Sakura berlari menuju papan pengumuman melihat barisan nama yang tertempel disana.
"Yatta!!! Sasuke-kun satu kelas denganku"
Di awal tahun ajaran untuk sekolah menengah pertama para siswa dan siswi sangat bersemangat menyambutnya tak terkecuali Sakura tapi kita abaikan untuk Sasuke yah, dia bahkan tak memiliki semangat untuk berangkat sekolah di hari pertamanya.
Sakura menerobos kerumunan yang mulai memadati area disana mencari-cari sosok Sasuke hingga akhirnya kedua mata hijau meneduhkan itu mendapati Sasuke yang berniat berjalan keluar gerbang.
"Eittsss... mau kemana kulkas berjalan?"
"Ck"
Sasuke hanya mendengus kesal dan melepas paksa tangan Sakura dikerah bajunya.
"Kita satu kelas lohh! menyenangkan sekali bukan, kita bisa kekantin bersama, kesekolah bersama, kekelas bersama, pulang bersama, masuk klub bersama dan_ ehhhh" Sakura berbalik dengan cepat saat tak menemukan Sasuke didekatnya, ternyata pemuda itu sudah meninggalkannya.
"Sasuke kurang ajar!"
Sakura berlari menyusul Sasuke tak lupa tepukan dikepala yang diberikan membuat Sasuke melirik sinis namun dibalas senyuman tanpa dosa oleh Sakura.
"Kelas kita berada di A1, wahh ternyata aku pintar juga yah" dengan bangga sakura pada dirinya sendiri sambil memegang kepalanya.
"Hei Sasuke tau tidak kemarin saat aku pulang dari supermarket aku melihat seseorang yang sangat mencurigakan dia memakai baju serba hitam, aku lari dong saat dia berjalan mendekat tapi tau tidak" Sakura menepuk pundak Sasuke sebentar dan lanjut bercerita "Ternyata dia hanya mau bertanya hahaha"
Sakura memegangi perutnya sambil tertawa "Aku malu sekali dan tau tidak bla bla bla..."
Sepanjng perjalanan Sakura bercerita tanpa berhenti walau tak ditanggapi sedikitpun oleh Sasuke. Dia hanya diam sesekali melirik gadis berusia 12 tahun yang seumuran dengannya itu dalam diam. Tanpa ia sadari ia nyaman dengan segala tingkah aneh Sakura.
Bahkan Sasuke yang awalnya sangat tidak mau melanjutkan Sekolahnya ditarik paksa oleh Sakura datang dan mengeluarkan berbagai bujukan handalnya hingga akhirnya pemuda itu luluh.
Sakura benar-benar merepotkan pikir Sasuke.
***
"Apa yang kau lakukan?"
Akhirnya Sasuke menemukan gadis berkepala pink ini setelah pulang sekolah tadi tak menemukannya dimanapun yang biasanya berlari kemejanya dan menariknya pulang bersama.
Bahkan ia tak melihat Sakura keluar kelas tadi padahal mereka sekelas.
"Sasuke! bantu aku" Sakura yang semula menunduk langsung memeluk Sasuke tanpa malu, hal yang sudah biasa dilakukannya hampir setahun bersama. Sasuke pun sudah tidak terlalu risih dengan hal tersebut mungkin sudah terbiasa.
"hiks...hiks..." mendengar Sakura menangis cukup membuat Sasuke sedikit terkejut, ia melepas pelukannya untuk melihat wajah Sakura.
"Kenapa hm?" Ada nada khawatir didalam ucapan Sasuke untuknya. membuat Sakura kembali memeluknya.
"Tadi aku dipanggil senior, akukira mau apa sampai-sampai lupa memanggilmu. masa dia memintaku mengerjakan tugasnya. tapi aku tidak mau jadi aku lari huh!" Sakura melepas pelukannya melipat kedua tangannya didepan dada tak lupa dengan bibir yang dikerucutkan kesal "aku lari dan mengatainya senior bodoh dan saat keluar gerbang aku baru sadar sudah mencari masalah huwaaa"
Sakura kembali memeluk Sasuke, tingkah Sakura benar benar membuatnya tak habis pikir. Sempat-sempatnya dia mengatai bodoh seniornya disaat ia ketakutan sebelum berlari. Segaris senyum tipis diwajahnya tanpa ia sadari mengambang lalu melepaskan pelukannya.
"ck kau memang merepotkan" menghapus air mata Sakura dan kembali berjalan "Selesaikan sendiri saja"
"Sasuke-kuuunnn!!"
Sakura berlari menyusul Sasuke dan menggandeng lengannya berusaha membujuk untuk membantu dirinya
***
Itachi berjalan keluar dari mobilnya dan tersenyum ramah saat melihat Sakura yang sedang membawakan makanan. Pasti meberian ibu gadis itu.
"Selamat datang Itachi-Nii"
"Wahh sepertinya enak"
"Tentu saja! inikan masakan aku"
"Aku senang mendengarnya dan tidak sabar untuk memakan masakanmu"
"kalau begitu ayo masuk Nii-san, anggap rumah sendiri yah" Ajak Sakura masuk kedalam seakan rumahnya sendiri membuat Itachi mendengus lucu.
Itachi dan Sakura masuk kedalam rumah membuat Sasuke yang berjalan menuruni tangga menatap mereka dan dibalas oleh sakura dengan sentuman lebar.
"Aku membuatkan makanan kesukaan nih" Meletakkan makanan dimeja makan dan sakura menyediakn peralatan makan disana seolah rumahnya sendiri.
Sedangkan Itachi sudah meninggalkan mereka membersihkan diri dan ingin segera bergabung untuk makan malam.
"Aku tidak akan membantumu" Sakura yang sedang sibuk menata alat makan mendengus kesal.
"Jahat! terserah kau sajalah, tega sekali melihat sahabatnya dalam bahaya" dengan muka sedih sakura kembali berdrama ria.
"Tamatlah riwayatku besok bagaimana kalo mereka menghajarku? kau tidak akan melihatku lagi, hiks... sebaiknya aku menulis kata-kata terakhirku sebentar" Sakura menjatuhkan dirinya dikursi menutup wajahnya sedih lebay yang dibuatnya.
Tuk
"Awww Sasuke-kun sakit!!" Sakura memegangi kepalanya yang sudah di ketok menggunakan centong nasi oleh Sasuke.
"hn"
Akhirnya Sakura diam duduk manis tak mau mengajak bicara Sasuke lagi. Dengan muka yang ditekuk sambil menghadap kesamping dan tangan yang dilipat kedada menjadi tontonan Sasuke, ia bahkan terus menatapnya tanpa bosan dalam beberapa menit hingga akhirnya Itachi datang.
"Hei ada apa ini?"
"Akhirnya dewa penolongku datang" ucap sakura ceria berdiri dan megandeng lengan Itachi.
Sakura menggiring itachi duduk dan juga dirinya mereka makan dan dimulai lagi dengan sakura yang asik bercerita dengan Sasuke dan Itachi yang menjadi pendengar setia.
"Apa perlu aku kesekolahmu?"
"Aahhh itachi-nii memang yang paling pengertian beda dengan kulkas berjalan didepanku" Sakura menatap Sasuke sinis "Sepertinya itachi-nii cocok jadi suamiku hihi"
"Bodoh!" Gumam Sasuke entah apa yang membuatnya kesal sekarang ini.
~Bersambung~
