SeKai / HunKai FanFiction
Warn! Boys love - Angst ⚠️
.
.
."Kenapa tidak memberitahuku kalau kau belum makan malam?"
Sehun mengangkat kepala menghadap pemuda cantik yang ada di depannya. Setelah keributannya dengan Jongin tadi, Sehun langsung menuju apartemen miliknya yang ditempati Luhan.
"Tadi aku langsung pulang setelah rapat, tapi ternyata Jongin tidak ada di rumah, keadaan rumah berantakan dan tidak ada makan malam untukku." Mungkin ini terdengar sepele, tapi Sehun merasa bahwa hal seperti itu sama aja Jongin tidak menghargainya yang sudah lelah kerja seharian.
Luhan mendecih mendengar keluhan dari Sehun. "Dia memang tidak bisa diandalkan."
"Hm, begitulah."
"Kau tinggal saja di sini, biarkan si Jongin itu tinggal sendirian di rumahmu sampai dia merasa tahu diri lalu pergi tanpa perlu diusir."
"Tidak bisa, aku takut kondisinya memburuk—"
"Kau khawatir padanya?" Luhan bertanya dengan nada tidak suka.
"Tidak, aku hanya takut kalau kondisinya memburuk maka ingatannya tidak akan pulih."
"Biarkan saja! Kau tidak perlu menunggu ingatannya pulih untuk menceraikannya. Dia tidak harus mengingat itu semua, dia hanya harus memberikan tanda tangannya. Itu saja."
"Tetap saja tidak bisa semudah itu."
Luhan mendengus. Sehun tetap saja ngotot ingin menolong Jongin padahal mereka bisa saja langsung meminta Jongin untuk menandatangani surat cerai lalu mengusirnya untuk pergi.
Ponsel Sehun berbunyi, ia mengernyit melihat nama 'Byun Baekhyun' tertulis di layarnya.
"Siapa?" Tanya Luhan sambil menatap curiga ke arah kekasihnya. Ia berpikir bahwa itu telepon dari Jongin.
"Sekertarisku. Aku angkat telepon dulu sebentar."
Sehun menuju balkon apartemen karena ia tidak ingin Luhan tahu bahwa dia mengangkat telepon dari Baekhyun yang pastinya itu tentang Jongin.
"Ada apa?" Tanya Sehun tanpa basa-basi.
"Sehun, apa Jongin sudah pulang ke rumah?"
"Ya."
"Dia baik-baik saja, kan?"
"Tadi Chanyeol mengatakan hal yang tidak mengenakkan pada Jongin. Tolong sampaikan maafku padanya, dan tolong sampaikan padanya untuk tidak memikirkan ucapan Chanyeol."
"Apa yang suamimu katakan padanya?"
"Chanyeol membahas tentangku yang jatuh pingsan karena menjaga Jongin di rumah sakit, dia juga secara tidak langsung mengatakan bahwa Jongin hanya membebaniku."
Sehun tidak tahu harus menanggapi apa, jadi dia hanya bergumam 'oh' sambil berpikir kenapa tadi Jongin terlihat baik-baik saja padahal dia baru saja dihina oleh suami dari sahabatnya.
"Ah ya, tadi Jongin beli ponsel baru supaya dia bisa menghubungimu. Kalau ponselnya sudah aktif, katakan padanya untuk memberikan kabar padaku."
Lagi dan lagi Sehun hanya bergumam untuk membalas ucapan Baekhyun. Sejujurnya bahkan dia lupa kalau ponsel milik Jongin hancur karena kecelakaan waktu itu. Dia lupa kalau Jongin bahkan meminjam ponsel milik pasien lain untuk memintanya jemput.
Sambungan telepon mereka terputus, Sehun pun kembali ke meja makan untuk melanjutkan makannya.
"Sepertinya aku tidak bisa bermalam di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Yours
FanfictionJongin tidak mengerti, setelah ia bangun dari koma panjangnya, seolah semua hal di sekitarnya berubah. Terutama Sehun. Suaminya itu berubah menjadi sosok yang sangat berbeda dengan seseorang yang menikahinya beberapa tahun lalu.