Pagi hari yg dingin, matahari belum memperlihatkan wujudnya, Indonesia terbangun dari tidurnya karena suatu mimpi berupa roti yg terjatuh yg ditampilkan di dalam dunia tidurnya. Jari jarinya memijat hidung yg berdekatan dengan matanya dan ia mengambil telepon genggamnya.
"Ha? Masih jam.. Setengah empat?!" Indonesia makin pusing dan memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air minum untuk membantunya bisa tidur kembali.
Tangannya mengambil pakaian atas yg berada di gantungan baju dan memakainya, Indonesia berjalan menuju dapur di pagi yg terlalu pagi ini.
Indonesia berjalan pelan pelan takut membangunkan Asean, sekali saja ia mengeluarkan suara di luar kamar saat jarum jam menunjuk angka 10 malam - 5 pagi, bersiap saja kau akan dihukum 1 hari di ruang kerjanya untuk mengisi lembar ulangan tentang dunia Sihir.
Indonesia menuruni tangga dan menuju dapur, tak ada orang satupun didapur hanya Indonesia yg berdiri mengambil air minum dan.. Tunggu, Indonesia merasakan seseorang disekitarnya–
Indonesia menoleh ke arah salah satu tiang istananya dan tanpa sengaja melempar tiga senjata cahayanya ke arah tiang tersebut,
"Siapa di sana!"
Seseorang mendekati dan menekan kepala Indonesia hingga terbentur meja makan, tak lain dan tak bukan ia adalah Asean yg sedang jurit malam mengawasi anak anaknya yg masih berani keluar malam.
"Shut your fucking mouth! Why are you still awake?!" Tanya Asean dengan nada agak menekan Indonesia,
Indonesia yg tertekan dan keadaan kedua tangannya dibelit oleh ekor Asean berusaha menenangkan diri dan menjawab pertanyaan Asean dengan nada sopan,
"Saya hanya mengambil air minum Ayah.." Jawabnya,
Asean melepas kedua tangan Indonesia dari ekornya namun tangannya masih keadaan posisi setengah menyekik Indonesia.
Asean duduk di salah satu kursi di meja makan dan tangan kirinya menekan bahu kiri Indonesia agar Indonesia duduk di lantai dan tetap berada di pengawasannya,
"Sudah malam, dan kau berteriak seperti itu. Apa yg salah denganmu?" tatapan dingin terasa menghakimi dan memaksa Indonesia untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Saya.. saya.." indonesia masih gugup,
"Indonesia.."
Sebuah cahaya putih keemasan terlihat seperti tali yg terikat tiba tiba di leher Indonesia dan tangan Asean menarik tali tersebut,
"Indonesia.. JAWAB!"
"Ada seseorang yg mengintip di tiang istana, a..ayah bisa melihatnya saya melempar beberapa senjata saya kesana. Maaf Ayah.. Ugh– maaf." Indonesia menjawab sebisanya, tenggorokannya terasa dipaksa menekuk dan menyempit karena ketatnya tali GoldenBright milik Asean.
"Cih.." Asean berdecih dan semakin menarik tali miliknya,
"Jika itu hanya angan anganmu sahaja, Ayah yakin tidak akan membiarkan kakimu utuh.. Sekarang tidur." Asean melepas tali dari tenggorokan Indonesia dan memerintahkan Indonesia agar kembali ke kamarnya.
Indonesia membungkuk hormat dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Asean yg masih duduk di kursi meja makan, menatap Indonesia yg berjalan perlahan menjauh dan masuk ke kamarnya.
Pandangannya kini beralih 3 benda tajam yg terlihat menembus tiang dari salah satu Istananya, Asean mendekati benda tersebut dan menyentuh kemudian menarik benda tajam yg terlihat melengkung dan meliuk - liuk.
"Insting putraku memang tidak salah.. Dan kau salah satu korban yg salah orang" Asean menyentuh dan menyusuri tajamnya senjata Indonesia dengan jarinya, kemudian matanya melirik ke arah mayat yg tertusuk dalam keadaan berdiri,
![](https://img.wattpad.com/cover/336047150-288-k225874.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA [Countryhuman fantasy AU]
ФэнтезиDunia yg penuh dengan keajaiban dan kekuatan magis yg dimiliki orang orang terpilih, mereka mempunyai kewajiban untuk menjaga negara yg dimana tempat mereka dilahirkan, atau mereka juga ditakdirkan untuk menjadi ayah untuk para penjaga negara terseb...