Awal?

10 1 0
                                    

[ POV SERENA ]

Cuaca pagi ini nampak cerah, berbeda dengan suasana hati gua.

Ya, hari ini adalah hari pertama gua masuk sebagai siswa kelas 12. Namun bukan itu yang menjadi kegelisahan gua.

Semenjak mengetahui tiap kelas di acak, gua memang sudah tidak setuju.
Bagaimana tidak? 2 tahun gua bersama dengan kelas lama gua, rasanya sudah terlanjur nyaman dengan teman" lama terutama circle lama gua, yaitu "SIRS".

Kini gua harus menerima fakta bahwa mereka ber 4 sudah pisah kelas.
Tia di Mipa 7, Laila di Mipa 4, Kiky di Mipa 5 dan terakhir gua sendiri di Mipa 1.

Jujur, gua pribadi gatau harus bersyukur atau engga dengan perubahan ini. Di satu sisi gua tau hidup gaboleh stuck di tempat yang sama tapi untuk kali ini apakah boleh gua menolak?

Bayangan di saat mereka lulus bersama nanti, seakan lenyap tak bersisa akibat perubahan mendadak ini.

"Serena, ayo berangkat sekarang. Nanti telat!"

Gue tersadar dari lamunan gue barusan. Seperti biasa, mamah gua pasti akan mengomel tiap pagi.

"Iya mah, tunggu!"

Gua bergegas memakai sepatu Converse hitam gua kemudian menggendong tas ungu favorit gua.

Gua liat mamah udah siap di depan pagar dengan motor beat hitam milik nya.

"Udah mah, yu!"

______________________________________

Asing.
Itu kata pertama yang terlintas dalam otak gua saat pertama kali menatap kelas baru gua sekarang.

Beberapa wajah mungkin gua kenali, apalagi teman kelas gua yang lama pun beberapa masih sekelas dengan gua tapi itupun ga deket.

Gua memandang sejenak di depan pintu, netra coklat gua fokus menjelajahi seisi kelas. Sebagian sudah penuh, beberapa masih kosong.

Pandangan gua jatuh di bangku paling pojok sebelah kiri, di belakang
seorang gadis berkacamata.

"Ser! Sini aja samping gue!" seru seseorang yang gua kenali. Ya, dia teman padus gua dulu, namanya Wilda. Tangannya menunjuk bangku deretan tengah kedua dari depan.

Gua menghentikan langkah kaki gua, berdiri menatap ragu. Bingung harus maju atau mundur.

"Sorry Wil, gue di situ aja" jawab gua sembari menunjuk bangku yang gua incar sebelumnya.

Gua segera menaruh tas ungu gua di bangku tadi, kemudian mengambil topi gua sebelum melangkah ke arah lapangan.

"Ser tunggu!"
Lagi lagi pandangan gua menoleh ke samping, ke arah Wilda.

"Eh Wil? Kenapa?"

"Bareng"

"Oala kira gua kenapa. Yaudah ayo"

Kita berdua mencari barisan kelas kita. Sungguh kebetulan, pandangan gua melihat Tia, Laila dan Kiky juga di barisan sebelah.

"Hai guys!" sapa gue dengan senyum sumringah. Entah kenapa rasanya rindu sekali.

Mereka serempak menoleh, dan tak lama kamu pun saling berpelukan.

"Janji ga pisah kelas? AHAHAHA" kata gue di iringi dengan tawa renyah.

"Janji ga gamon in crush?" susul Tia sambil ikut tertawa.

"Apaan sih, kesindir nih gue!" kesal Laila sambil menghentakkan kakinya.

"Lu juga ana, sedih ga pisah kelas sama Rey? Ahahah" tawa Laila saat melihat perubahan wajah gue yang muram.

Ya, di circle lama gue memang di panggil dengan Ana. Dan satu lagi, Reygan? Ia memang crush gua dulu. Karena semenjak pisah dengan Akbar, gua memang sempat tertarik dengan sosok itu namun tak lebih dari perasaan nya pada Akbar, itupun karena dia duluan yang mulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Story Of Serena"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang