.
.
.Seminggu kemudian setelah kepergian nenek nya , Vian jadi sering sakit karena merasa bersalah yang menghantui dia mulu.
"Sean.. gue pusing.." ucap Vian lemas Vian hanya bisa berbaring lemas di kasurnya seperti tak ada energi untuk bangun
"ma..pah.. Vian sakit kalian berdua ga mau Dateng kesini?Sean kasian sama Vian dia meringis kesakitan.." batin Sean sambil mengusap ngusap rambut vian
Tiba tiba Vian berkata..
"Klo gue nyusul nenek gapapa kan?" Ucap Vian sambil menatap Sean
Deng..
Sean terdiam karena ucapan Vian yang makin lama makin ngawur
"Ustt ga boleh gitu Vian katanya mau jadi dokter mau nyembuhin semua orang yang sakit?" Ucap Sean seakan akan Sean menyemangati Vian agar sembuh dan bisa meraih cita cita nya
Vian ingin menjadi dokter karena ingin menyembuhkan orang.
/Skip
Akhirnya setelah 5 tahun lebih Vian sembuh dari penyakitnya
"Kembaran gue keren masih mau bertahan" ucap Sean sambil menepuk nepuk pindah Vian
"Hehe.. untung ada Lo Sean mungkin klo Lo ikut mama atau papa gue bakalan udh pergi duluan" ucap Vian sambil menatap Sean
Sean langsung membekap mulut Vian
"Ustt Lo ini dari dulu ga pernah ngomong yang bener selalu tentang kepergian mendingan sekarang makan" ucap Sean sambil menarik Vian ke arah ruang makan
"Sean , gue kangen mama sama papa gimana ya keandaan mereka?mereka udah jarang hubungi kita.." ucap Vian sambil memakan buah apel agar tubuh nya tetap terjaga
"..?? Jangan pikirin itu nanti Lo bisa sakit lagi sia sia 5 tahun lebih Lo berjuang sembuh malah kambuh lagi" ucap Sean mencoba tak mengingat orang tuanya dulu
"Hehe iya sean" ucap Vian dengan nada seperti meledek Sean
Sean tertawa tipis akhirnya Vian bisa sembuh juga bisa melihat dia bahagia
/Skip sorenya
"Sean mau ke taman ga?nyari angin " ucap vian
"Ayok tapi jangan jajan ya?" Ucap Sean
Sesampainya mereka di taman Sean seperti melihat papa dengan keluarga baru nya
Sean langsung buru buru mengajak Vian ketempat yang jauh dari papa nya ternyata sama saja Sean melihat mama nya dengan keluarga baru
Sean mencoba mengalihkan pandangan Vian agar tak melihat mama nya
Vian dan Sean anak kuat
/Skip
Beberapa tahun kemudian Vian menaksir dokter yang terkenal dan Sean menjadi ceo terkenal di seluruh dunia
Berita terkini :
"Kalian pasti tau Vian dan Sean kan?anak dari pak Xavier dan ibu clau? Sekarang Vian dan Sean sukses Vian menjadi dokter terkenal dan Sean menjadi ceo terkenal seluruh dunia keduanya masih serumah dan saling support satu sama lain.""Vian Vian liat kita masuk berita" ucap Sean sambil menyodorkan hp nya
"Wih keren juga kita" ucap Vian merasa bangga dengan dirinya dan kembarannya mau bertahan sampai disini
***
"Sean , Lo bosen ga sih?" Ucap Vian sambil menatap Sean yang sedang fokus ke hp nya
Sean lasung menaro hp nya dan menjawab pertanyaan dari Vian
"Iya" ucap Sean sambil menatap balik Vian
"Ke Rooftop yok" ucap Vian
Sean udh tau pasti klo Vian ngomong bosen dia ngajak ke Rooftop atau ga ngegofood
"Ayok aja lah lumayan angin gratis wkwk" ucap Sean sambil jalan ke arah tangga
"Yain aja buat Lo mah Sean" ucap Vian
Sesampainya mereka di Rooftop mereka lasung di awali dengan angin sejuk
"Disini adem banget bisa liat pemandangan juga" ucap Vian sambil melihat ke arah bangunan apa pun
Sean hanya bisa tersenyum tipis Sean teringat perjuangan Vian waktu dulu agar mama nya tidak membenci Vian lagi walau sekarang dia udh ga Ama mama dan papa nya Vian masih bisa bahagia dengan Sean
"Bertahun tahun gue baru bisa liat Vian bahagia terus tanpa gangguan." Batin Sean sambil menatap Vian
angin alam emang sejuk pas Sean menatap Vian dia terlihat begitu sempurna karena dia udh mau bertahan sampai sini dan bisa meraih cita cita nya.
Vian melihat ada kursi kosong dan dia lasung mengajak Sean untuk duduk dan memenangi diri dari masa lalu sebetulnya Vian masih inget dengan perjuangannya tapi dia pura pura lupa agar penyakit nya tak menyerang tubuh Vian lagi
"Hadeh capek banget gue pen yang seger seger" ucap Sean yang berarti Sean sedang haus dan ingin minum yang segar segar
-To be continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
kembaran || Renjun Haechan (END)
NouvellesMenceritakan dua anak kembar bernama Vian dan Sean namun kedua orang tua nya malah lebih mentingin Sean dari pada Vian. "Terkadang manusia hanya ingin Kebenaran bukan kepastian." "Maaf Vian gara gara gue Lo jadi ga di perhatiin sama mama papa.."...