Sonia Candra Aurdiansya atau lebih dikenal dengan Sonia, anak dari sepasang suami istri kaya, Derin Ardiansya dan Raurina Candra. Memiliki seorang kakak bernama Bima Candra Ardiansya, dan seorang adik bernama Farel Candra Ardiansya dan Kiana Candra Aurdiansya. Sonia dikenal dengan sifatnya yang ramah dan baik kepada teman-temannya. Ia bersekolah di Janker's High Scholl, sekolah yang terkenal dengan kalangan elitenya.
Sonia duduk dikelas 11 MIPA 2 dengan sahabatnya Debi Creania Dervin, sosok sahabat yang pintar namun sering dimanfaatkan. Meski sering dimanfaatkan Debi bukan seorang yang pendendam, berbeda dengan Sonia yang sangat tidak suka bila sahabatnya dimanfaatkan apalagi dengan Keylin Anggara Dirfta, sosok anak dari pemilik Janker's High Scholl tersebut. Keylin adalah seorang anak yang sombong, sering memanfaatkan orang lain, menindas orang lain yang lebih rendah darinya. Selain Debi sebenarnya Sonia memiliki 2 sahabat lain, namun mereka berada di sekolah yang berbeda dengan dirinya.
PAGI HARI
Sonia bangun pukul 05.00 untuk mempersiapkan apa yang akan ia bawa ke sekolah. Selesai menyiapkan keperluan, Sonia bergegas mandi lalu turun untuk makan bersama keluarga yang telah menunggunya dibawah. Selesainya mandi dan turun kebawah Sonia disambut senyum hangat oleh keluarganya. Sonia segera menghampiri keluarganya dan makan bersama mereka, selesai makan Sonia segera berangkat ke sekolah. Tak lupa ia berpamitan dengan ayah dan ibunya.
Sonia ke sekolah di hantarkan oleh kakaknya meski sebenarnya Sonia bisa membawa kendaraan sendiri, tapi ingat Sonia baru 16 tahun, ia hanya mematuhi aturan untuk tidak menggunakan kendaraan sebelum mendapatkan SIM.
Kini Sonia telah sampai di sekolahnya, di depan gerbang sekolah Sonia telah disambut oleh senyum sang sahabat disana.
" Terima kasih Kak Bima. Aku duluan ke dalam ya kak, bye bye" ucap Sonia sebelum benar benar meninggalkan kakaknya itu. Kemudian Sonia masuk kedalam bersama dengan sang sahabat.
Sampai di kelas, Sonia segera membersihkan kelas, kebetulan ia dan Debi mendapatkan jadwal membersihkan kelas pada hari itu. Saat ingin mengepel kelas, seperti biasa yang terjadi dengan mereka, Keylin merampas alat pel kemudian ia mengepel dengan sengaja padahal ia tidak mendapatkan jadwal piket hari itu. Seperti telah direncanakan, kakak Keylin atau lebih dikenal dengan Keyna tiba-tiba datang menghampiri kami berdua kemudian marah-marah karena adiknya selalu saja disuruh mengepel, padahal yang sebenarnya terjadi tidak seperti itu. Tapi mau gimana lagi kami berdua harus mendengarkan ocehan kak Keyna dan wali kelas kami, karna kejadian ini dilaporkan oleh teman teman kak Keyna. Padahal banyak yang menjadi saksi saat itu tapi tidak ada yang berani membuka suara.
Selesai di ceramahi dan mendapatkan hukuman kami segera kembali ke kelas. Sampai di kelas ternyata jam mapel pertama sudah hampir selesai, tentu saja kami di marahi oleh guru mapel tersebut karena sangat telat, tapi kami berusaha menjelaskan, namun apalah daya pada akhirnya kami mendapatkan hukuman meringkas sebuah buku. Sebenarnya kami ingin protes akan hal ini, namun apalah daya kami hanya seorang siswa, akan lebih baik kami menerima dengan lapang dada.
Jam mapel pertama pun selesai. Muthia, Diah, dan Caca menghampiri kami, mereka adalah teman kami sejak kelas 10.
"Kalian gapapa?" tanya Caca kepada kami
" Tenang, kita gapapa kok, kita kan kuat kek baja" jawab Debi
Kami mengobrol cukup lama karena Guru mapel jam kedua tidak masuk kelas hari ini. Diah kemudian menyeletuk tentang tugas jam mapel pertama biologi.
" Oh ya tadi jam pertama kita dikasi pr buat kerjain soal soal yang ada dihal 80-85" ucap Diah kepada kami, Sonia berterimakasih kepada Diah karena sudah memberitahukan prnya.
