Persiapan Berangkat ke Bandung

13 3 0
                                    

Hari ini Tiara bangun lebih awal, karena ia harus bersiap siap untuk pergi ke bandung, setelah melakukan rutinitas paginya Tiara menghampiri ibunya yang berada di dapur
"morning mom" ucap Tiara ceria
"morning to sayang" balas sinta
"emm,  ara cuma mau bilang makasih sama mommy udah izinin ara untuk kuliah  di Bandung makasih mom"lirih Tiara
"iya sayang sama sama, ara harus janji sama mommy kalau ara akan baik baik saja " lirih sinta menatap hangat putrinya
"iya mom, ara janji" ucap Tiara yakin
"Mommy pegang janji ara, o iya Daddy udah nyuruh orang buat mencar apartemen bagus untuk kamu "ucap sinta mengelus ubun ubun Tiara.
"makasih mom" lirih Tiara terharu

          ******

Pukul  10.30 Tiara sudah siap berangkat, ia berpamitan kepada ibunya dan art mereka.
"non mobilnya sudah siap, dan barang barang non juga sudah saya masukin ke  bagasi." ucap sopir Hermawan, Tiara tersenyum "makasih pak! " ucap Tiara tulus
"sama sama non" ucap sopir tersebut
"kalau begitu saya permisi " timpalnya pamit dan di balas anggukan oleh Tiara
Kemudian Tiara menatap Ibunya yang sedang berkaca kaca
"Mom ara pamit ya mom" lirih Tiara memeluk ibunya
" iya sayang, jaga dirumu baik baik, jangan telat makan, sering sering kabari mommy " lirih sinta membalas pelukan Tiara
Tiara tak dapat membendug air matanya lagi
Hiks..  Hiks..  " iya mom ara akan selalu ingat pesan mommy" lirih Tiara terisak, Sinta langsung memeluk Tiara
" udah kok malah nangis sih? Kalau kamu nangis nanti jelek " canda sinta menghibur Tiara
Tiara terkekeh kecil kemudian ia beralih menatap art rumahnya
"Bi Tiara pamit ya, titip mommy" lirih tiara pada art nya
" iya non hati hati " ucap semua art nya, semua art rumah Tiara juga sedih karena nona muda mereka akan pergi ke Bandung. Karena semua Art rumah Tiara sangat menyayangi Tiara, Tiara adalah orang yang sangat baik, tidak sombong dan sopan kepada yang lebih tua.

Setelah berpamitan kepada Ibunya dan juga art nya Tiara berangkat ke bandung menggunakan mobil Hermawan, ya..  Tiara memang diantar oleh Hermawan dan sopir pribadinya, sedangkan Sinta tidak bisa karena ada urusan. Selama perjalanan Tiara bergelut manja pada hermawan, Hermawan membiar kan putrinya seperti itu.
"Dad!  Daddy udah daftarin Ara?  Tanya Tiara
"Udah sayang, lagian itukan kampus milik Daddy,kalau kamu kuliah di situ gampang, tinggal nelpon rektor kampus udah siap" ucap Hermawan membelai kepala Tiara
" oh begitu, tapi ara mohon sama daddy untuk menyembunyikan identitas ara" lirih Tiara tidak suka orang berteman dengan nya hanya karena harta saja
" iya honey daddy juga tau, makanya daddy suruh rektor campus untuk menyembunyikan identitas kamu hanya beberapa dosen saja yang tahu bahwa kamu anak daddy " ucap Hermawan
" makasih dad! " lirih Tiara
" sama sama honey, apapun akan daddy lakukan untuk kaamu " ucap hermawan, Tiara langsung memeluk hermawan. Dan dibalas oleh hemawan , sang sopir melihat itu menjadi terharu, melihat sang ayah sangat menyayangi putrinya

  " Tiara, kamu adalah anak  daddy dan mommy satu satunya ,apapun akan daddy lakukan untuk kamu dan mommy, kalian berdua adalah berlian daddy, kalau kalian tidak ada daddy akan hancur dan hidup daddy tidak berarti lagi, daddy akan selalu meyuruh anak buah daddy untuk memantau kamu dari jauh, karena daddy sayang banget sama kamu dan mommy " gumam hermawan dalam hati sambil mengelus ubun ubun Tiara.
            ******

Tiara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang