LL - 30

151K 15.1K 8.5K
                                    

1.700+ kata!

7K vote dan 8K komen harus bisa ya!

Follow Instagram Khaezar! Banyak banget update an dia yg bikin jantungan deh 😭😭

@khaezarhg
@jinayaedrea
@aloisiatherin (Buat info voucher karyakarsa)

Tandai kalo ada typo dan kalimat rancu!

"Kenapa kesini?" Tanya Khaezar, setelah membawa gadis itu untuk duduk di kantin teknik yang tentunya kembali menjadi pemandangan para mahasiswa disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kesini?" Tanya Khaezar, setelah membawa gadis itu untuk duduk di kantin teknik yang tentunya kembali menjadi pemandangan para mahasiswa disana.

Bagaimana tidak? Pria yang biasanya terkenal karena rumornya gay, nggak pernah tertarik sama cewek, kini malah berhasil menyeret seorang gadis cantik yang tak kalah populer di kampus.

"Ini," Jinaya mengeluarkan satu kotak bekal dari dalam totebag yang dia tenteng.

Alis Khaezar menyatu, "bekal? Buat gue?" Tanya pria itu dengan alis mengerut.

Jinaya sontak mengangguk dengan cepat. Dia langsung membuka isi kotak bekal yang kemudian ia sodorkan pada Khaezar.

Isinya sederhana, hanya berisi nasi goreng berminyak yang kelebihan kecap dengan sosis yang entah sudah matang atau belum.

"Wah, enak banget nih." Khaezar berseru dengan mata berbinar. Pria itu menarik kotak bekal berwarna pink ke depannya.

"Sendoknya, Ay?" Tanya Khaezar.

"Eh? Lupa nggak dibawah!" Jinaya memukul dahinya, lalu mengetuk kepalanya berulang kali karena kesal. "Ih bego banget! Bego!"

"Husss, jangan di pukulin dong." Khaezar menarik tangan Jinaya yang terus bergerak mengetuk kepalanya.

"Nanti dahi lo merah, sakit." Khaezar merapikan poni Jinaya, lalu mengusapnya pelan.

Jinaya mendongakkan kepala, menatap kedua mata Khaezar yang juga menatapnya lekat. "Gak apa apa, gue bisa minta sendok plastik ke mbak kantin elah,"

Khaezar kemudian berdiri, kakinya melangkah ke salah satu stand makanan yang berada disana. Sedangkan Jinaya kembali menatap kotak bekalnya.

"Nasi gorengnya minyak banget. Harusnya tadi gak pakek minyak ya?" Gumam Jinaya.

Khaezar yang tiba-tiba saja duduk di sebelah Jinaya sontak berhasil mengalihkan fokus Jinaya dari nasi goreng ke arah Khaezar.

"Jangan dimakan deh kak. Minyakan banget. Ntar jerawatan lagi." Jinaya sudh berniat menarik kembali kotak bekalnya, tapi Khaezar dengan gesit menahan.

"Enak begini. Gue belom pernah dimasakin nasi goreng selucu ini." Jawab Khaezar, dan langsung menyendok nasi goreng untuk ia masukkan ke dalam mulut.

Jinaya mengerjap kan mata beberapa kali. Apa tadi katanya? 'Lucu? LUCU DARIMANANYA ANJIR?!'

"Pasti kemanisan? Kecapnya tadi kebanyakan deh kayaknya." Jinaya meringis, saat Khaezar nampak menelengkan kepala ketika mengunyah.

"Enak banget!" Khaezar berseru.

Love Letters [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang