Bab 10: Pure-Blood

956 128 11
                                    

15 Juli 1977

Rumah megah itu terasa dingin dan mencengkam, dengan sulur tumbuhan menjalar merambat liar di dindingnya. Rumah itu terletak di sebuah desa Muggle Little Hangleton, dan penduduk sekitar menyebut rumah itu dengan sebutan 'Rumah Riddle' yang angker.

Sebuah ruangan dengan satu-satunya cahaya terang di rumah itu terlihat telah dipenuhi oleh beberapa orang yang mengenakan topeng perak, terkecuali pria berparas tampan yang berdiri ditengah mereka.

"Dan siapa kalian?" tanya pria itu dingin.

"Lucius Malfoy, Rodolphus Lestrange dan Bellatrix Black, Tuanku," suara lain terdengar menjawab dengan takut-takut.

Pria itu terdiam, menatap tertarik ketiga orang yang berdiri didepannya dengan tak gentar. Malfoy, Lestrange dan Black termasuk keluarga darah murni yang tertua dan disegani, jika mereka bergabung dengan kelompok yang ia dirikan maka itu akan sempurna.

"Malfoy, Lestrange dan Black, aku tidak menyukai pengkhianatan," kata suara dingin itu perlahan.

Salah satu perempuan berambut hitam bergelombang diantara mereka menatap penuh minat dan kekaguman pada pria tampan yang berdiri ditengan kelompok itu. "Kesetianku berada padamu, tuanku," Bellatrix Black berujar pasti.

Dua pria disampingnya bergumam setuju. Pria yang disebut tuan oleh mereka mengangkat tongkatnya, menekankan pada lengan Lucius Malfoy, lalu berlanjut kepada Rodolphus Lestrange dan Bellatrix Black. Sebuah tato berbentuk tengkorak yang mengeluarkan ular telah muncul pada lengan mereka bertiga, bersamaan dengan teriakan kesakitan milik Lucius dan Rodolphus.

"Kau adalah yang pertama tidak berteriak kesakitan setelah menerima tanda," pria tampan itu berujar dingin, matanya menatap Bellatrix yang masih tidak bereaksi apapun setelah menerima tanda tadi.

Pria itu mengalihkan pandangannya, menatap kelompok itu dengan dingin tetapi matanya penuh dengan ambisi yang kuat. "Kita akan melakukannya, kawan-kawanku. Menciptakan sebuah dunia penyihir yang terbebas dari makhluk menjijikkan darah lumpur ataupun setengah darah," pria itu melanjutkan, "dan aku, Thomas Gaunt, keturunan terakhir dari yang agung Salazar Slytherin akan memimpin kalian untuk menciptakan dunia seperti itu."

Suara raungan penuh semangat pecah begitu pria yang mengaku sebagai Thomas Gaunt menyelesaikan perkataanya, suara itu tidak bisa dihentikan sampai saat pria Gaunt mengangkat tongkatnya.

"Kita akan memulainya saat pesta Pure-Blood yang dilakukan oleh keluarga Black tak lama lagi. Untuk itu aku membutuhkan bantuanmu sebagai seorang Black, Bellatrix."

° ° °

"Pesta?" tanya Barty, menatap Regulus penasaran.

Regulus menganggukkan kepalanya, meminum Butterbeer yang berada didepannya. Mereka sekarang tengah berada di rumah Pandora atas permintaan dari ibu gadis itu.

"Ayahku telah memberi tahu itu, pesta untuk para keluarga darah murni. Bajingan itu berpikir bahwa pesta ini akan fantastis." Evan menyeringai mengejek, mengingat bagaimana cara ayahnya mengagungkan pesta yang bahkan belum terjadi.

"Aku mendengar kalian berkata tentang pesta, pesta apa itu?" Pandora bertanya, datang dari ruangan lain dengan makanan yang telah dibuat ibunya.

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang