✿04✿

130 20 0
                                    

"Halo masih inget gue?" Ucapnya sambil tersenyum lebar

Junkyu kaget parah, suara berat menginterupsinya. Saat menoleh dirinya dikejutkan oleh Haruto yang sepertinya sudah berubah sejak setahun terakhir

A-anjir mahesa. Sejak kapan jadi sokab gini. Batin Junkyu dan kawan-kawannya.

"Inget lah, masa sama atlet kebanggaan kelas lupa" Jawab Jihoon

"Kayanya gue belum pernah liat lo dikelas ini deh" Ucap Haruto, membuat Junkyu menatapnya sinis.

"Gue udah ada disini sejak kelas 10 ya bro. Lo nya aja kali yang kurang merhatiin" Ucapnya, huh baru jadi atlet kota saja sudah sombong. Tapi kalau Junkyu jadi Haruto sudah pasti lebih sombong sih.

"Okey sorry sorry, gue emang kurang merhatiin" Ya begitulah, Haruto itu punya circle istimewa di kelas Junkyu. Kalau anak jaman sekarang bilangnya "circle elit".

Nah, ini dia yang mereka bertiga herankan. Kenapa tiba-tiba Haruto jadi sokab ke circle terpencil satu ini?

"Gimana? di Bandung punya banyak temen juga ya?" Tanya Sanha, mencoba menghilangkan kecanggungan diantara mereka.

"Ga juga sih" Wajahnya menjadi suram saat menjawab pertanyaan Sanha.

"Itu, gue mau urus jurnal absensi dulu hehe. Lanjut ngobrol aja, gue tinggal ya.." Junkyu berlalu begitu saja dari sana, sebelum mereka menjawab.

" Junkyu berlalu begitu saja dari sana, sebelum mereka menjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongwoo POV

Akhir-akhir ini kayanya hubungan gue sama Junkyu sedikit renggang, entah karna apa. Gue gatau.

Yang biasanya gue ngejailin dia, atau minimal datang biar dua kurcacinya ngusilin dia, sekarang gue lebih milih keluar kelas dan muter-muter gak jelas.

Oh! gue ketemu satu cewek, yang tiba-tiba ngedeketin gue. Tashira namanya, temen sekelas gue juga sih. Tapi setau gue dia itu tipe anak 'pendiam'.

Gue baru tau kalau Anzel itu se-lesan sama Tashira. Ya itu cerita dari Tashira sih. Gue tetep nanya jawaban ke Anzel berusaha bikin hubungan gue sama Anzel gak renggang.

Tashira gak mungkin mau nyontekin gue, malah dia juga minta jawaban dari Anzel. Jujur menurut gue ini udah aneh.

Gue coba buat kasih Anzel coklat, tapi gue rasa hubungan kita malah makin renggang. Gue beneran bingung, sebenernya gue itu punya salah apa sama dia?

Lagi sekarang, top kelas udah balik dari Bandung. Katanya sih "bosen" , selama dia ga ada hidup gue rasanya tentram. Tiba-tiba dia balik?

Eh pas lagi mikir, mata gue nangkep kalo Anzel lagi buru-buru entah mau kemana. Karena penasaran gue samperin aja.

"Lo mau kemana? kayak buru-buru gitu"

"I-ini tadi gue disuruh cepet-cepet buat ngecopy jurnal absensi buat diserahin ke wali kelas" Ucap Junkyu, yang diangguki saja oleh Jeongwoo.

"Gue anter mau ga? mumpung lagi jamkos kan" Junkyu mengangguk saja, lalu dengan cepat duduk diatas motor milik Jeongwoo.

"Ayo cepetan, nanti bisa dimarahin Bu Indah gue" Jeongwoo langsung memakai helmnya, loh Junkyu pake helm siapa dong? gatau deh, Junkyu asal ambil ini urgent ini.

Di perjalanan Junkyu mengomel pada Jeongwoo karena mengendarai motornya seperti siput. Padahal jalan disini luas loh, kenapa jadi pelan banget.

"EZRA ANJING, BISA CEPET GA SIH LO? BU INDAH BISA NGERAP KE GUE NANTI BUSET"

"SABAR ANJIR, KALO CEPET-CEPET NANTI NABRAK GIMANA?" Balas Jeongwoo tak mau kalah.

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat fotocopy-an, ya tidak terlalu jauh juga sih. Junkyu saja tuh lebay kaya dikejar monster aja.

"Ezraaa, lo bawa duit ga?"

"Bawa, kenapa? duit lo kurang?" Ucap Jeongwoo yang mendapat tatapan tajam dari Junkyu.

"Duit gue ternyata ketinggalan babi, gue pinjem duit lo dulu. Kapan-kapan gue ganti, kalo inget tapi. Hehe" Ucap Junkyu jenaka, Jeongwoo mengangguk saja lalu memberikan uang pada Junkyu.

Jeongwoo POV end

• • •
Sesampainya di sekolah, Junkyu segera menuju ke ruang Bu Indah. Guru tercinta seantero sekolah, gak sih pembohongan sedikit.

"Permisi bu, ini salinan dari jurnal absensi kelas"

Bu Indah menganggukkan kepalanya, lalu menyuruh Junkyu untuk kembali ke kelasnya, karena pelajaran belum berakhir.

Di kelas, Junkyu melamun. Sepertinya memikirkan kejadian tadi, iya kejadian dibonceng sama Jeongwoo.
Padahal kan kemarin-kemarin juga pernah.

Helaan nafas berat terdengar dari Junkyu, dirinya ingin berhenti menyukai lelaki itu. Namun, apalah daya. Ketika dirinya mencoba menghindari perasaannya, malah dirinya semakin sering bertemu
dengan Jeongwoo.

Kadang memang takdir selucu ini ya, menyukai orang yang belum tentu menyukaimu juga itu sebuah tantangan. Karna bukan namamu yang tertulis dihatinya.

Makin hari, makin nampak kedekatan Jeongwoo dan Jaehee itu nyata. Seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.

Andai Junkyu berani mengungkapkan perasaannya, mungkin saja hubungannya dengan Jeongwoo tidak serenggang ini.

Kalau sudah seperti ini..

who is wrong?

.


Chracter unlock 🔓!

Mahesa Haruto Najwan19 y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahesa Haruto Najwan
19 y.o

.

.

.

.

Haii!! Akhirnya aku upload jugaaa heheee. Gimana kabarnyaa?? makasih yang sudah mau nungguuu. Aku minta vomentnya yaaa!!!

Terimakasih-!!♡⁠˖⁠꒰⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠⑅⁠꒱

𝗥𝗲𝘃𝗲𝗹𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻 ; JeongkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang