Chapter 2 : Datangnya Kegelapan Abadi

5 0 0
                                    


------------------------------------------------------------------------------------------------

Adegan berlanjut ketika risa sudah berada di dalam kelas, setelah mengambil paket makan siang bersama aldi. Risa menatap mobil cathering dengan curiga, melalui jendela kelas multimedia yang berada di lantai 2 .

------------------------------------------------------------------------------------------------

"kamu lihat apa ris ? kok diam aja ?" tanya aldi dengan ekpresi penasaran dan ikut melihat ke arah mobil cathering yang ada di lantai dasar.

"hah ? enggak kok, cuma bengong aja"  balas risa, dengan cepat memalingkan wajahnya ke arah aldi.

"hati-hati loh jangan bengong, nanti kemasukan loh." balas aldi dengan menatap risa, dan tersenyum bercanda.

" Yaudah, yuk kita bagikan paket makan siang ini ke peserta lain, udah pada nungguin tuh.." kata aldi dengan memperlihatkan ekpresi wajah tergesa-gesa.

"oh iya, maaf maaf ya, yuk kita bagikan sekarang." balas risa dengan langsung berjalan ke arah meja perserta pelatihan satu persatu, untuk membagikan paket makan siang.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah makan siang selesai, semua perserta meninggalkan kelas untuk melakukan shalat dzuhur berjama'ah. Setelah shalat, peserta  lain pergi ke warung yang ada didepan gerbang balai pelatihan. Sedangkan risa, langsung pergi ke ruang kelas bersama denia.

------------------------------------------------------------------------------------------------

"Bengong aja ris, kenapa ? banyak pikiran ya ?" tanya denia ke risa sambil duduk disampingnya. 

"Enggak kenapa kok, aku cuma lagi diem aja". balas risa sambil tersenyum melihat kearah denia.

"Bohong banget ya, mana mungkin si kamu cuma diem, jangan-jangan mikirin hal mesum ya kamu ?". ucap denia dengan nada bercanda.

"Äh itu mah kamu kali nia" kata risa sambil menunjukkan wajah heran dengan candaan denia. 

------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelatihan hari ini pun sudah selesai dengan cepat, ketika yang lainnya bergegas untuk pulang dan keluar dari gedung pelatihan. Risa terlihat sedang mencari-cari sebuah barang berharga yang diberikan alm. ibu kepadanya.

------------------------------------------------------------------------------------------------

" Dimana ya.. padahal seingatku sudah aku masukkan ke tas semua". pikir risa dengan panik.

" Hei ris, kenapa buka tas lagi ? lagi cari sesuatu ?" tanya aldy ke risa sambil mendekatinya.

" Iya nih di, lagi cari barang peninggalan ibu ku, padahal seingatku sudah aku masukkan ke tas tadi." balas risa sambil mencari barangnya di dalam tas.

" Yaudah cari di dalam kelas sana, nanti aku yang bilang ke pak satpam biar gak di kunci dulu pintunya. " ucap aldy dengan mengarahkan jari telunjuknya kearah kelas.

" Iya aku cari di kelas ya, makasih ya di." balas risa sambil lari ke arah kelas.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesampainya risa di kelas, muncul seorang pria berjaket hitam seperti kemarin. pria itu membelakangi risa dengan aura kematian yang begitu pekat. risa hanya diam melihat pria itu, risa yakin ada yang aneh dengan pria berjaket itu. tiba-tiba pria berjaket itu membalikkan badannya ke arah risa. tidak pernah disangka oleh risa, bahwa pria berjaket itu adalah ricky, ayahnya yang membunuh ibu dan adik-adiknya. risa langsung bergetar ketakutan.

------------------------------------------------------------------------------------------------

" K k kenapa kamu ada disini ?" tanya risa kepada ayahnya.

" Tentu saja untuk membawa kamu pulang anakku." balas ayahnya sambil membuka telapak tangannya kearah risa.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Ternyata barang yang dicari risa sudah ada digenggaman ayahnya, barang tersebut berbentuk seperti celurit seukuran saku.

------------------------------------------------------------------------------------------------

"P p pulang ?" dengan wajah takut dan penasaran dengan apa yang dikatakan ayahnya.

" Bukannya kamu sedang dipenjara ? seharusnya masa tahanan kamu belum habis kan ? kenapa kamu bisa ada disini ? kamu kabur ? ". risa sambil menekan ketakutannya mencoba untuk bertanya lagi kepada ayahnya.

" Apa maksudnya dengan anakku ? setelah apa yang kamu lakukan malam itu, apa pantas ? ". ucap risa dengan tangis dan masih menahan rasa takutnya.

" Entah, pokoknya kamu harus ikut ayah." 

"Tttidakkkkkkkkkkkk!!!.." Suara menggelegar risa keluar.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah mengambil celurit saku dari tangan ayahnya, risa dengan panik berlari keluar gedung.

------------------------------------------------------------------------------------------------


Dekapan DarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang