Pertemuan

308 35 9
                                    

Happy Reading

Sorry for typo.. Sebelum baca tinggalkan jejak terima kasih..















Tubuh ramping Galdis sedari tadi tidak diam, bergerak kekanan dan kekiri dengan ujung jari yang di gigit kecil. Perbuatannya itu tidak luput dari pandangan sang sahabat yang sekarang merasa jengah dan mendengus sebal karena ulah Galdis.

“Lo kenapa sih? Jadi gimana mau ikutan rencana gue atau kagak? Biar lo bebas dan terhindar dari perjodohan goblok itu.” Tanya Winara yang sudah jengah dengan tingkah Galdis, bagaimana tidak jengah, Galdis sudah satu jam bergerak kekanan dan kekiri seperti orang yang frustrasi. Tapi memang sedang frustrasi sih hehe.

“Emang enggak apa rancannya gitu? Enggak terlalu berlebihan? Maksudnya rencananya ada yang lain enggak sih?”

Tungkai Galdis berjalan pelan, mendekati Winara yang duduk di atas ranjang. Setelah sampai di sana Galdis pun mendudukan bokongnya, dan langsung menatap Winara dengan sorot yang sulit di artikan.

“Kayanya enggak ada deh Dis, cuma itu satu-satunya cara. Kedenger gila sih, tapi dengan cara ini pasti berhasil. Lo tinggal minta tolong sama siapa aja yang bisa bikin lo hamil tanpa nikah! Dan dengan itu juga harta lo bisa lo ambil dan lo bebas dari si Jiko.”

Galdis sontak saja menggeleng. “Enggak dulu makasih, mending gue cari cara lain aja. Udah lah anjir gue mau tidur, soalnya besok harus pergi keprusahaan biar dapet kerja. Tau enggak perusahaan Kenandra? Nah gue mau ngelamar kerja di sana. Waktu itu data gue udah di pinta, tapi besok gue langsung bertatapan muka sama pemilik perusahaan itu.”

Setelah mengatakan itu, Galdis pun langsung tertidur meningglkan Winara yang mencibir karena kelakuan dirinya.

Our Baby

Untuk kesekian kalinya Kelandra menghela napas panjang, sudah sekitar lima belas orang yang ia tanyai dan temui secara bergantian. Tapi sebanyak itu juga tidak ada yang menarik perhatiannya.

Ah bukan menarik perhatian tapi mereka lebih ke genit, dan terus menggoda Kelandra yang sudah muak melihat kelakuan mereka, tidak bisa di bayangkan bagaimana Kelandra memiliki sekretaris yang semenjijikan itu.

“Udah ada yang cocok belum Lan?”

Yoshan tiba-tiba saja menyembulkan kepalanya di balik pintu masuk ruangan, dengan tangan yang membawa nampan berisikan makanan di atasnya, dengan cengiran yang manis Yoshan pun mulai berjalan masuk mendekti Kelandra yang terlihat kesal.

“Belum, belum ada yang cocok soalnya, di lima belas orang itu. Enggak ada yang bener semua sial! Ganjen semua ngeri gue lihatnya”

Sudah Yoshan duga, karena dari tampang muka Kelandra sudah menjelaskan semuanya. Di tambah dengan ucapan laki-laki itu langsung. Dengan terikik geli Yoshan pun menepuk pundak Kelandra dan berucap.

“Jadi gimana? Mau lanjut ke orang selanjutnya atau stop sama sini aja? Biar gue aja yang langsung turun tangan?” Jelas Yoshan, yang di balas gelengan tanda penolakan dari Kelandra.

“Enggak, biar gue aja yang turun tangan langsung, eh Yos. Jam istirahat buat seleksi udah selesai kan? Coba panggil orang selanjutnya. Semoga aja kali ini orangnya enggak kaya yang sebelumnya.” Titah Kelandra, dan tidak lama, Yoshan pun berpamitan kepada Kenandra, untuk memanggil salah satu dari mereka.