Kemudian mereka berpisah karena jam sudah menunjukkan pukul istirahat, Debi dan Sonia memilih untuk di kelas sedangkan Muthia, Diah dan Caca memilih untuk ke kantin.
Sebenarnya mereka cukup tenang di kelas saat istirahat jika si Keylin tidak menghampiri mereka dan membuat drama. Ini seperti makanan sehari-harinya Keylin selalu membuat drama. Kayaknya hidupnya sunyi kalo ga buat drama. Seperti sekarang drama yang dibuat adalah masalah pr.
" Woi... Buatin dong pr gua" ucap Keylin yang baru datang menggebrak meja Debi yang menimbulkan banyak perhatian ke mereka. Debi menengok ke arah Keylin sebelum ia ingin menjawab, Sonia lebih dulu menahannya untuk tidak berbicara.
" GA untuk hari ini dan seterusnya.. lo ga berhak nyuruh nyuruh sahabat gua buat pr Lo, bagian tubuh Lo masih ada kan? kenapa ga Lo gunain buat pr Lo atau jangan jangan udah ga berfungsi lagi" ucap Sonia sudah muak sahabatnya selalu dimintai membuat pr milik Keylin.
" Loo... berani ma gua-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, Sonia sudah memotong terlebih dahulu.
" Iya gua berani, mau apa Lo? jangan mentang-mentang Lo anak kepala sekolah, Lo bisa gitu ke kita, ga semua yang Lo mau bisa Lo dapetin hanya karena Lo yang sok berkuasa ngerti!!" ucap Sonia yang sudah tidak dapat menahan emosinya " Jangan menganggap kalo Lo kek gitu, Lo bisa disebut hebat? Enggakk kek pengecut tau ga sih, Lo tu lemah, Lo hanya mengandalkan orang-orang saja, tanpa Lo sadari Lo udah jadi pengecut sejak awal " lanjut Sonia sambil menunjuk-nunjuk muka Keylin. " Oh ya.. jangan mentang mentang sahabat gua selalu mau buat pr Lo, Lo bisa seenaknya minta dia buat pr Lo lagi dan lagi. Dan ingat diamnya sahabat gua bukan berarti itu akan terjadi selamanya. NGERTI!!!" akhir Sonia dengan nafas yang membara.
FLASHBACK
"Debi... buatin pr gua dong ya fisika sama kimianya" Keylin yang baru saja masuk kelas.
" Hmmm" tak ada sahutan dari Debi akhirnya Keylin mendatangi mejanya.
" Denger ga lo apa yang gua suruh tadi?" ucap Keylin menggebrak meja Debi. Debi hanya mengangguk tanpa membalas ucapan Keylin.
" Bisu ya lo, kalo ditanya jangan ngangguk sama geleng doang" ucap Keylin seakan mengejek Debi. Debi tidak memperdulikan ucapannya Keylin, ia hanya fokus dengan tugasnya.
Air yang berada disamping Debi diambil Keylin dan disiram ke Debi.
" HAhaha.. liat deh dia ga respon sama sekali, orang kek gini emang pantes dibully ga sih" ucap Keylin terlihat senang melihat Debi yang seperti itu.
Sonia yang melihat itu segera menghampiri sahabatnya, tanpa banyak bicara Sonia melayang satu tamparan ke Keylin. " Anjing Lo jadi manusia.. Ga ada hati banget sih Lo, satu tamparan ini rasanya tidak cukup untuk sikap lo yang kek gini" ucap Sonia yang hendak menampar Keylin sekali lagi, namun tamparan itu tidak berhasil ia laksanakan karena Debi memegang tangannya dan menggelengkan kepala yang menyatakan' jangan'.
Keylin yang mendapat tamparan itu segera memegangi pipinya. Terlihat amarah diwajah Keylin akibat ulah Sonia. Tak tinggal diam air yang tersisa dibotol bekas yang tadi ia gunakan untuk menyirami Debi sekarang ia gunakan untuk menyirami Sonia " Lo berani ma gua, siap siap aja Lo nanti" Ucap Keylin lalu pergi.
sejak saat itu Debi dan Sonia selalu menjadi bahan bullynya Keylin.
FLASHBACK END
TO BE CONTINUED
sekian terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGHIANAT
Mystery / ThrillerSonia Aurdiansya tidak akan mendapatkan musibah ini jika ia mengingat apa yang telah ia lakukan dulu. Hal hal yang ia lakukan hanya membawanya ke ambang rasa bersalah dan membuat orang yang tak bersalah mendapatkan akibatnya.