"Kriiiiiiiiingg...kriiiiing...."
Suara alarm di pagi hari yang memekakkan telinga tersebut berasal dari sebuah kamar seorang gadis. Ya, Gadis itu bernama Meta.
"Hufhh, haruskah hari ini?" Gumam Meta dengan kondisi mata setengah terbuka mematikan alarm di Handphone-nya.
Hari ini adalah hari pertama dia untuk masuk sekolah sebagai siswi kelas 12 di SMA Tunas Raya. Dengan mata yang sayu dan badan yang malas dia menapakkan kaki nya ke lantai.
Dengan mata yang belum sempurna terbuka, dia melangkahkan kaki nya ke arah kamar mandi yang ada didalam kamarnya."Aaaawwwww."
Teriak Meta secara spontan karena jari kelingking kakinya terantuk kaki meja.
"Non..non..Ada apa non?" Teriak Bi Nah sambil membuka pintu kamar Meta.
"Nggak apa-apa bi cuma kesandung meja" ucap Meta dengan cengiran meringis menahan sakit.
"Saya kira kenapa non, yasudah mandi non hari ini kan non pertama masuk non."
"Iyaaa bi nggak perlu diingetin saya juga inget"
ucap Meta sambil berjalan menuju kamar mandi.
Meta adalah anak tunggal, ia tinggal hanya bersama dengan seorang pembantunya yang bernama Bi Nah. 10 Tahun yang lalu Ayah Meta meninggal dunia karena sakit. Mama Meta sendiri adalah seorang insinyur yang sering mengerjakan tugas ke luar kota, maka tak heran jika hanya Meta dan Bi Nah yang ada di rumahnya.
"Biiii Bi Nah, Meta berangkat ya!"
Ucap Meta sambil keluar pintu rumah.
"Non nggak sarapan dulu non?"
"Udah telat Bi nggak sempat, nanti disekolah aja."
Seperti biasa Meta berangkat ke sekolah menggunakan transportasi umum. Sebenarnya Meta bisa mengendarai motor dan mobil yang disediakan Mama nya untuk bepergian, namun Meta merasa tidak cukup sabar jika mengendarai kendaraan sendiri di saat jam berangkat dan pulang sekolah yang sudah bisa diprediksi akan kemacetannya.
Pukul 06.55
"Aduh mati nih gue!"
Dengan cemas Meta menatap jam tangannya tanpa berkedip.
Tak lama kemudian sebuah angkot berhenti di depan sebuah sekolah yang terbilang salah satu SMA favorit yang ada di kota itu.
"Pakkkk..paakkk.. jangan ditutup dulu"
Suara teriakan Meta sambil berlari menuju gerbang Sekolah yang hendak di tutup Satpam.
Dengan nafas pendek dan terengah-engah akhirnya Meta berhasil masuk ke halaman sekolah. Setelah sempat mengatur nafasnya, Meta pun melanjutkan langkah kakinya yang sudah terasa pegal itu menuju ke kelasnya.
KELAS 12 IPA 1
Meta pun melambatkan langkahnya dan memasuki kelas. Dia berjalan menuju bangku belakang tempat dimana dia dan sahabatnya Flo duduk. Meta dan Flo menjadi teman sebangku saat mereka masih kelas 10, Maka tak heran jika bangku belakang sudah dikeramatkan oleh kedua sahabat ini.
"Libur hampir 2 bulan masih kurang?"
Cibir Flo sambil memamerkan gigi kelincinya.
"Gue semalem balik jam berapa lo tau? Jam 1 Gue sampe rumah!"
Ucap Meta sambil melepas tas di bahunya.
"Lo masih ngerjain kerjaan begitu Ta?"
Dengan mata terbelalak Flo seakan tidak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
WORTHLESS LOVE
RomanceMeta adalah seorang gadis kelas 12 SMA yang mempunyai pekerjaan sampingan yang dapat dikatakan aneh dan langka. Meta merupakan anak dari seorang insiyur arsitek ternama yang sukses, sehingga bukan faktor ekonomi yang membuat Meta melakukan pekerjaan...