Sesuai instruksi dari mas-mas yang bernama Yos tadi eh, entahlah yang pasti Galdis tidak tau nama aslinya siapa tapi dia selalu di panggil Yos, yang pasti orang itu sangat tampan sekali. Bahkan Galdis saat melihatnya tidak bisa berkedip.

Sekarang Galdis sedang berada di lantai lima, sesuai instruksi dari mas-mas tampan tadi, mengapa sangat jauh? Yang karena kalian tidak tau sebesar apa kantor yang Galdis injak sekarang.

Nafas Galdis kembali memburu, dadanya tiba-tiba berdetak hebat, bukan berdetak karena melihat mas-mas Yos itu kembali. Tapi berdetak karena nama dirinya sudah di panggil untuk menemui Mr Kelandra di lantai atas.

Bayangkan saja bagaimana dia tidak panik, dia akan bertemu dan bertatapan langsung dengan bos besar di mana bosnya itu terkenal dengan wajah yang tampan, dan tatapan datarnya, bisa Galdis tebak orang-orang yang berada dan bekerja di sini pasti memiliki muka di atas rata-rata contohnya mas-mas yang memanggil namanya.

Galdisa Adinda Renjani, silahkan ikuti saya, sekarang giliran kamu ya.”

Demi tuhan bawa Galdis ke angkasa sekarang, kenapa mas-mas ini sungguh menawan, bahkan dia tersenyum manis menatap Galdis yang ternganga melihat ketampanannya.

“Anjing! Ganteng banget nangis banget gue.” Batin Galdis menjerit sambil menangis. Mata Yoshan mengerit bingung menatap Galdis yang terbengong dengan mulut yang menganga sempurna, tapi yang pasti dengan berani Yoshan pun mengibaskan tangan dirinya di hadapan Galdis, takut-takut dia kerasukan setan sipit.

“Hey, nona Galdis are you okay?”

Seakan tersadar Galdis pun langsung tersenyum kikuk sambil menunduk, dia merasa malu dengan situasi sekarang.

“Kenalin nama saya Yoshan Dramaga, manajer di sini, kalau ada apa-apa anda bisa minta tolong sama saya,” ucap Yoshan mulai berjalan menuntun Galdis yang mengikutinya dari belakang. Hanya beberapa menit saja mereka pun sampai di depan pintu kaca yang menampakan, seorang pria sedang fokus menghadap komputernya.

“Kita udah sampai, semoga berhasil Nona Galdis saya izin pamit, permisi,”

Tinggal tersisa Galdis di sana, dia hanya diam mematung bingung harus melakukan apa, masuk atau pergi saja? Karena seketika nyalinya sedikit menciut melihat sosok di balik pintu itu. Kelandra yang seakan peka dengan situasi pun langsung berteriak di dalam sana.

“Masuk saja, tidak di kunci.” Teriak Kenandra membuat Galdis mau tidak mau, menghela napas panjang dan mulai membuka pintu itu dengan hati-hati.

“Permisi,” ucap Galdis lembut, dengan tungkai melangkah masuk sepenuhnya.

“Perkenalan say—”

“Galdisa Adinda Renjani? Saya sudah tau, jangan membuang waktu, jadi ayo kita langsung ke intinya saja.” Potong Kelandra serius memotong ucapan Galdis barusan, bisa kalian bayangkan bagaimana suara hati Galdis sekarang? Ya sedang mengumpati pemilik perusahaan yang ada di hadapannya ini. Dengan napas yang sedikit kesal Galdis pun mulai serius menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Kelandra sekarang.

Ayo semua doakan semoga Galdis di terima di perusahaan itu, karena kalau tidak di terima bagaimana cerita ini akan berlanjut seperti rencan 🤣✌..

Tbc..

Akhirnya dari sekian purnama update juga, btw aku enggak tau pasti sama pekerjaan di perusahaan gede-gede gitu, jadi maaf aja kalau enggak seusai. Cerita hanya fiksi! Tidak di sangkut paut kan dengan dunia nyata! Visualisasi hanya sebagai pemanis, semoga suka, see you... Dan selamat malam 💞💞






Yoshan Dramaga

Yoshan Dramaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Baby [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang