Pagi yang hangat. Bunga-bunga sakura yang berjatuhan. Pertanda musim semi telah tiba. Penerimaan murid baru pun dimulai. Adik-adik kelas yang terlihat bersemangat untuk menjalani kehidupan tiga tahun kedepannya di sekolah ini. Senior tahun ketiga yang juga terlihat bersemangat untuk menghabiskan waktu setahun kedepannya sampai upacara kelulusan diadakan. Dan senior tahun kedua yang juga terlihat bersemangat untuk menantikan kehidupan menarik lainnya di sekolah ini. Seperti hari-hari biasanya, aku memasuki gerbang sekolah SMA Seigaku ini sambil mendengar musik dengan earphone.
"Hoaamm.." aku menguap sambil menutup mulutku dengan tangan.
Haahh.. hari-hari yang sama.. benar-benar membosankan.. kenapa semua orang terlihat bersemangat.. padahal hari-hari kedepannya juga akan sama ..
Perkenalkan nama ku Masami Aika. Aku hanya gadis SMA Seigaku tahun kedua yang biasa-biasa saja. Tidak populer, tidak geek, tidak kaya, tidak miskin, tidak pintar maupun tidak bodoh. Bakat? Hmm mungkin tidak punya tapi aku bisa main piano sedikit karena aku menyukai musik klasik makanya aku mengikuti les piano saat tahun pertama ku di SMA. Penampilan? Penampilan ku biasa-biasa saja, rambut lurus ku yang hitam selalu ku gerai, bola mata ku hitam dan bulat, bulu mata ku pun tidak lentik. Tinggi? Tinggi ku mungkin sekitar 157 cm. Hobi? Hmm dengar musik klasik.
Seseorang dari belakangku menepuk pundak ku pelan. "Pagi Aika" aku lalu melirik kesamping dan melihat seorang cewek- berambut pirang alami yang curly, bola mata coklat, bulu mata lentik-menampilkan senyum manis di bibir tipis nya yang dihiasi lip glow pink. Aku pun balik senyum, "Pagi juga, Keiko"
Kazuhiro Keiko adalah sahabat dari kecilku. Aku mengenalnya karena aku dan dia bertetangga jadi keluarga kami benar-benar dekat. Aku dan dia tidak pernah sekelas sekalipun. Perbedaan pendapat dan penampilan, tidak akan membuat kami terpisah. Bisa dibilang Keiko itu populer. Kaya? Bakat? Pintar? Dia miliki semuanya. Orang tuanya benar-benar ingin membuatnya menjadi nona muda yang anggun dan sempurna. Tapi itu tidak menjadikan Keiko sombong malah sebaliknya. Benar-benar nona muda yang anggun kan? Tapi walaupun begitu masih banyak yang iri terhadap Keiko.
"Aika" aku dan Keiko berjalan di koridor menuju kelas masing-masing karena pelajaran pertama akan dimulai.
"Hmm?"
"Istirahat sebentar enaknya makan apa ya?"
"Haahh.. nona Keiko, pelajaran pertama bahkan belum dimulai dan ini pun masih pagi. Kau sudah memikirkan makanan?" satu lagi, hobi Keiko adalah makan tapi tubuhnya masih tetap sempurna. Terkadang itu membuat ku kesal sebagai cewek.
"Hehehe.. hmm mungkin makan burger enakan deh"
"Terserah saja deh" kami pun sampai di kelas masing-masing yang kebetulan berdekatan. "Bye Kei"
"Bye Aika"
Aku memasuki kelas ku dan langsung menuju bangku paling belakang dekat jendela, tempat favorit ku. Ini telah menjadi tempat favorit ku sejak tahun pertama ku di sekolah ini. Alasan pertama adalah karena bangku ini dekat jendela sehingga angin sejuk yang masuk pun langsung terasa. Alasan kedua adalah karena bangku ini paling belakang aku bisa tidur tanpa ketahuan sama guru.
"Hei, aku boleh duduk disini gak?"
Aku yang sedang melamun sambil melihat keluar jendela dengan menopang dagu lalu melihat ke depan, tepat kearah seseorang yang menanyai ku tadi. Aku lalu melihat seorang cowok tinggi dengan rambut hitam acak-acakan, baju sekolah yang sengaja di keluarkan dari celananya, ekspresi yang datar, berdiri sambil memasukkan tangan nya ke saku celana.
"Boleh saja sih, kan belum ada yang menempati bangku itu" jawab ku kaku.
"Hmm, oke" katanya datar dan langsung duduk di bangku tepat di depan ku. Saat itu pun guru masuk dan aku masih bertopang dagu melihat pundaknya dari belakang sepanjang pelajaran.
Dia lagi ya