0.1

661 39 0
                                    

HELOOO

Cerita ini hanya bersifat fiksi, hanya karangan penulis semata diharap pembaca bijak dalam membaca cerita ini...

jangan lupa vote dan komen jgaaaa

Nikmati ceritanya ya

LET'S GOOO

.

.

.

.

.

.

.

.

"Taeyong?"

"HAN- Jaehyun?" Jantung Taeyong hampir melompat.

"Aku kira kau tak akan datang, baiklah ayo kita laporan pemasaran tahun ini" ujar jaehyun yang berjalan mendahului Taeyong, dan Taeyong hanya mendengus saja.

'kalo ga di gaji gabakal mau datang sih' batin Taeyong.

Disinilah Taeyong dan Jaehyun berada di ruangan Jaehyun yang sangat besar dan err- megah.

"Silahkan duduk Lee" Taeyong langsung menarik kursi dan mendudukkan pantatnya disana.

Taeyong menatap Jaehyun dengan intens, memperhatikan bos galaknya itu. Tapi akhirnya dia malah salting sendiri pipinya juga ikut memerah.

Jaehyun seakan sadar bahwa ia sedang diperhatikan oleh Taeyong, "Lee ada apa? kenapa wajah mu memerah?" tanya Jaehyun.

Taeyong kicep langsung menutupi wajahnya menggunakan tangannya, malu Taeyong malu.

"T-tidak apa-apa, aku hanya kepanasan" Taeyong gugup saat menjawab Jaehyun.

Jaehyun berfikir sejenak, "kau kepanasan? padahal ini masih pagi bahkan AC juga menyala" ujarnya.

Tamat lah Taeyong, ia tak tau harus menjawab apalagi. Hancurlah harga diri Taeyong didepan Jaehyun.

"ah tidak, lupakan saja itu! ayo kerjakan apa yang harus dikerjakan" Taeyong mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka berdua. Jaehyun hanya mengangguk dan mulai menjelaskan tentang pekerjaan yang harus dikerjakan Taeyong.

Setelah 2 jam membahas pekerjaan bersama Jaehyun akhirnya Taeyong diizinkan pergi ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya disana. Taeyong lega akhirnya ia bisa keluar dari ruangan Jaehyun.

Taeyong melangkahkan kaki nya menuju lift untuk ke ruangannya, "padahal tadi hanya duduk saja tapi kenapa bisa sangat melelahkan" keluhnya.

Saat sampai di ruangannya pun Taeyong tak langsung mengerjakan pekerjaannya tadi tapi ia justru malah duduk saja dan enggan menyentuh kertas-kertas itu.

T

aeyong menghela nafas panjang, "melelahkan, andai uang jatuh dari langit mungkin aku sudah menjadi kaya" lagi-lagi Taeyong kembali berkhayal tentang sesuatu yang sangat tidak mungkin terjadi.

Taeyong menyamankan posisi duduknya di kursi itu sehingga membuat nya memejamkan matanya perlahan-lahan, dan tak lama kemudian ia mulai tertidur.

Mungkin ada sekitar setengah jam Taeyong ketiduran, ia terbangun karena sedari tadi ia mendengar suara ketukan pintu yang begitu mengganggu nya. Dengan malas Taeyong terpaksa bangkit dari kursinya dan membuka pintunya.

Pak Boss [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang