Choice

5.4K 662 72
                                    

Happy Reading...
























Setelah kejadian beberapa jam lalu, kini haechan sedang menenangkan si sulung Jung yang terisak dalam dekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian beberapa jam lalu, kini haechan sedang menenangkan si sulung Jung yang terisak dalam dekapannya. Dengan penuh perhatian haechan menenangkan Mark sambil mengucapkan kata-kata penenang pada si sulung Jung

"Sudah ya bang.. Jan nangis lagi, Daddy ngga sengaja bentak Abang tadi" ucap haechan

"Hiks.. nggak mom, Daddy hiks udah ngga sa-sayang hiks Abang lagi.. Daddy lebih hiks milih aunty genit" ucap Mark mengebu-gebu masih terisak

"Hei boy, Jan ngomong gitu. Ngga sopan Mark, mau bagaimana pun, aunty renjun lebih tua dan dia temen Daddy" ujar haechan

"Mark sayang mommy.. Mark ngga mau mommy pergi" ucap Mark lirih dengan semakin memeluk erat haechan

Haechan tersenyum simpul mendengarnya, ia juga sudah terlanjur sangat menyayangi keempat printilan Jung

"Mommy juga sayang Abang, kakak sama adek.. udah ya, Abang ganti baju dulu, nanti mommy bawain makanan ke kamar Abang" ucap haechan yang dibalas anggukan oleh mark

Haechan beranjak menuju kamar twins, dengan perlahan haechan membuka pintu kamar twins. Saat membuka pintu, atensinya langsung berfokus pada twins yang sudah terlelap dengan si bungsu yang berada ditengah mereka. Twins tidur dengan memeluk erat Jisung yang tadi sempat menangis

Haechan menatap sendu ketiganya, dengan telaten haechan membenarkan posisi tidur mereka dan menutup sebagian tubuh mereka dengan selimut tebal

Tangan haechan terulur untuk mengusap pipi berisi si bungsu dengan lembut

"Jangan nangis lagi ya dek, mommy ngga tega liat adek sedih. Adek boleh nangis asalkan itu tangisan bahagia. Mommy akan selalu doain Abang, kakak sama adek buat bahagia terus" ujar haechan mengecup kening ketiganya.

Setelah itu, haechan langsung bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan Mark. Selesai menyiapkan makan, haechan membawanya menuju kamar Mark. Dengan telaten haechan menemani Mark, hingga akhirnya Mark tertidur

"Huft.. kayanya aku perlu ngomong sama mas jae" gumam haechan sambil menutup pintu kamar Mark pelan

Saat haechan hendak beranjak, ia dikagetkan dengan sepasang lengan kekar yang melingkar di pinggang ramping miliknya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan si duren, Jaehyun menyamankan pelukannya dengan menyandarkan kepalanya pada bahu sempit haechan

"Dek.." gumam Jaehyun pelan

"Kenapa mas.." balas haechan lembut sambil mengusap pelan lengan Jaehyun yang melingkar di pinggangnya

"Kamu marah?" Tanya Jaehyun

"Iya aku marah banget sama kamu, sekarang lepas." Ucap haechan

Jaehyun sempat tertegun mendengar ucapan haechan. Dengan terpaksa dan tak rela Jaehyun melepas pelukannya. Haechan membalikan badannya menatap tajam Jaehyun, Jaehyun yang ditatap hanya bisa menundukkan kepalanya.

B.II : Nanny or Mommy? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang