.

Pak Danar hanya tersenyum sumir "ah, bapak lupa. Iya ada apa viona"

Semua penjuru kelas menatap viona bingung. Termasuk ke-4 sahabatnya yang sudah memicingkan mata, menyorot penuh intimidasi. Apa yang akan dilakukan anak itu?

"Pak, katanya bayam itu nggak boleh dicuci " Kata viona.

Pak Danar tampak berkerut "loh kenapa?" Tanya beliau heran. Begitupun yang lainnya.

Wajah viona berubah serius "kan bayam itu mengandung zat besi"

"Terus? "

"Ya nanti karatan lah kalo dicuci! ". Lalu tanpa berdosanya seperti bayi yang baru lahir menunjukkan cengiran kuda, tapi malah terlihat bak penghuni neraka.

Spontanitas semua tergelak. Walau ada yang juga menggerutu karena pernyataan viona yang tidak masuk akal. Juga pak Danar yang hanya bisa menggelengkan kepala.

Sedangkan viona juga ikut mengenai saat kelas dipenuhi dengan teriakan. Belum habis juga otak cemerlangnya, dia kembali mengacungkan tangan. " Pak..pak! "

"Hemm"

"Eh ga jadi deh. Mas.. Mas! "

Pak Danar merotasikan bola Mata "Iya viona. " Sudah. Sudahlah. Pak Danar hanya perlu mendengarkan saja.

The Secret Asyhadu [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang