9.manja

4.9K 357 0
                                    

pagi ini lio sudah agak enakan dari sakitnya akibat kejadian kemarin, dan entah mengapa dia semakin manja kepada semuanya.

Seperti sekarang ia meminta di gendong oleh axel. Axel pun dengan senang hati mengendong nya.

"Abangg Gendong" Ucap lio sembari merentang kan tangan nya kepada axel.

"Mengapa kau semakin manja? Seperti bayi." Ucap axel terkekeh.

lio memilih cuek dan tetap merentangkan tangan nya agar di gendong oleh axel.
.
.
.

Saat sudah sampai di meja makan, semua orang menatap heran kepada lio dan axel. Tumbenan lio ingin di gendong?

Dan saat duduk di meja makan, lio ingin duduk di pangkuan abangg nya.mereka yang melihat nya bingung, namun tidak mau ambil pusing dan memilih menanyakan lio sudah enakan atau belum.

Ronald yang melihat lio seperti seorang bayi, ia reflek mengatakan..

"Baby apakah sudah lebih baik?" Tanya ronald kepada lio.

"Benar apakah sudah terasa nyaman atau tidak?" Nimbrung xavier.

"Baby? Apakah ada bayi disini abangg?" Lio bingung. Dia menanyakan kepada axel.

Semua orang yang berada di meja makan diam sambil saling menatap satu sama lain.

lio yang semakin bingung kembali bertanya...

"Mengapa semua diam? Jadi benar disini ada bayi?" Ucap lio lagi sedih.... berarti sekarang ia akan di lupakan lagi seperti dulu.

Semua nya menahan tawa melihat ekspresi menggemaskan lio. Dan mereka mempunyai rencana buruk terhadap lio.

"Ya benar disini ada bayi" Ucap alvaro memanaskan suasana

Jawaban itu membuat lio semakin murung menunduk dan mata nya berkaca kaca.

"Ah iyaa kami lupa memperkenalkan nya kepadamu" Ucap gibran ikut ikutan.

Lio berfikir mungkin keberadaan nya tidak akan berarti lagi. Saat mendengar kalimat yang gibran ucapkan dia Langsung ingin turun dari pangkuan axel namun di tahan. Axel yang sudah tak tega melihat ekspresi bayi nya pun buka suara.

"Disini hanya ada 1 bayi, dan bukanlah bayi nya itu kau?" Ucap axel kepada lio yang murung.

"Tidakk, lio ini sudah besar. Bayi nya bukan lio." Ucap lio menyangkal dan tidak Terima dikatai bayi.

"Kenyataan mengatakan jika bayi nya itu kau" Ucap ronald.

Lio yang mendengar kenyataan itu menjadi malu. Apa apaan tadi dia sudah sedih murung dan lain lain. Sungguh memalukan.

Semua orang disana yang melihat lio hanya bisa tertawa kecil.

Karna lio sudah terlanjur malu akhirnya dia mempercepat makan dan ingin langsung ke kamar untuk istirahat.
.
.
.
Saat ini lio sedang berada dikamar dengan axel. Hari ini enatah mengapa lio Banya merengek, seperti saat ini dia sedang meminta es krim dengan regekan kepada abangnya.

"Abang boleh yaa" Rengek lio berharap lagi.

"Tidak lio, sekali tidak tetap tidak." Ucap axel tidak mau di bantah.

"Ish tau ah" Kesal lio sembari menghentakkan kaki nya. Dan pindah tempat, agar jauh dari abang nya.

lio semakin kesal. Bukannya di bujuk abangnya malah sibuk bermain HP..

Saat ini matanya sudah berkaca kaca karna di diami dan tidak di bujuk. Akhirnya dia mengeluarkan air matanya dan bersuara kecil.

"Hiks"

axel yang mendengar suara samar samar kecil isakan pun melihat lio sekilas. Dan langsung mendekati lio. Setelah mendekati lio axel langsung mengendong lio.

"Aku melarang mu memakan nya karna kau belum sembuh total. Aku tidak mau kau semakin sakit. Paham?" Ucap axel memberikan pengertian kepada lio.

Lio masih menuduk dan engan menunjukan wajahnya. Tapi axel memaksa dan mengatakan...

"Heyy bersuara lah" Ucap axel kepada lio.

Lio akhirnya menatap axel dan mengatakan...

"Tapi jika lio suda sembuh boleh?" Tanya lio dengan nada serak karna menangis tadi.

"Ya asal tidak terlalu sering." Ucap axel..

"Baiklah lio mengerti, Terimakasih abangg" Lio mengucapkan itu dengan bersemangat dan setelah nya ia reflek mencium pipi axel.

Axel yang di cium oleh lio membeku. Tidak biasanya lio seperti ini, biasanya lio harus di perintahkan terlebih dahulu.

Lio yang melihat abang nya hanya diam dia aneh.

"Abang kenapa" Tanya lio khawatir sambil menangkup kedua pipi axel dengan tangan nya.

"Tidak, ingin bermain game?" Axel langsung mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin bayi nya tau bahwa saat ini dia sedang malu.

"Game?, game apa itu?" Tanya lio. Pasalnya dia tidak pernah bermain game.

"Ada di dalam HP abang, namun kita harus terlebih dahulu ke kasur."

Ucap axel yang langsung berjalan menuju kasur sembari menggendong lio. Serta berbaring bersama lio.

Dan axel langsung menunjukkan game yang dia maksud kepada lio. Lio yang melihat itu membacanya.

"Baby bus? game seperti apa itu abang? " Tanya lio, karna sebelumnya lio tidak pernah di izinkan bermain hp. Jadi ini pertama kalinya lio memainkan benda itu.

"Game anak kecil, cocok untuk mu" Ucap axel langsung memberikan kepada lio.

"Woahhh apakah di dalam game itu akan membuat es krim" Ucap lio bersemangat sembari memainkan nya dengan lihai.

Axel yang melihat itu hanya bisa menggigit pipi dalamnya menahan gemas.

"Ya kau akan membuat nya." Ucap axel. Sambil mengusap pelan rambut si bocil.

"Oww ada pelanggan pertama!" Lio menatap berbinar dengan mata bulatnya. Dan dengan cepat juga menyelesaikan pesanan itu.

Akibat terlalu asik dengan gamenya, lio sampai lupa jika ada axel di sebelah nya. Axel yang tidak ingin menggangu adiknya yang sedang asik, akhirnyaa membawa laptop untuk menyelesaikan pekerjaanya.

Namun di pertengahan itu lio merasa bosan memainkan game itu..

"Abang lio sudah bosan" Ucap nya. Dan memelas bak anak kucing.

"Lalu kau ingin apa?" Tanya axel, dan menutup laptop nya. Lalu Atensi nya hanya di fokuskan kepada lio.

"Emm lio ingin apa ya" Ucap lio bingung dan tangan nya di simpan di bawah dagu. Menunjukan ekspresi bahwa dia benar bingung.

"Apakah bayi ini ingin berkeliling sekitar mansion bersamaku? " Tawaran itu axel berikan untuk lio. Dan lio menyetujui nya.

"Lio ingin!" Ucap lio bersemangat.

"Baiklah, lest goo!" Ajak axel, tetapi sebelum pergi. lio terlebih dahulu di beri lotion anti nyamuk. Karna di luar pasti banyak nyamuk, tidak lupa juga memakai hoodie tebal serta celana panjang..

Dan itu terlihat lucu jika lio yang memakai nya. Lio yang tidak sabar pun merusuh dan menyuruh abang nya agar bersiap dengan cepat.

"Abang cepat! " Teriak lio karna abangnya sangat lama! Seperti wanita yang sedang bersiap siap karna akan bertemu pacar saja!

Yoww segitu aja
maaf bila ada typo & kata yang kurang tepat‼️
Jangan lupa vote yeaaa, see yu!

AdelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang