2. Semuanya Berubah

4.9K 35 0
                                    

Tubuh indah Hayoung terus meliuk setiap merasakan sensasi hebat dari ulah Sehun.

Tangan yang semula asik memainkan kedua benda kenyal yang ada pada dada Hayoung, kini perlahan mulai meraba ke arah perut gadis itu. Mengelus dengan perlahan perut ramping milik Hayoung yang hanya bisa mendesah, dan semakin turun hingga ke paha gadis itu.

Mengusap dengan perlahan kulit paha Hayoung yang terekspos karna belahan dress gadis itu. Menelusupkan usapannya dengan perlahan kebagian paha dalam Hayoung yang kini mulai merapatkan kedua kakinya karna merasa geli dengan belaian tangan pria tersebut.

" Eunggghh, dadhh, please s-stoph, " ucap Hayoung disertain desahannya yang menurut Sehun sangat indah.

Bibir pria itu masih asik menikmati puncak dada Hayoung yang tegang dengan sempurna.

Tangan kanannya kini sudah berada tepat di pangkal paha Hayoung. Kedua kaki gadis itu telah dibukanya dengan paksa oleh kakinya, menahan salah satu kaki gadis itu, membuat Sehun dengan mudah mengusap pangkal paha gadis yang berada dibawah tubuhnya.

Perlahan namun pasti, tangan Sehun kini terasa tepat berada di atas vagina Hayoung yang masih terbalut dalamannya.

Sehun tersenyum senang saat merasakan bahwa dalaman gadis itu sudah basah.

Menolak, tapi terbuai juga? Bukankah gadisnya ini sedikit naif?

"Kamu yakin mau berhenti, sayang? Milikmu aja udah sebasah ini," bisik Sehun terdengar sensual dan menggesekkan gerakan jarinya dengan perlahan di bibir vagina Hayoung dari luar dalamannya.

" Dadh, please.. Eunghh, s-stophh.. " lenguh Hayoung yang merasa sangat tersiksa. Sungguh otaknya terus berteriak untuk memohon kepada Sehun agar menghentikan ini semua. Tapi, tubuhnya malah dengan keras menolak untuk berhenti. Sentuhan yang diberikan oleh Sehun sungguh sangat membuai seluruh syaraf tubuhnya.

"Yakin, hm?" tanya Sehun lagi yang kini mulai menekan-nekan garis vagina Hayoung yang membuat gadis itu hanya mampu memejamkan kedua matanya.

" Ahhh, daddyhh, aku mau pipisshh, tolong lepasin, dadhh, " ucap Hayoung dengan suara seraknya.

"Keluarin, sayang, jangan ditahan."

Sehun semakin gencar menggoda bagian sensitif Hayoung. Sehun berhasil menemukan tempat dari peletakan daging kecil milik Hayoung, yang biasanya disebut dengan klitoris.

Menaik turunkan jari tengahnya di sepanjang garis bibir vagina Hayaoung, dan memainkan ibu jarinya untuk menekan-nekan klitoris Hayoung. Gerakan yang intens tersebut berhasil membuat Hayoung sedikit membusungkan dadanya ke atas.

Sehun berhasil membuat Hayoung merasakan orgasmenya untuk pertama kali. Membiarkan gadis itu merasakan sensasi orgasme pertamanya yang kini sedang memejamkan kedua matanya dengan dada yang naik turun.

Sehun tersenyum puas melihat Hayoung yang kini sudah semakin terbuai dengan permainannya. Pria itu segera melepaskan seluruh pakaiannya dan juga Hayoung, meninggalkan celana dalam yang masih menutupi milik keduanya.

"Enakan? Ini masih sangat awal, sayang. Kita akan segera ke intinya sebentar lagi," bisik Sehun yang kini mulai menekan tubuh bagian bawahnya ke bagian bawah Hayoung.

Membuat Hayoung bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang keras dan menonjol menusuk-nusuk bagian vaginanya dari luar.

"Sial, kayak gini aja udah enak, gimana kalau hunny daddy masuk ke dalam hubby mu, baby?" desis Sehun yang merasa keenakan dengan pergesekan yang dirasakan oleh penis dan vagina Hayoung.

"Dadh, eungghh," Hayaoung hanya mampu mendesah merasakan bagian bawah tubuhnya mulai tergoda. Vaginanya terasa sangat gatal, ingin merasakan sesuatu yang lebih enak.

Jadi Milik DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang