6.semakin dekat

6K 405 2
                                    

malam ini Lio makan dengan tenang di meja makan,seperti biasanya saat di rumah sebelumnya.

ketika makan, hanya ada keheningan serta suara gaduh dari sendok dan piring.

tidak ada yang membuka suara sampai makan selesai.

Namun saat lio akan pergi gibran terlebih dahulu menahannya, dia mengatakan...

"Setelah makan malam apa yang akan kau lakukan?" Tanya gibran pada lio yang tengah berdiri.

"Lio akan menonton TV saja sebelum tidur" Lio menjawab dengan seadanya.

"Abang akan menemani mu." Ucap gibran lalu mengajak lio ke kamar lio.
.
.
.

Setelah sampai di kamar lio, gibran bertanya..

"Film apa yang akan kamu tonton?" Tanya gibran sambil menyalakan televisi.

"Lio biasanya menonton pororo" jawab lio

"Apa itu tidak membosankan?" Tanya gibran kepda lio

"Tidak!! Justru itu sangat seruu" Jawab lio semangat.

Dan lagi lio mengatakan

"Lio suka pororo karna lucu dan menarik" Ucap lio dengan nada semngat

Saat lio sedang berbicara seperti itu, gibran melihat nya sambil tersenyum. Adik nya lucu bahkan selalu.

"Ya benar, mereka seperti mu." Ucap gibran yang tengah sibuk mencari film pororo di youtube

"Maksud abang apa?" Tanya lio, menunjukkan ekspresi bingung.

"Tidak ada, lihat siaran kesukaan mu menunggu" Ucap gibran, dan lio dengan semangat menonton.

Di tengah tengah keheningan menonton TV, dan kesibukan gibran bermain HP. Tiba tiba lio bertanya sesuatu...

"Abangg, saat lio berjemur tdi pagi lio melihat seperti ada kandang peliharaan? Itu apa? " Lio membuka suara dan bertanya kepada gibran.

"Ahh.. Kau melihatnya? Itu kandang kuda" Jawab gibran yg melihat adiknya

"Ohhh, lio ingin melihat kudanya" Ucap lio malu malu, soalnya baru pertama kali lio mengajukan keinginan dan tidak takut lagi untuk bertanya.

"Boleh, asal izin terlebih dlu kepada papa" Ucap gibran, Yang membuat lio menunduk.

"Mengapa menunduk?" Tanya gibran.

"Lio takut papa akan marah" Ucapnya dengan nada murung. Padahal lio tau papa sudah sangat perhatian dan sayang kepada nya, tapi rasa takut itu masih ada.

Gibran yg melihat perubahan ekspresi lio yang begitu cepat pun langsung menangkup kedua pipi lio dan berkata.

"Kau tidak usah takut seperti itu, papa akan senang jika kau mengatakan keinginan mu... Tidak usah takut okay? Kita semua itu keluarga, jangan mengingat kejadian masalalu itu lio" Kata penenang yang gibran keluarkan untuk lio.

Lio tersenyum mendengar nya. Benar! Dia harus lebih berani sekarang, karna abang dan papa nya sudah berubah.

"Okayy abang" Ucap lio tersenyum lebar.

"Anak pintar" Ucap gibran yang langsung mengusap rambut lio gemas.

20.30

Tidak terasa waktu begitu cepat sekarng sudah menunjukkan pukul 20.30, waktunya lio untuk tidur.

Namun anak itu tetap sibuk menonton tv,  meski mata anak itu sudah terlihat sayu.

"Lio saatnya kau tidur" Ucap gibran tiba tiba.

"Bentar abang lio masih asyik melihat film nya" Ucap lio sembari menguap "hoamm"

"Kau sudah mengantuk ayo tidur, sebelum papa marah" Ucap gibran menggunakan kata papa, hanya untuk menakuti adik kecilnya saja.

"Aishh" ucap kesal lio dan langsung pergi ke kamar mandi untuk bersih bersih. Gini gini lio nurut kalo ada kata papa karna takut🤡

"Anak itu, mengeluarkan sifat aslinya kekekek" Ucap gibran sembari terkekeh kecil.

sesudah dari toilet lio keluar dan melihat abangnya yang sudah tertidur di kasur, dia bingung mengapa abang nya tidak pergi? 🤔

"Abang kenapa masih di kamar lio?,tidak pergi ke kamar abang untuk tidur?" Tanya lion *aslinya sih mengusir secara halus...

"Tidak, abang akan tidur disini dengan mu" Ucap gibran yg pura pura memejamkan mata nya.

"Owww seperti itu okay" Ucap lio sdikit terpaksa dan langsung menghampiri abangnya di kasur.

Saat lio akan memejamkan mata tiba tiba alvaro masuk tanpa mengetuk pintu.

"Ehh abang alvaro" Ucap lio yg melihat abangnya menuju kasur.

"Lioo abang tidak bisa tidur, boleh tidak abang tidur bersama mu?" Tanya alvaro dengan ekspresi wajah sedihnya *dibuat buat

Namun bukan lio yang menjawab, melainkan gibran.

"Ga ga, dia hari ini tidur sama gue" Ucap gibran ga Terima. Dari tadi dia sudah caper dan penuh basa basi buat bisa tidur sm adiknya. Enak saja alvaro datang dengan seenaknya. Gibran tidak Terima!

"Lioo" alvaro mengucapkan itu dengan ekspresi sok imut nya, da mendapatkan tatapan jijik dari gibran.

"Ekspresi mu menjijikan" Ucap gibran jujur

"Berisik, gue ga ngomong sma lo ya" Ucap alvaro dan melihat lio dengan tatapan berharap.

Lio yang bingung, tapi ia tidak ingin keributan ini berlanjut akhirnya membolehkan alvaro untuk tidur bersama nya dan gibran.

"Boleh kokk abang" Ucap lio dan mengajak alvaro untuk tidur di sebelahnya. Jadi posisi lio di tengah para titan itu.

gibran menatap lioo kesal dan mengomel tidak Terima "padahal sudah sempit kenapa di bolehin sih" Kesal gibran dan langsung memeluk lio sebelum keduluan oleh alvaro.

"Udah ya abang, lio udah ngantukk tau! Sttt" Ucap lio seperti orang dewasa yg melarang anak kecil yang tengah berisik, serta tangan kecil lio yang di tempelkan ke bibirnya, membuat nya semakin lucu.

"stt ya, tidur" Ucap lio dan menempelkan tangan nya di bibir alvaro sebelum alvaro mengatakan sesuatu.

Kedua abang nya diam diam tersenyum simpul melihat sikap adiknya yang lucu. Tapi bila mata mereka bertemu tatapan sengit yang mereka keluarkan.

Lio engap sekarang!! Kedua abang nya tidak ada yang mw mengalah. Karna sudah mengantuk...Akhirnya lio tertidur di pelukan kedua abangnya yang memeluk erat.

setelah keributan harmonis tadi, ketiga anak fernandes sudah terlelap tidur dengan nyenyak..

Yoww segitu aja
maaf bila ada typo & kata yang kurang tepat‼️
Jangan lupa vote yeaaa, see yu!

AdelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang