🍭: aku cuman butuh support biar tambah semangat nulisnya🤗 vote dan comennt banyak-banyak yawww💓.
HAPPY READING!!
***
Saat sebagian besar siswa berlomba keluar kelas begitu bel pulang berbunyi, Prissy dan keempat temannya masih tenang membereskan buku dan alat tulis ke dalam tas masing-masing. Prissy menoleh sebentar ke arah bangku tempat biasanya Liam duduk. Gadis itu masih mengingat dimana ketika tadi pagi ia berangkat sekolah nebeng dengan Liam, untungnya teman-temannya tidak ada yang tahu. Tetapi a sedikit kepikiran dengan sikap yang laki-laki itu miliki. Yang Prissy tau, Liam adalah laki-laki dingin namun peduli.
"Jadi kita langsung ke mall aja ya? Ntar Prissy biar gue yang nganterin pulang, mobil lo juga masih dibenerin kan?"tanya Virda yang langsung diangguki oleh Prissy.
"Okey let's go!"Cia mengepalkan tangannya ke udara seraya menggendong tas ransel berwarna abu-abunya keluar kelas. Langkah kelima gadis itu tampak tenang menelusuri koridor untuk sampai ke parkiran sekolah yang sepertinya sudah berangsur sepi.
"Prissy!"
Prissy menghentikan langkahnya mendadak begitupun yang lainnya. Ia mendapati seorang laki-laki dengan jaket jins hoodie yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Loh? Kak Erlan?"Olin menatap heran Erlan yang mengenal sahabatnya itu.
"Mau apa kamu?"tanya Prissy jutek tampak tidak suka dengan kehadiran Erlan.
"Biasa aja kali! Gue cuman mau ngajakin lo pulang bareng doang, sesuai janji gue sama bokap lo kemarin."jawab Erlan enteng.
"Gak! Aku gak mau pulang sama kamu!"tolak Prissy mentah-mentah. Selain karena Prissy tidak mengenal dekat Erlan ini siapa, dia juga sangat ogah.
Erlan tersenyum miring lalu maju mendekat Prissy yang berada tepat ditengah-tengah temannya. Baru saja hendak menarik pergelangan tangan Prissy, namun Cherry segera menepis tangan Erlan dengan kasar.
"Temen gue udah bilang gak mau pulang sama lo! Dia bisa pulang bareng kita, jadi lo bisa pergi!"ujar Cherry dengan pandangan datar.
Erlan mengangguk mengerti. Mata laki-laki itu masih saja mengamati Prissy yang menghindari kontak mata dengannya. 'Menarik', pikirannya dalam hati.
"Oke gue bakalan pergi. Tapi pastiin lo anterin Prissy sampe rumah dalam keadaan selamat jangan sampai lecet!"Setelah itu Erlan berlalu dari sana.
"Eh itu Kak Erlan yang kelas 12 IPS 3 gak sih?"tanya Virda.
"Iya, Erlan ketua geng Cherberozz, lo tau?"tanya Olin.
Virda mengangguk antusias. "Tau lah, dia kan cucunya Tuan Theo! Siapa coba yang nggak kenal?!"ucapnya menggebu-gebu, "tapi, ngapain dia ngajakin lo pulang Sy? Lo kenal dia?"
"Papa aku tuh, aku sih cuma tau namanya dia aja."Prissy menaikkan bahunya acuh.
"Papa lo kenal sama Kak Erlan?"Olin memekik tak percaya. Ekspresinya dibuat-buat sedemikian rupa. Matanya dipelototkan sampai mau keluar dari tempatnya dan mulutnya menganga lebar. Lebay!
"Eh, bau-bau perjodohan gitu gak sih?"Virda seperti mengendus-endus kemudian tertawa kecil ketika Olin malah menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LiamSy
De TodoLiam dan Prissy adalah dua remaja yang menjalin hubungan persahabatan sejak kecil, namun sebuah keharusan membuat mau tak mau Liam mengikuti sang Bunda yang pindah keluar negeri. Perpisahan sebelas tahun lamanya kini Tuhan kembali mempertemukan kedu...