Xie Teng itu sangat mencintai Luyi Fan, ia juga tidak mau kalau Yifan berada jauh dari sisinya. Awalnya saja Xie Teng cuek dan tidak perduli dengan Luyi Fan. Namun di balik cueknya, Xie Teng menyimpan rasa sukanya sejak pertama kali bertemu. Hanya Luyi Fan yang berani melawannya, dan berani mengata-ngatain hal yang aneh-aneh padanya.
Luyi Fan akhirnya berbicara di tengah kemelut Xie Teng dan Sichen. "Baiklah, aku akan ikut bersama kak Sichen. Kak Xie Teng kalau mau ikut juga boleh,"
Sichen mengerti perasaan Xie Teng. "Ya Kau boleh ikut,"
"Tidak perlu, pergi saja sana. Dia abangmu, mungkin akan ada hal pribadi yang mau kalian bicarakan." ujar Xie Teng sambil berlalu pergi.
"Ciiih, pria ubanan ini sok sekali." seru Yifan.
Xie Teng hanya tersenyum mendengar makian dari Yifan. Sichen dan Yifan pun pergi ke kediaman milik Sichen. Tapi hati dan pikiran Yifan tetap ke Xie Teng, bagaimana tidak, Yifan hanya nyaman berada di dekat Xie Teng saja. Walau Sichen abang kandung Luyi Fan, Luyi bahkan tidak nyaman berada di dekat Sichen karena Sichen sangat tampan. Luyifan Alergi dengan pria tampan, tapi Xie Teng juga tampan, baginya Xie Teng tidak tampan, melainkan hanya pria ubanan saja.
Ya, Xie Teng yang membuatnya tidak merasa keberatan saat berada di dekatnya, karena mereka sejatinya memiliki sifat yang sama. Luyi Fan dan Sichen sampai di kediaman Sichen. Sichen menyuruh Luyifan untuk duduk, tapi Yifan merasa kalau ada orang lain disana. "Kakak, sepertinya ada orang lain yang tinggal bersamamu."
"Oh itu...." ujar Sichen.
"Ini seperti aroma si mata sedih..." ujar Luyi dengan mudah mengenali siapa itu dari indra penciumannya.
Sejak naga itu masuk kedalam tubuhnya penciuman, penglihatan, pendengarannya pun semakin tajam saja. Bailuyen pun masuk dari arah belakang sambil menyiapkan makanan untuk mereka. Bailuyen berbicara. "Kenapa kau bisa disini, bocah nakal?"
Sichen pun bersuara. "Dia adikku yang lama hilang, selama ini dia hidup dari dunia ia berasal."
"Aku turut bahagia karena kau sudah menemukan keluargamu." ujar Bailuyen sambil tersenyum.
Luyi Fan yang sedari tadi diam langsung berbicara. "Oooh, jadi kalian sepasang kekasih? Haaaah, aku akan menjadi pengusir nyamuk jika aku disini, baiklah... Aku akan tinggal bersama pria ubanan itu, aku yakin dia tengah uring-uringan di kediamannya sana."
"Huh? Bagaimana kau bisa tau?" ujar Sichen.
"Oooh, kau menyukainya ya?" ujar Bailu.
"Aku tidak tau." ujar Luyi Fan sambil berlalu pergi.
"Eh..." Sichen ingin mengejar adiknya, tapi Bailu melarangnya.
"Biarkan saja, dia paham dan peka kalau perasaan Xie Teng tengah gelisah," ujar Bailu.
Sichen mengangguk, mereka pergi makan bersama. Di dalam kediamannya, Xie Teng sedang uring-uringan. Saat mendengar ada pintu terbuka, Xie Teng pura-pura berusaha tenang dan cuek. Bahkan saat tau siapa yang datang, Xie Teng pun tambah cuek. Ya, Luyi Fan datang sambil membawa makanan untuknya. Tapi melihat senyuman Yifan, Xie Teng tidak bisa memalingkan pandangannya malah ikut tersenyum.
Yifan berbicara. "Aku bawa makanan buat kita makan,"
"Dari mana kau mendapatkan itu?" ujar Xie Teng.
"Aku mengambil milik kakek Yuchen saat mau di antar ke kediamannya." ujar Luyi Fan dengan acuh tak acuh.
"Ppppfffff.... Apa? Kau... Luyi, kenapa kau melakukan itu?" ujar Xie Teng.
"Aku mengikuti caramu saat itu, kau melakukan hal yang sama saat aku pertama kali disini." ujar Luyi Fan dengan polosnya.
Bener-bener Definisi pasangan cerminan diri... 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- TRANSMIGRATION TO THE SOUL LAND
FantasyBERAWAL DARI RASA KETERTARIKANNYA DENGAN BUKU-BUKU YANG SUDAH TUA, LUYI FAN PUN AKHIRNYA BERTEMU DENGAN KAKEK TUA DI SEBUAH KUIL SAAT SEDANG BERIBADAH. KAKEK ITU MEMBERINYA SEBUAH BUKU YANG MUNGKIN AKAN MEMBUAT LUYI FAN MERASA SENANG NAMUN JUGA DENG...