Pagi harinya Luyi Fan terbangun, Yifan merasa bingung karena ketika dirinya membuka mata, ia mendapati sudah tidak di kamarnya. Melainkan di sebuah padang rumput hijau yang luas. Ia terbaring baring di atas batu besar tepat di bawah pohon yang rindang. Di depannya ada sebuah danau yang sangat jernih.
"Aku dimana ini?" ujar Yifan pada dirinya sendiri.
Luyi Fan bangun dan berjalan menuju ke danau. Ia mencuci wajahnya, tapi yang membuatnya bingung sekarang dirinya ada dimana? "Apakah aku mimpi lagi?"
Luyi mencubit pipinya sendiri. "Aduuuh... Astaga ini tidak mimpi.... Tuhaaan aku dimana? Huueeeee...."
Luyi Fan berteriak sekencang-kencangnya, ia tidak tau sekarang lagi dimana. Dan ia juga tidak tau jalan pulang, Luyi Fan melihat sebuah tanda muncul di tangannya seperti butiran mutiara. "Ini apa lagi? Bagaimana aku bisa pulang, haduh... Siapapun tolong aku..."
Luyi Fan mulai frustasi, ia terus berjalan menelusuri jalan setapak. Yifan terus berjalan tanpa arah dan tujuan, ia juga tidak tau harus kemana. Yifan terus berjalan, tiba-tiba ia merasa lapar. "Aduuuh, aku lapar sekali... Aku harus mencari makanan, tapi kemana?"
Walau sebenarnya di depannya itu adalah hutan yang penuh dengan makanan, tapi Yifan sedikit takut. Merasa semakin lapar Yifan pun nekat masuk kedalam hutan, tapi tiba-tiba saja tubuhnya seperti tersedot kedalam dimensi lain. Yifan berteriak... "Aaaaaaarrghhh....."
Wuuuusssh....
SriiiiiungTiba-tiba saja Yifan jatuh kesebuah istana yang sama sekali tidak ia ketahui istana milik siapa itu. "Aaaaaaaaaaaaa...."
Bruuuk...
"Aduuuh... Aaauuu..." Luyi Fan mendarat di sebuah aula istana yang besar dengan kerasnya.
Di aula itu sedang berdiri seorang pria yang sangat tampan. Pria itu mengangkat alisnya sebelah saat melihat Luyi Fan sedang kesakitan. Pria itu berbicara. "Siapa kau?"
Luyi Fan mendongak, wajah imut Luyi Fan membuat pria itu terkesima, Yifan berbicara. "Tuhaaan, tampan sekali... Apakah ini surga? Apakah anda malaikat pencabut nyawa?"
Pria itu hanya terdiam dan memasang wajah datarnya. "Ya aku akan mencabut nyawamu, siapa kau? Kenapa kau bisa ada disini?"
Yifan berdiri, lalu berbicara. "Tuan, siapapun anda tolong aku. Aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba berada disini, aku bukan berasal dari sini, Aku jatuh dari atas sana."
Pria berpakaian bangsawan dan kerajaan itu memperhatikan penampilan Luyi Fan yang memang berbeda. Pakaian Yifan layaknya pakaian manusia modern saat ini. Pria itu akan memanggil pengawalnya, tapi Yifan segera berbicara lagi. "Tuan saya mohon, saya akan melakukan apapun yang tuan inginkan. Tolong bantu saya, saya tidak tau ini di mana dan..."
Yifan meneteskan air matanya, ia benar-benar takut. Ia tidak tahu harus bagaimana agar orang itu percaya. Pria berbaju kerajaan yang tampan itu pun berbicara. "Kau yakin akan melakukan apapun untukku, jika aku membantumu kembali ke asalmu?"
"Iya benar," sahut Yifan.
Pria itu tersenyum misterius sebelum melanjutkan kata-katanya lagi. "Baiklah, aku tidak tau dari mana kau berasal. Tapi kau boleh tinggal di istanaku ini, sebagai budak. Atau dayang-dayangku,"
Bohong... Padahal dia murid di Soul Land
"Huh? Baiklah," ujar Yifan pasrah.
"Kemarilah, ikuti aku." ujar Pria itu.
Yifan mengikutinya dari belakang, pria itu bernama Xie Teng, berambut putih dan matanya bermanik merah. Xie Teng membawa Luyi Fan keluar dari aula itu, dan mengajak bertemu pengurus tempat itu. Xie Teng yang mulutnya suka kurang ajar pun memanggil pengurus tempat itu dengan seenak jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- TRANSMIGRATION TO THE SOUL LAND
FantasyBERAWAL DARI RASA KETERTARIKANNYA DENGAN BUKU-BUKU YANG SUDAH TUA, LUYI FAN PUN AKHIRNYA BERTEMU DENGAN KAKEK TUA DI SEBUAH KUIL SAAT SEDANG BERIBADAH. KAKEK ITU MEMBERINYA SEBUAH BUKU YANG MUNGKIN AKAN MEMBUAT LUYI FAN MERASA SENANG NAMUN JUGA DENG...