Jihyo berjalan menyusuri lorong yang kiri dan kanannya di penuhi para pria tanpa busana, oh jangan lupakan tangan mereka yang terborgol dan duduk rapih berlutut di tanah.
"Nyonya? Yang mana yang akan dikirim ke Rusia?" Tanya asisten Jihyo yang senantiasa mendampinginya.
Jihyo terus berjalan memilih salah satu pria itu untuk dikirim atau lebih tepatnya di jual. Jihyo berhenti di hadapan seorang pria dengan tubuh yang berotot sempurna, benar-benar membentuk dengan sangat baik. Jihyo membungkuk untuk menatap wajahnya yang tertunduk, dia memegang dagu pria itu agar tatapan mata mereka bertemu. Ketika mata mereka telah bertemu, Jihyo tersenyum senang, kemudian mendorong pria itu hingga posisi kakinya lurus dan menampilkan penis besarnya.
"Suntik dia" Perintah Jihyo pada asistennya yang langsung di turuti, sang asisten mulai menyuntik cairan pada pria itu.
Mata Jihyo pun tertuju pada pria lain di sebelah, Jihyo menghampiri nya kemudian melihat kejantanan pria itu yang tak kalah besar dengan yang sebelumnya. Jihyo tersenyum senang.
"Siapa nama mereka berdua?"
Asisten Jihyo membuka lembaran demi lembaran mencari nomor urut yang tertulis di bahu kedua pria ini "901 Johnny Suh , 902 Jung Jaehyun. Mereka bersahabat nyonya"
Jihyo terkekeh pelan "Suntik 902 juga, apakah kamu sudah menyuntik pria itu?" Jihyo menunjuk Johnny yang tengah menatapnya dengan penuh amarah dan dendam.
"Sudah nyonya"
Jihyo menghampiri Johnny dia meraba pipi Johnny dengan sensual, dirasa Johnny mulai berkeringat dan suhu tubuhnya memanas, artinya reaksi obat yang barusan di suntik telah bekerja. Dipegangnya penis Johnny dengan kuat kemudian dia kocok cepat membuat Johnny sedikit melenguh dan yah! Penisnya telah berdiri tegak.
"Rileks sayang, aku tidak akan melukai mu" ucap Jihyo dengan kerlingan mata nakal.
Johnny hanya diam, dia tidak boleh berbicara sedikitpun karena banyak pistol tertodong di dekatnya saat Jihyo menghampirinya tadi. Dia lihat Jihyo menyingkap rok mini nya dan membuka celana dalamnya lalu mulai naik keatas pangkuan Johnny dan langsung memasukkan penis Johnny pada vaginanya dalam sekali hentakkan.
"Ahhh!! Langsung kena rahim ku, yess ahh" Jihyo menaik turunkan tubuhnya seraya mendesah binal, Jihyo merasa penis Johnny memang sangat besar dan panjang hingga ia merasa prostatnya di tabrak padahal baru masuk.
Jihyo menatap wajah Johnny dengan sensual, Johnny sesekali menggeram terpendam saat merasakan penisnya menghangat karena jepitan vagina Jihyo, tapi mulutnya enggan mengeluarkan suara apapun karena merasa jijik pada Jihyo. Ya, Jihyo lah dalang dibalik penculikan para pria gagah seperti Johnny dan Jaehyun, oh perlu diingatkan hampir 1000 pria di gudang ini yang duduk berbaris diperlakukan seperti binatang, tangan terborgol dan berkali-kali di suntik obat perangsang agar penis mereka berdiri tegak, apabila masih tegak maka masih terpakai apabila sudah mulai layu dan cepat klimaks maka kita di bunuh.
Cara Jihyo memeriksa pria terbaik untuk di jual ke Rusia dengan cara begini, merasakan penis terlebih dahulu untuk masuk vagina murahnya. Apabila pria itu terlalu cepat klimaks maka pistol-pistol ini siap menembak kapanpun. Jihyo terlalu kejam dan murahan tapi sialnya relasi dia sangat luas, uang dia tak terbatas untuk membungkam pemerintah atas bisnis gelapnya.
Dagu Johnny terus ditarik paksa oleh Jihyo agar menatap matanya, namun Johnny hanya menatapnya jijik dengan rahang yang mengeras. Tak ada sedikitpun desahan yang keluar darinya karena memang dia tidak menikmatinya. Jihyo tersenyum nakal dikala melihat reaksi Johnny yang menurutnya sangat seksi. Dia terus naik turunkan tubuhnya membuat suara penyatuan kelamin begitu terdengar ke penjuru gudang sempit ini.
"Nghh ahhh! Yess! I like it Johnnyhh!!"
Plok plok plok
10 menit berlalu akhirnya Jihyo berhenti memompa vagina nya, dia mengeluarkan penis Johnny secara perlahan. Jihyo berdiri lalu menyalakan rokok yang di pegang asistennya, menghisap asap rokok itu sangat dalam dan menghembuskannya sembari tersenyum.
"Jual dia" Perintah Jihyo.
Borgol Johnny langsung dibuka dan tubuhnya di angkat oleh para ajudan Jihyo, Johnny melirik Jihyo dengan sinis "Wanita lebih murah dari sampah" Ucap Johnny ketika melihat Jihyo bergeser dan dia pindah ke hadapan Jaehyun.
Bukk!
Kepala Johnny di pukul sangat kencang oleh ajudan Jihyo hingga membuatnya pingsan seketika. Peraturan yang selalu Jihyo ingatkan adalah 'Tidak boleh berbicara dihadapannya'. Terlihat reaksi kesal Jihyo mendengar ucapan Johnny sebelum pingsan. Dia yang sudah diatas pangkuan Jaehyun langsung menjambak rambut Jaehyun hingga membuat sang empu mendongak menatapnya. Jihyo menampilkan senyum remeh pada Jaehyun.
"Nasib mu akan berakhir malam ini jika berbicara padaku seperti temanmu itu"
Jaehyun menampilkan smirk remeh pada Jihyo menandakan reaksi remeh padanya, jangan lupakan lesung pipi Jaehyun yang menghiasi senyumannya itu. Hal itu membuat Jihyo geram kemudian menyundut leher Jaehyun dengan rokoknya hingga membuat Jaehyun meringis sakit. Jihyo tertawa kecil kemudian dia menjambak rambut Jaehyun lebih kasar lalu mulai memasukkan penis Jaehyun yang sudah tegang dalam sekali hentak.
"Ahhh" Jihyo merasa penis Jaehyun tidak begitu panjang namun sangat besar hingga membuat nafasnya tercekat sejenak. Jihyo sudah merasakan banyak penis pria hasil culikkan para ajudannya, tapi Jaehyun terasa berbeda karena sangat besar hingga membuatnya terasa penuh.
"Besar sekali, tapi kita lihat apakah cepat keluar" Jihyo mulai naik turunkan tubuhnya seperti dia lakukan pada Johnny sebelumnya.
"Karena ahh jika cepat keluarhh? Haha uhhh sia-sia saja penis besarmu ini"
Sang pemilik penis hanya bisa terdiam, dia menatap jijik pada Jihyo persis seperti tatapan Johnny, Jaehyun tidak menikmatinya dia justru merasa lebih rendah dari sampah karena kejantanannya di masukkan dalam lubang vagina Jihyo yang dia tau sudah dimasukkan pada hampir seribu pria disini.
"Fuckhh sangathh nikmathh ahhh" Jihyo mendongak seraya matanya memutih merasa benar-benar melayang terbang.
10 menit berlalu Jaehyun tidak ada tanda-tanda klimaks dan itu membuat Jihyo berhenti lalu berdiri, merapihkan celana dalam dan roknya kemudian kembali menghisap rokoknya.
"Jual dia"
"Baik nyonya"
Jaehyun langsung di bawa oleh para ajudan Jihyo, sesekali Jaehyun berontak yang tentu saja tidak akan berhasil karena dia dipegang oleh 5 ajudan bertubuh lebih tinggi dan besar darinya.
Jihyo melenggang pergi diikuti Jaehyun yang dikunci pergerakannya oleh para pengawal pribadi Jihyo, Jihyo menyusuri lorong mengarah pada pintu keluar, semua mata pria sanderanya tertuju pada Jihyo dengan beragam arti, ada yang jijik, sinis, benci. Begitu beragam, tapi Jihyo tak pedulikan itu, dia hanya terus berjalan sembari menikmati rokoknya dengan khidmat.
"Wanita murahan!"
Dor!
Teriakan salah satu pria yang langsung di jawab suara tembakan telak pada kepalanya. Jihyo berhenti berjalan kemudian menatap santai pria itu yang sudah mengeluarkan banyak darah dari kepalanya. Perlahan senyum iblisnya terukir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA PENDEK BXB & BXG (18++)
FanfictionAda Gay dan ada Normal Couple enjoy it!