8. Baik-Baik Saja

293 38 2
                                    

Tidak terasa, hari sudah menjelang malam. Saatnya menutup kedai. Mereka bersiap-siap pulang ke rumah. Membereskan meja-meja kedai, menyusun kembali peralatan kedai ke tempatnya semula, dan semisalnya.

Teman-teman Boboiboy sudah pulang dari tadi. Salahsatunya sempat berbisik pada Ochobot sebelum melangkah pergi, siapa lagi kalau bukan Gopal, sahabat terdekatnya Boboiboy.

"Ochobot, apa Boboiboy ada masalah?"

Robot kuning itu menoleh ke arahnya, setelah itu menggeleng. Dia tidak memberitahu perihal coretan itu.

"Kenapa memangnya?" Balik bertanya.

"Aku memperhatikannya sedari tadi. Dan dia- tidak mengobrol bersama kami sama sekali."

Gopal melirik ke arah elemental Boboiboy satu per satu. Ochobot tidak tahu harus merespon apa sampai Gopal kembali melanjutkan perkataannya.

"Dia juga terlihat sering melamun setiap kali ada yang mengajaknya berbicara. Bahkan aku selalu memergokinya melakukan itu. Maksudku, Gempa yang sering melakukannya.

Ochobot menaruh tangan robotnya di bawah layar yang terlihat seperti menjadi dagunya. Berpikir sejenak.

"Sebenarnya aku juga berpikir seperti itu. Dia terlihat menutupi sesuatu dariku entah apa. Tapi, selama dia masih berada disini bersama kita semua, aku harap tidak ada hal buruk yang akan terjadi."

Sebuah garis di layarnya membentuk lengkungan. Tersenyum.

Gopal yang melihat itu menghembuskan napasnya kasar.

Baiklah. Kalau sahabat terdekatnya yang tinggal bersamanya saja mengatakan tidak apa-apa itu berarti memang tidak apa-apa.

Semoga saja.

Lain kali jika suasananya sedang bagus, dia akan bertanya langsung kepadanya. Mungkin Boboiboy seperti itu juga memiliki alasan tersendiri kenapa dia melakukannya. Atau mungkin memang suasana hatinya sedang kurang bagus.

Ah, sudahlah. Setidaknya saat dia sibuk dengan tugasnya menjaga kedai, dia masih menyempatkan diri untuk tersenyum dan menyapa mereka.

Oh, satu lagi. Pemuda India itu baru menyadari ketidakhadiran Fang sedari tadi. Mungkin dia juga punya hal penting yang harus dikerjakan.

Yaya dan Ying sudah pulang duluan. Mereka berdua bahkan saling bercengkrama layaknya perempuan sepanjang perjalanan pulang setelah berpamitan dengan yang lain. Tidak merasa ada sesuatu yang ganjil atau aneh.

Itu karena mereka berbeda dengan Gopal yang bisa dibilang selalu bersama Boboiboy.

Mereka mungkin hanya merasa Boboiboy tidak seperti biasanya. Itu saja. Lau kembali membicarakan hal lain seputar perempuan dan berbagai topik lainnya.

Akhirnya setelah semua beres, mereka telah siap untuk pulang. Tok Aba memanggil cucunya yang sudah menyatu seperti semula. Bertanya apa ada sesuatu yang membuatnya terganggu.

Boboiboy mengernyit, kemudian menggeleng.

Tidak ada. Kecuali tentang coretan yang tadi pagi kembali membuatnya khawatir. Tapi, dia tidak memberitahu Atoknya. Ada sesuatu yang membuatnya harus seperti itu.

Dia tidak mau Atoknya ini ikut terlibat.

Ochobot yang tidak jauh dari mereka seperti memikirkan sesuatu. Dia teringat percakapannya dengan Gopal barusan. Mengingat-ingat apa ada sesuatu yang terlewat olehnya. Salahsatunya ketika dia tertidur.

Beberapa menit dia seperti batu yang diam. Tidak bergerak sedikitpun, hanya pikirannya yang bekerja.

Tok Aba dan Boboiboy semakin terlihat jauh didepannya.

TerpilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang