4: wedding day

4 1 1
                                    

Hari pernikahan gue sama myungho di gelar hari ini dan yang dateng pun cuma kolega dari nyokap gue dan nyokap myungho temen gue dan temen myungho ga ada yang tau tentang hal ini.

Gue bener bener gugup banget karna hari yang special buat gue harus dilakuin secara terpaksa dan gue sama sekali ga ada rasa sama cowo yang bakal jadi suami gue sekarang.

Pernikahan yang seharusnya di gelar penuh suka cita terbanting terbalik sama ekspetasi gue selama ini, gue udah janji sama diri sendiri apapun yang terjadi di pernikahan gue nanti jangan sampai gue berakhir kaya orang tua gue.

Setelah acara sumpah selesai pendeta nyuruh dia buat cium gue disitu gue bener bener ga nyangka sekarang gue adalah seorang istri dari laki laki yang ga gue cinta sama sekali.

Chup

Dan lo tau dia cium pipi gue bukan di bibir.

Setelah acara selesai gue pulang dan ya gue masih di sofa yang paling gue benci dimana badan gue sakit semua karna itu sofa.

Selesai mandi dan yang lain lain gue rebahin badan di sofa.

" Gue mau ngomong sama lo " kata myungho dingin yang tiba tiba nyamperin gue.

" Kenapa? " Tanya gue penasaran.

" Kok lo ga bujuk gue buat baikkan atau apa kek gitu " kata myungho acuh ga acuh.

" Gue manusia biasa bisa cape kalo tiap kali gue ajak lu buat ngobrol malah di acuhin dan menghindar, gue pikir lo udah bukan anak kecil lagi yang setiap gue ngelakuin kesalahan harus gue bujuk untuk sekedar minta maaf doang " jelas gue dengan detail.

" Iya kalo lo ngerasa bersalah harusnya lo minta maaf yang tulus dong " kata myungho dengan muka ga berdosa.

" Definisi minta maaf yang tulus menurut lo kaya apa sih? " tanya gue yang mulai kesel.

" Iya apa kek gitu " jawab myungho singkat padat jelas.

" Pantesan nilai lo di bawah rata rata emang dasarnya bego " kata gue mulai ngegas.

" Santai dong kok lo ngatain gue bego sih " jawab myungho ga terima.

" Gue cape ga ada waktu buat ladenin ocehan beo lo " kata gue sambil dorong myungho ngejauh dari sofa.

Akhirnya setelah percakapan gue tadi sama myungho gue mikir mungkin dia udah maafin gue tapi gengsi karna dia sendiri yang bilang ga akan pernah nau ngobrol apapun lagi sama gue.

Terus gue ga sengaja ketiduran karna cape juga.

Besok paginya gue liat dia lagi bikin roti panggang buat sarapan.

" Dah bangun lo mandi sono terus sarapan " kata myungho sinis.

" Santai kali pak masih pagi dah sinis aja " jawab gue sambil terhuyung ke kamar mandi.

" Gue bukan bapak lo " teriak myungho dan gue denger dari kamar mandi.

Setelah selesai mandi gue sarapan sama myungho di meja makan dan situasinya canggung banget.

Gue sama myungho satu mobil karna dia yang paksa gue kalo ga katanya dia bakal ngadu ke nyokap gue kalo gue ga nurut sama dia, gue tipikal orang yang cari aman aja.

Setelah sampe di sekolah gue bener bener takut sama tatapan orang dan pertanyaaan yang bakal mereka lontarin ke gue.

" Eh itu myungho sama siapa dia "

" Suttt myungho udah punya cewe baru tuh "

" Kek nya dia deh yang di jodohin sama myungho "

" Dih cantikan juga irene mantannya myungho waktu itu "

Dijodohin  Seo MyunghoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang