⚜11. Mata Hati (2)⚜

680 114 17
                                    

Sunoo merotasikan bola matanya. Entah harus bagaimana cara yang tepat untuk membujuk Sunghoon. Terlebih lagi, seluruh tubuh pemuda itu bergetar hebat, hanya dengan sentuhan di pipinya saja.

Sunoo tersenyum, dia kemudian mendekatkan bibirnya pada kuping Sunghoon. Rubah itu membisiki beberapa kalimat, yang membuat Sunghoon mengernyitkan kening. Baru kemudian mengangguk setuju.

"Aku pegang janjimu gadis aneh," ucap Sunghoon.

Sunoo merotasikan bola matanya. "Aku bukan gadis, tapi siluman. Kau bisa memanggilku Sunoo."

"Sunoo?" gumam Sunghoon.

Sunoo mengangguk kemudian berbalik menuju tempat tidurnya lagi. Dia merebahkan tubuhnya, sekaligus menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. "Sekarang pulang, cari cara supaya kau bisa mengajakku keluar dari rumah ini besok, dan jangan beritahu identitasku yang sebenarnya."

"Jika kau berani mengadukan perihal identitas asliku, ibuku akan menghabisimu dalam satu detik saja."

"Kau masih ingat kue beracun yang akan kau telan? Itu sebenarnya adalah kue pemberian ibuku. Dia bisa membunuhmu dari jauh," jelas Sunoo kemudian menutup kelopak matanya, tanpa dosa. Dia merebahkan tubuhnya, berbeda lagi dengan Sunghoon yang kabur dari kamarnya.

"Makhluk aneh!"

•••

Sejak matahari memunculkan sinarnya, Sunoo sudah keluar dari kamarnya. Dia berpura-pura menjemur tubuhnya, padahal tangannya terjulur untuk mengirim surat lewat burung merpati yang ibunya kirim. Sunoo sudah memberitahu bahwa dia akan segera keluar dari rumah ini. Jadi, Wonwoo tak usah susah payah mencari cari untuk keluar dari rumah ini.

"Kau sudah meminta izin untuk sehari penuh menemaniku di halaman kamarku ini?" tanya Sunoo, pada Sunghoon yang baru saja masuk.

Sunghoon mengangguk, dan Sunoo kembali bertanya, "Kau juga sudah mencarikan orang, yang akan berpura-pura menjadi kita?"

Sunghoon kembali mengangguk, lalu Sunoo memastikan, "Kalau begitu, kau seharusnya siap pergi mengantarku pergi ke hutan terlarang."

"Aku sudah datang ke sini, itu artinya aku memang sudah siap. Jangan banyak bertanya, dan cepat beritahu di mana jalan keluar dari rumah ini," gerutu Sunghoon.

Sunoo menunjuk ke arah dinding yang menjadi pembatas antara kamar dan jalan raya. "Aku berulang kali kabur dari tempat ini, tapi aku selalu gagal. Terjatuh lah, tergelincir, atau bahkan ketahuan. Sejak gagal kabur, aku meyakini jika rumah ini memang dijaga oleh arwah leluhur."

"Tapi, karena kau adalah calon suamiku, seharusnya kau memiliki hak untuk mengajakku keluar dari rumah ini," jelas Sunoo.

Sunghoon merotasikan bola matanya. Dia kemudian melangkah ke arah Sunoo, lalu berdiri di belakang gadis itu. "Sekarang, bagaimana cara kita untuk naik ke si--"

Belum sempat Sunghoon melanjutkan perkataannya, Sunoo sudah lebih dulu memerintah, "Gendong aku."

"Kau bilang apa? Kau baru saja memerintahku?! Apa kau tak tahu, jika memerintah calon suami itu tidak boleh dilakukan?!" gerutu Sunghoon.

Sunoo tak peduli pada perkataan Sunghoon. Rubah itu langsung mendekat ke arah tubuh Sunghoon, sebelum melingkarkan lengannya pada leher pemuda itu. "Gendong," ulang Sunoo.

"Kau benar-benar---"

Belum sempat Sunghoon mengomel, Sunoo sudah lebih dulu meloncat untuk naik ke gendongan Sunghoon. Setelah itu, dia menggapai ujung tembok dan memerintah, "Naikkan tubuhku sedikit lagi!"

"Ya! Ya! Akan kunaikkan!" ucap Sunghoon.

"Jika bisa, aku juga ingin melempar tubuhmu saat ini juga," gumam Sunghoon, tapi tangannya sendiri mulai menahan dan menaikkan tubuh Sunoo. Dia membantu Sunoo naik ke atas, kemudian mendengar Sunoo membalas, "Lempar saja. Jika aku terluka, aku akan memberikan tubuhmu pada siluman harimau. Mereka suka daging dari manusia sombong sepertimu."

HEARTLESS FOX [Republish] [Sunsun Ft Meanie][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang