Terlalu baik

396 45 3
                                    

Manik sapphire itu menatap lekat orang yang bersender di pintu. Ia bermanik zambrud terlihat begitu indah. Tapi, apakah sama dengan sifatnya?.

***

"Baru saja," ucap lelaki bertopeng itu yang kerap di sapa 'Taufan'. Ia pergi dan langsung melesat menuju kamar mandi, yang berada di dalam kamarnya.

"Huft.. ia sama sekali belum berubah ternyata"

***

"Aku menyiapkan makanan untukmu,
kau harus makan hari ini kemarin kau belum makan apapun" lelaki bermata zamrud itu segera pergi ke kamarnya dan merenungkan tentang pertemuannya dengan seseorang bermanik gold dan aquamarine yang memberikannya roti sebagai hadiah
Karena ia menjaga lelaki bermata aquamarine yang tidur di bangku taman.

Padahal ia tidak berniat menjaga lelaki bermanik aquamarine itu, karena bangku yang kosong dekat lelaki bermanik aquamarine itu ia terpaksa duduk di sampingnya.

"Kau tinggal dimana mau ku antar?"
ia memikirkan perkataan lelaki bermanik gold yang menurutnya perlakuan lelaki itu terlalu baik untuk dunia yang busuk ini

"Hah, ada orang sebaik itu. Padahal ia bisa memikirkan dirinya sendiri" gumamnya sebelum akhirnya tertidur pulas.

"Ya, orang seperti mereka pasti akan hancur jika dihancurkan sedikit saja,"
ucap taufan ia pun pergi dari kamar thorn.

***

Di meja makan

Manik sapphire itu sama sekali belum menyentuh makanannya. Ia hanya memandang makanan yang ada diletakkan di meja makan enggan untuk memakannya.

Bagaimana ia tidak ingin memakannya, jika makanan yang disajikan merupakan daging manusia.

Berbeda dengan orang yang memiliki mata zamrud memakan makanannya dengan sangat tenang.

"Hey, Thorn.. apa kau tidak jijik memakan ini?" tanya taufan pandangannya masih terfokus kepada makanan itu.

"Diam dan cepat makan! Bukankah kau sering melihat yang lebih mengerikan daripada ini?"

***

Terpaksa Taufan memakan makanannya, tak lama taufan berdiri.

"Kau tidak menghabiskannya lagi," ucap Thorn.

"Hah, aku mau cari udara segar kau habiskan saja sendiri" Taufan berjalan keluar dan tak sengaja ia berpapasan dengan lelaki bermanik ruby yaitu Halilintar yang sedang memegang seseorang berpenampilan ala pencuri.

Halilintar berbalik melihat lelaki yang berjalan menuju taman.

"Seperti kenal, tapi dimana?" gumam Hali dikarenakan panggilan si manik silver a.k.a Solar yang menyuruhnya untuk segera kembali, terpaksa Hali kembali ke pekerjaannya.

"Anak ini harus kuberi pelajaran ketika aku datang nanti" batinnya.

Taufan yang berjalan di taman tanpa sengaja melihat lelaki yang ditatapnya tadi, lelaki itu tampak mencari sesuatu yang sangat penting.

"Ih, dimana sih? gara-gara harus ngejar copet tadi kartu ATM nya jatuh" omel lelaki bermanik gold a.k.a Gempa yang tentu saja di dengar oleh Taufan.

 HUMAN EKSPERIMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang