1

1 0 0
                                    

Namaku Aya. Usia 17 tahun, kelas 2 SMA , jurusan Ipa c dan tidak pintar.

Fisik? kulit sawo matang, rambut bergelombang, mata 
almond, hidung sedang, bentuk wajah bulat, bibir bervolume dan pendek.
Tidak ada yang spesial.

Kepribadian? Aku introvert, kenapa begitu? karena sedari kecil aku sulit sosialisasi sampai dewasa. Aku terlalu penyendiri. Waktu ku terhabis dikamar sembari menonton drama korea, membaca novel, konser dadakan, scroll sosmed, dan kegiatan tidak bermanfaat lainnya.
Aku jarang keluar, dan keluargaku juga bukan tipikal yang sering liburan atau biasa dinamakan familly time.

Tapi terkadang aku merasa kesepian. Yap, aku akui memang betul sendiri memang baik tapi tidak bisa dipungkiri jika terlalu lama akan kesepian. Bahkan sampai pertumbuhan ku sudah remaja, aku selalu melewati hari dengan kesepian. Tapi mau gimana, aku tidak pernah keluar dari zonaku. Seperti tersesat, tapi malas untuk mencari jalan keluar, hanya mengeluh serta mendramatisir.

Oke cukup.

Sekarang aku sedang mendengar guru yang menerangkan puisi mata pelajaran bahasa indonesia, yang sangat membosankan. Daritadi aku hanya menguap dan mataku terasa ingin memejam tapi tak kulakukan, bisa- bisa aku diseret keluar oleh ibu nana, guru bahasa indonesia.

tring!!!!!!!

akhirnya, batinku terucap.

aku langsung memejam mata, terlalu malas kekantin jika mata dan tubuh lelah serta mengantuk.
Bisa- bisa aku tidak fokus dalam pemilihan makanan. Karena jika saat mengantuk, terkadang pikiran ku mau tempe, aku malah mengambil tahu, tidak sinkron!

tring!!!

Aku tidak tertidur hanya memejam mata, tapi tubuh ku sudah lumayan seger. Bel juga sudah berbunyi bentar lagi pelajaran yang ku benci, bahasa inggris! aku sangat membenci bahasa asing ini, karena aku sulit sekali untuk mencapai kkm dipelajaran ini.

Aku telah membuka kamus dan mengeluarkan pulpen serta kertas selembar. Biasa miss ana sering memberi kata kerja dan kami harus mencari arti.
Tapi, yang kulihat di pintu masuk bukan miss ana, melainkan ketua osis.

huh? ada acara apalagi kali ini. Sungguh memuakkan.

" Assalamualaikum, selamat siang."
Baik, langsung to the point aja kali ini saya dan tentunya sudah ada persetujuan dari kepala sekolah, kita akan mengadakan camping. Dan setiap kelas akan ada 4 orang yang mewakili. Saya tidak akan menanyakan siapa yang ikut, melainkan saya akan menunjuk. Senang atau tidak kalian wajib mengikuti atau tidak,  nilai di pelajaran ilmu pengetahuan alam akan diberikan D.

semua berseru dan kelas menjadi ricuh. Aku terlalu males untuk menunjukkan ekspresi melainkan wajah ku datar tak seperti anak kelasku sudah misuh atau wajah pada cemberut, walau begitu ada sebagian yang senang dengan acara camping ini.

"DIAM! "

bentak ketos.

" mana absen ? "
" ini ketos"

ucup, ali, melda, dan terakhir aya.

ANJAI kenapa jadi aku terpilih mana patnert nya membosankan sekali. Walau ada perempuan, tapi melda. Si cewe kaku dan dingin yang kadang lebih memilih menulis dibanding berbicara.

Batinku terus merontak tapi aku hanya diam dengan ekspresi datar.
ketos  sudah pergi, teman kelasku yang dipilih tadi masih menggerutu serta mengucap sumpah serapah kepada ketos.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sipaling intro vert.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang