Sedikit Blurb: Hayy Hayy!! Selamat datang di cerita pertama ku yang berjudul LIAMSY INI🫶. Terimakasih karena sudah mampir di lapak ini, yang sebenarnya hanya berisi ide-ide ga jelas. Sebenarnya ini murni hasil pemikiran sendiri sih ya, terinsipirasi dari salah satu film Drakor yang ga sengaja lewat di beranda tiktok><. Kalo ga bagus maklum lah ya, aku seorang pemula yang cuman bisa menuangkan idenya melalui tulisan. Karena kalian tau sendiri kan? Semua orang punya self healingnya masing-masing. Termasuk lewat menulis. Bagi kalian yang punya ide bisa kok di tuangkan dengan menuliskannya di wattpad ini🤩, dunia oren ga pernah pelit kalau cuma menampung semua ide-ide mu. Yang terpenting kalau mau dibilang hebat jangan pernah jadi plagiat!
Happy reading dan semoga suka yaaa
🫶🫶🫶
"Iyam kok semua balang-balang kamu diangkut pake mobil besal? Itu semuanya mau dibawa kemana?"tanya seorang anak perempuan berparas cantik dengan rambut coklat kemerah-merahan yang sengaja digerai hingga sebahu tersebut.
"Kata Bunda, kita bakalan pindah."jawab anak laki-laki yang sebaya. Anak laki-laki beraut wajah datar. Keduanya sama-sama memperhatikan beberapa orang tengah memindahkan barang-barang perabot dari satu rumah mewah, kedalam bak sebuah truk besar.
"Pindah kemana?"pertanyaan gadis itu hanya mendapatkan hendikkan bahu dari teman disampingnya itu.
"Kalau kamu pindah aku mainnya sama siapa dong? Aku kan gak punya temen selain kamu Iyam."ucap anak perempuan itu dengan mimik wajah sedih.
Anak laki-laki yang dipanggil Iyam itu mengusap pelan pucuk kepala milik temannya itu. Tersenyum kecil, ia lalu menjawab, "Aku pelgi gak bakalan lama. Tunggu aku besal dan aku bakalan nyali kamu, jadi temen kamu lagi."
"Janji?"
"Janji"
Mendengar itu anak perempuan itupun menerbitkan senyum hingga mata cantiknya menyipit."Ini buat kenang-kenangan. Jangan kamu ilangin ya,"bocah laki-laki itu menyematkan sebuah jepit rambut berbentuk bunga dandelion pada surai lembut anak perempuan tersebut.
"Jepitnya bagus, Isy suka. Makasih Iyam."
***
Seorang gadis tersenyum kala mengingat kepingan memori waktu itu. Sembari bersender pada pintu kaca pembatas kamar dan balkon, ditatapnya jepit rambut pada genggamannya. Jepit rambut kecil berbentuk bunga dandelion yang warnanya sudah memudar.
Namun, beberapa saat kemudian senyum itu luntur berubah menjadi sendu. Sudah tahun keberapakah ini? Kenapa temannya itu tidak kembali untuk mencarinya? Dia sendiri sudah berumur 16 tahun. Bukankah itu artinya ia sudah remaja? Harus berapa lama lagi ia menunggu?
"Kamu sekarang ada dimana Liam?"tanya gadis itu pada angin yang semilir menerbangkan helai rambutnya kebelakang. Masih dengan warna yang sama. "Apa kamu ingkar janji?"gadis itu tersenyum getir.
"Ga mungkin. Mungkin belum waktunya aja kamu nemuin aku. Aku bakalan nungguin kamu sampe takdir mempertemukan kita kembali. Sampai kapanpun itu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LiamSy
RandomLiam dan Prissy adalah dua remaja yang menjalin hubungan persahabatan sejak kecil, namun sebuah keharusan membuat mau tak mau Liam mengikuti sang Bunda yang pindah keluar negeri. Perpisahan sebelas tahun lamanya kini Tuhan kembali mempertemukan kedu...