Heloow my readers, how's ur life going? That's good? I hope yes. I just want to remind u di cerita ini, little pieces of them itu ada yang diambil dari kisah hidup dan pengalaman aku. I really need ur time buat baca cerita ku yang amburadul ini, maaf kalo masih banyak kata yang salah. Correct me if im wrong, please!.
⋇⋆✦⋆⋇
Terkadang tidak semua rumah pantas disebut rumah, ada rumah yang bahkan lebih terlihat seperti neraka didalamnya.
Rumah bukan hanya berbentuk sebuah bangunan. Tetapi, rumah yang sesungguhnya adalah tempat dimana kamu merasakan hangatnya kebersamaan dan indahnya kebahagiaan.
Rumah adalah tempat kita untuk pulang, tempat ternyaman dan teraman untuk kita tinggali. Kemana pun kita pergi pasti tujuan kita untuk pulang adalah rumah, tempat terdamai, tempat kita mengistirahatkan tubuh dan mental kita. Lantas dimana rumah itu? Dimana tempat ternyaman dan penuh kebahagiaan itu? Apakah hanya aku seorang yang tidak memiliki tempat tersebut..?
Dunia memang tidak adil.
Gue Cierra Ashalian Mahardika orang-orang biasanya manggil gue Asha, gue adalah anak dari seorang pengusaha sukses.
Angga Mahardika dan pebisnis kuliner Verona Levronka. Gue memang lahir di keluarga yang lumayan terpandang bisa dibilang juga gue berasal dari keluarga berada. Lagian siapa juga yang ga tau ' Gaver's ty ' perusahaan custom property yang paling banyak di minati, dari kalangan menengah keatas.
Dari kecil hidup gue dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang cukup. Meskipun begitu, dari dulu gue belum pernah sekalipun dirawat sama kedua orang tua gue. Mereka lebih mementingkan pekerjaannya dibanding ngerawat anak nya sendiri. Apalagi semenjak 'serangan' dari keluarga momma, yang ngungkit ngungkit masa lampaunya. She was so mad at them, and I hated it. Memang semua barang yang gue pakai adalah hasil kerja keras mereka, tapi ya waktu mereka bareng gue lebih penting.
Untungnya gue punya sahabat yang mau nemenin gue dari kecil. Sahabat yang selalu ada saat gue butuh, mereka yang selalu ada buat gue, selalu support gue dan mereka juga merupakan peran penting di hidup gue. Yang sayangnya sifat matre mereka ga pernah berubah, mengorbankan sahabatnya sendiri hanya untuk beberapa lembar uang. Gue udah muak dengan topeng mereka, ternyata setia kawan itu cuma bullshit semata.
Gue perempuan satu satunya di keluarga bahkan gue juga satu satunya cucu perempuan yang lahir di keluarga besar, semua sepupu gue laki-laki. Itu bener - bener berat buat gw, siapa sih yang nyaman kalo sekolah di ikutin cowo cowo ga jelas modelan sepupu gue ini. Udah banyak cewe yang ngelabrak gue, mulai dari pentolan sekolah sampe anak sebelah. Semuanya ganggu hidup gue, ngeselin banget sumpah.
Dan ini kisah absurd yang terjadi di hidup gue, sejak seseorang memberikan sebuah kotak berisi buku novel secara cuma cuma ke gue.
。゚•┈୨♡୧┈• 。゚
Cierra Ashalian Mahardika si penyuka buku, dah tau silinder tetep aja mager pake kacamata. Loved every cogan and one of them, the most a lots of have hts-an.
Deket sama berbagai spesies cowo tapi gada yang pernah jadi!? Cuma gebetan sampe akhiran. Minimal jangan ngasih harapan, melebihi gula omongannya!.
kehidupannya tak seindah yang kalian kira, orang tuanya yang sering berdinas keluar negri. Membuatnya kekurangan kasih sayang dan perhatian dari kecil, masa remajanya kini berjalan di jalan yang tidak seharusnya. Balapan, nongkrong, dan terkadang merokok. Memang kurangnya pengertian dari orangtua bisa membuat seorang anak mengambil keputusan keputusan yang berisiko besar baginya kelak, makanya parenting yang baik sangat dibutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Home
Teen FictionPenghianatan dari orang orang sekitar, bisa membuat orang lain menderita. Cierra mengalaminya sendiri. Entah sudah berapa kali ia mencoba mengakhiri, nyatanya itu tak bisa mengubah takdir diri. Keluarga, persahabatan dan bahkan mentalitas seseorang...